Setelah meninggalkan kedua bodyguradnya Angga segera menuju ke mobil yang sejak tadi sudah menunggu mereka.
Apa yang akan kau lakukan sekarang? Tanya Juan saat mereka telah berada di mobil.
Apa lagi, ia harus segera menjadi milikku Tegas Angga tanpa ingin dibantah.
Itu sudah pasti tapi apa kau yakin dia akan menerimamu?
Mau tidak mau dia harus mau karena seorang Angga Wijaya tidak akan menerima penolakan. Jawabnya dengan seringai tipis di bibirnya.
Tapi Er
Tak ada tapi-tapian cepat minta para anak buah bodohmu itu untuk mengirimkan data tentang orang yang berani menculik wanita ku. Potong Angga yang membuat Juan tak mampu berkutik selain mengikuti perintah sang bos.
***
Disebuah mall ternama yang berada di ibu kota Ana dan kedua sahabatnya sedang berjalan-jalan sambil sesekali bertanya harga beberapa barang yang membuat mereka tertarik.
An kita sudah jauh-jauh datang ke sini tapi kau tak membeli satu pun barang? Tanya Luna sambil menggelengkan kepalanya melihat Ana yang sama sekali belum membeli apapun sementara ia dan Diana sudah menenteng lebih dari satu paperbag.
Sebenarnya ada beberapa barang yang membuatku tertarik hanya saja melihat harganya aku tidak sanggup. Kalian tahu sendiri kan kalau aku harus selalu berhemat mengingat masih ada beberapa tunggakan masa lalu yang harus aku selesaikan. Jelas Ana sambil tersenyum pahit.
Luna dan Diana menatap sahabatnya tersebut dengan tatapan iba, mereka paham betul dengan apa yang dirasakan sahabatnya ini.
Jangan menatapku dengan tatapan iba seperti itu karena aku tidak butuh rasa iba kalian. Ucap Ana mengingatkan kedua sahabatnya.
Fuih.Ana da segala gengsinya. Gumam Luna namun masih bisa di dengar oleh Ana.
Luna aku dengar ya kau ngomong apa? Peringat Ana.
Iya, iya ibu yang super kuat kita gak akan iba lagi padamu, malah kita akan jahat padamu. Gemas Luna yang dihadiahi pelototan tajam dari Ana.
Tanpa mereka sadari beberapa orang sedang mengamati dan mendengarkan obrolan mereka sejak tadi.
Jadi kapan kita akan bertindak? Tanya seseorang pada sang bos.
Malam ini, untuk saat ini biarkan dia menikmati semua kebebasannya. Ucap pria itu dengan seringai licik yang tercipta di bibirnya.
***
Hari menjelang sore namun Ana dan kedua sahabatnya masih setia mengelilingi beberapa mall yang ada di ibu kota. Rasanya kaki Ana tak mampu lagi untuk berjalan, ia sudah terlalu lelah namun demi memenuhi hasrat berbelanja para sahabatnya membuat ia harus rela menahan semua itu.
Lun, Di balik ke hotel yuk. Rengek Ana pada akhirnya.
YaAna ini kan masih sore lagian buat apa kita ngurung diri di hotel, bosan tauk. Protes Luna.
Ya udah Lun gak apa-apa kita balik aja dulu kan masih ada waktu besok lagian kasian juga si Ana udah cape banget kayaknya. Ucap Diana yang merasa iba pada Ana.
Sebenarnya aku masih malas buat balik ke hotel tapi mo gimana lagi daripada kau pingsan karena kelelahan ya udahlah biar aku yang ngalah. Ucap Luna sambil menatap Ana yang sejak tadi memijat betisnya sendiri.
Senyum sumringah tercipta di bibir Ana saat kedua sahabatnya yang gila belanja itu akhirnya mau diajak kembali ke hotel. Setelah menempuh perjalanan hampir satu jam dengan menggunakan taksi akhirnya mereka tiba juga di hotel. Dengan tidak sabaran Ana berjalan mendahului kedua sahabatnya itu. Ia benar-benar rindu membaringkan dirinya di atas kasur. Begitu tiba di dalam kamar yang mereka tempati Ana langsung memasuki kamar mandi dan membersihkan dirinya. Sejak tadi ia sudah merasa risih dan lengket akibat keringat setelah berjalan mengelilingi beberapa mall.
Gila si Ana keringat belum kering udah main mandi aja gak takut masuk angin tuh anak? Sungut Diana saat memasuki kamar hotel dan sudah mendengar suara guyuran air dari dalam kamar mandi.
Luna hanya mengedikkan bahunya tak mengerti kemudian meletakkan barang-barang belanjaan yang sejak tadi sudah memenuhi kedua tangannya. Setelah membersihkan dirinya Ana keluar dari kamar mandi dengan wajah yang terlihat lebih segar.
Gak takut masuk angin An? Keringat belum kering udah main mandi aja. Todong Diana begitu Ana bergabung bersama mereka.
Mau gimana lagi Di, aku dah risih soalnya dari tadi udah gerah. Jawabnya dengan cengiran khas dirinya.
Siapa yang mau duluan nih ke kamar mandi kau atau aku Di? Tanya Luna setelah berhasil membereskan semua belanjaannnya.
Kayaknya kau aja yang lebih dulu Lun soalnya aku masih harus membereskan kekacauan ini dulu. Kata Diana sambil menunjuk belanjaannya yang masih terlihat berantakan.
Belum shalat An? Tanya Diana mengingatkan Ana.
Belum Di, belum bersih soalnya. Jawab Ana sambil naik ke tempat tidur.
Tak butuh waktu lama sampai akhirnya Ana terlelap karena kelelahan. Sementara itu di lobi hotel terjadi keributan seorang pengusaha muda yang banyak di kenali dan disegani oleh sesama kalangan pengusaha datang ke sebuah hotel kecil bersama para bodyguardnya untuk mencari istrinya yang kabur dari rumah.
Setelah perdebatan panjang dan sedikit ancaman akhirnya ia berhasil mendapatkan ijin untuk menjemput sang istri.
Trettret.
Bel berbunyi dengan segera Luna berjalan menuju ke pintu untuk melihat siapa yang barusan memencet bel. Saat pintu di buka dibuka wajah Luna seketika pias dan syok melihat siapa yang berada di depan pintu saat ini.
***
Berhubung aku gak up beberapa minggu sebagai permohonan maaf nih aku double up moga kalian suka yach..
Jangan Lupa vote n commentnya yach..
Sorry for segala typo.....
KAMU SEDANG MEMBACA
FIND YOUR LOVE
RomantiekBagaimana perasaan kalian saat kalian tahu kalau foto dan biodata kalian digunakan oleh orang terdekat kalian untuk mendaftar pada sebuah aplikasi perjodohan? Dan bagaimana perasaan kalian disaat seorang pria arogan yang tak kalian kenali datang dan...