"Yak oke, dimulai aja ya! Assalamualaikum semuanya! Jadi, pertama – tama, gue mau berterima kasih banget sama kalian semua, yang udah nyempetin dateng di rapat perdana buat kepanitiaan Ganesha Fest. Gue tau kalian pasti capek, yuk apresiasi buat kalian semua dulu! Mana nih tepuk tangannya??"
Sore menuju malam ini, pembukaan Kartala langsung disambut dengan tepuk tangan ricuh dari segala penjuru arah di Aula Barat GKU. Para panitia duduk setengah lingkaran di depan para Badan Pengurus Harian acara Ganesha Fest. Sorak yang sangat berisik membuktikan bahwa form setumpuk yang Kartala terima waktu itu memang valid. Kartala sangat bersyukur, walaupun tau pasti akan ada waktu menyebalkan juga tapi itu bisa dipikirkan nanti.
Rapat dengan seorang Kartala terkenal ngga muluk – muluk, terlebih lagi ini masih rapat perdana. Kartala cuma mau pembagian job desk dan lihat muka – muka anggota nya. Kalau ada yang cakep, sekalian deh. Tapi, di rapat kali ini Kartala berbeda. Matanya lebih tertarik dengan perempuan dengan tas Fjallraven Kanken berwarna maroon yang dipenuhi pin dan gantungan, yang duduk di daerah lapak anak Publikasi dan Dokumentasi, divisi arahan Ezra. Terlihat ada tulisan organisasi Internasional seperti AIESEC, Model United Nation, dan UNESCO. Jelas tipe cewek yang Kartala harus berhati – hati. 'Ini cewek ngga emang sesuatu sumpah ya.' Pikir Kartala sepanjang rapat.
Sampai pada akhirnya di penghujung rapat dan rapat pun ditutup oleh Kartala. Para panitia pun langsung keluar dari Aula Barat GKU. Seperti biasa, Kartala melakukan follow-up sebentar dengan para BPH. Walaupun akhirnya emang ngorbol biasa, Kartala selalu melakukan ini dengan alasan ingin akrab dengan orang – orang yang ia kerja bersama. Baginya, kepanitiaan ini bukan sekedar melakukan program kerja, tetapi tempat silahturahim dan membangun koneksi.
Setelah selesai, Kartala pun cabut ke arah parkiran belakang dekat Gedung SBM. Agak mengutuk diri sedikit karena harus jalan lebih jauh dari pada parkiran Gedung FSRD. Semakin dekat dengan daerah parkir SBM, Kartala tiba – tiba melihat tas berwarna merah marun itu kembali yang sedang berdiri di dekat gerbang barat kampus, terlihat sedang menunggu. Tanpa ragu, Kartala langsung mendekati pemilik tas tersebut.
"Kiara!" Sahut Kartala dari belakang. Perempuan tersebut terkaget dan memutar ke arah Kartala.
"Wah, hai Al! Ketuplak Ganesha Festival!" Ucap Kiara sembari melambaikan tangannya dan tersenyum.
"Hahaha, thanks banget ya mau ikut serta buat GaFest. Kalau Ezra iseng atau ngasih kerja berlebih, laporin aja ke gue oke wkwk. Oh ya, harus nya anak exchange gitu jalan – jalan keliling Indo kan? Lo kok malah sibuk ikut kepanitiaan gini sih, wkwk."
"Santai aja kali Al. Gue seneng malah sama festival musik gini, lo tau lah. Makanya ketika temen sekelas gue buka oprec, ngga mikir dua kali lagi gue."
"Yaelah santai aja lagi Ra. Oh ya mumpung lagi ketemu, besok malem ada gigs nih, di Gasibu. Gue gak tampil sih tapi masih ada pass buat Festival, ada Rebelsuns juga. Lo suka kan?" Ajak Kartala, langsung mengshoot di tengah tembakan pertanyaan.
"Makasih Al, tapi sori banget gue ada janji buat hari sabtu. Gue mau ke Dago Pakar." Terlihat jelas raut muka Kiara yang kecewa. "Gue pengen banget, serius deh."
"Ohh gapapa, santai aja, masih ada lain waktu hahaha." Jawab Kartala, dia lansung mengerti dengan perkataan Kiara merujuk kemana. "Widih Dago Pakar hari sabtu malem. Sama siapa lo? Pacar pasti ya?" Goda nya, walaupun agak campur rasa di dalam hati.
"Iya. Dari Jatinangor dia, gak enak juga sih gue, sebenernya." Ujar Kiara, terdengar menyebunyikan perasaan tidak enaknya.
"Wakakak sans elah Ra, Namanya juga cowok. Kali – kali berkorban lah. Selamat bertemu sama macetnya Dago Atas di malem minggu, hahaha."

KAMU SEDANG MEMBACA
Kala Senja
FanfictionBandung 2019. Dua orang yang tepat, bertemu di waktu yang tepat. Tetapi, akankah tepat untuk selamanya? -- This is the first story that I ever post on the Internet. Before then, I only write for my own satisfaction. I decided to send it here becaus...