Matahari baru saja keluar dari peraduannya namun grasak grusuk dan kekacauan sudah terjadi di kamar hotel yang dihuni oleh ketiga sahabat itu. Ana membuka matanya yang masih terasa sangat berat karena terganggu oleh keributan yang berada di sekitarnya.
Hm.ada apa Lun? Tanya Ana dengan suara serak khas bangun tidurnya.
Hehehesorry An, aku pasti sangat mengganggu yach? Ucap dan tanya Luna dengan cengiran khasnya.
Gak apa-apa kok Lun tapi ada apa? Sepertinya kau terlihat kebingungan? Tanya Ana sambil bersandar di kepala ranjang.
Anu.sepertinya data yang akan aku persentasikan hari ini sepertinya tertinggal di kantor. Jawab Luna ragu.
O...
Apa?, Jangan bercanda Lun. Panik Ana baru tersadar dengan ucapan Luna barusan.
Melihat kepanikan sahabatnya itu Luna tersenyum kemudian menyeringai penuh kelicikan.
Tenang aja An, gak usah panik juga kali. Luna berujar santai.
Ya Allah Lun, gimana mau santai kalau data yang harus kau persentasikan hari ini ketinggalan, pak bos pasti marah besar dan aku yakin data itu ketinggalan gara-gara kalian sibuk menolongku. Ucap Ana penuh rasa bersalah.
Gak usah merasa bersalah begitu, santai aja orang Luna aja yang punya data santai kau tidak lihat seringai licik di bibirnya tadi? Tanya Diana yang sudah bergabung bersama kedua sahabatnya.
***
Jam menunjukkan pukul 11.00 ketika Ana, dan beberapa rekan-rekan lainnya keluar dari ruangrapat yang bagaikan ruang siding bagi mereka. Setelah hampir tiga jam bergelut dengan persetasi dan pemaparan hasil pencapaian di daerah akhirnya mereka bisa bernafas lega. Saat-saat menegangkan bagi mereka sudah berlalu tinggal menunggu hasil persentasi dan pemaparan Diana dan rekan-rekan mereka yang lain dan akan di lakukan esok hari.
Eh An gimana persentasinya tadi? Tanya Diana yang sejak tadi memang hanya bisa menunggu di luar ruangan.
Sejak kapan sih persentasi Ana gagal? Tanya Luna dengan wajah penuh senyum sumringah.
Bagaimana denganmu Di, udah siap untuk persentasi esok hari?
Entahlah An aku sendiri juga bingung, lagi pula kenapa juga si boss bikin aturan baru yang seperti ini sih. Biasanya juga kan hanya satu orang yang mempresentasikan semua kegiatan lha ini masing-masing kegiatan harus dipresentasikan oleh masing-masing ketua tim. Benar-benar deh pak bos pengen nyiksa aku.
Itu kan wajar Di, itung-itung pengkaderan. Celutuk Luna.
Pengkaderan mbahmu, kau sih enak yang ngasih persentasi si Ana, lha aku mana pernah aku melakukan persentasi dan pemaparan ke orang lain selain timku. Ucap Diana frustasi.
Dih di mana Diana yang berani, menculik calon istri seorang Robin Rudiat saja kau berani masak hanya persentasi kau malah keok. Ledek Ana.
Ucapan Ana barusan sontak membuat mata Luna dan Diana membola tak percaya.
Akhirnya kau mengakui juga kalau kau adalah calon istri si Robin songong itu? Kata Diana membalas ucapan Ana.
Yah mau gimana lagi, aku memang pernah jadi calon istrinya meski pun sebenarnya aku gak mau. Jawab Ana acuh.
Hm.mulai deh mode gunung es on. Dengus Luna.
Udah ah emang mau di sini terus mending kita jalan-jalan mumpung lagi di ibu kota Negara nih! Ucap Diana menghentikan perdebatan gak jelas mereka.
***
Seorang pemuda baru saja menginjakkan kakinya kembali ke tanah air setelah lebih dari sebulan berada di luar negeri untuk kepentingan bisnisnya. Begitu tiba di tanah air bukannya beristirahat ia malah langsung memanggil beberapa orang kepercayaannya.
Ada kabar apa? Tanyanya dengan sorot mata yang tajam pada dua orang berseragam hitam di depannya.
Dua orang berseragam hitam tersebut saling memandang kemudian menelan ludah untuk membasahi tenggorokan mereka yang tiba-tiba kering.
Kami mohon maaf tuan, kami telah lalai menjaga nyonya. Ucap salah satu diantara mereka.
Mendengar hal itu tatapan mata Angga semakain tajam dan penuh aura membunuh. Rasa khawatir mulai merasuk di dalam hatinya mendengar kabar sang pujaan hati.
Apa yang terjadi dengannya? Cepat katakan! Tanya Angga dengan aura membunuh yang sangat kentara.
M.seseorang sempat menculik nyonya Ana.
Apa? Tanya Angga semakin emosi dan mencekal kerah baju kedua bodyguard yang memang ditugaskan melindungi Ana diam-diam.
Sseseorang sempat menculiknya namun baru saja kami menemukan lokasi keberadaannya ternyata para sahabat nyonya sudah lebih dulu menyelamatkannya dan saat ini nyonya sedang berada di salah satu mall yang ada di kota ini. Ucap bodyguard tersebut.
Angga melepaskan cekramannya dari kerah bodyguard tersebut namun aura kamarahan masih terpancar jelas dari tatapannya.
Kalian harusnya berterima kasih pada para sahabat nyonya kalian karena kalau sampai hal ini terulang lagi maka nyawa kalian taruhannya. Tegas Angga kemudian berlalu yang diikuti oleh Juan sang asisten sekaligus sahabatnya.
***
Hai semua akhirnya bias up lagi meski butuh usaha lebih karena jaringan yang entah sudah beberapa minggu ini bermasalah.
Jangan lupa vote dan commentnya yach.
Terima kasih buat yang udah nyempatin baca cerita gaje ini hehehe
Sorry for segala typo ya guys.....
KAMU SEDANG MEMBACA
FIND YOUR LOVE
RomanceBagaimana perasaan kalian saat kalian tahu kalau foto dan biodata kalian digunakan oleh orang terdekat kalian untuk mendaftar pada sebuah aplikasi perjodohan? Dan bagaimana perasaan kalian disaat seorang pria arogan yang tak kalian kenali datang dan...