Jangan lupa vote dan tinggalkan jejak~
.
.Tahun ini seharusnya Jungwon anak pertamaku masuk ke sekolah namun karna virus Corona, sekolah akan dilakukan secara online. Seperti biasa aku menyiapkan barang-barang yang diperlukan. Pelajaran hari ini adalah menggambar, seperti ayahnya Jungwon sangat suka menggambar.
10 menit berlalu dan kelas pun dimulai. Aku masih menemani Jungwon dan tentu kelinci tua yang tidak tau malu itu menatapku, siapa lagi jika bukan JEON JUNGKOOK. Sejak kelas di mulai ia terus menatapku dari dapur dengan wajah kesal
"Wonnie, mama ke dapur sebentar ya" kataku pada Jungwon, anak manisku ini hanya menganggung dan fokus pada buku gambarnya.
Aku pun segera menghampiri Jungkook, "Apa? Apa lagi sekarang?" Tanyaku begitu berada di depannya.
"(Y/n) dari tadi hanya memperhatikan Wonnie, aku juga mau diperhatikan!" Kata jungkook sambil memasang wajah cemberut.
Menggemaskan sekali!
"Kook, kamukan sudah jadi ayah kenapa masih seperti anak kecil sih?" Kataku sambil mencubit pipinya gemas
"Aww! Yang butuh perhatiankan bukan hanya anak kecil, orang dewasa juga perlu perhatian" kata Jungkook dengan wajah cemberut
Aku tertawa tipis dan tersenyum lalu berkata "dari pada mencari perhatianku lebih baik perhatikan saja Wonnie, sana temani anakmu" usirku sambil bersiap melakukan tugasku membersihkan dapur yang berantakan
Jungkook pun berjalan menuju Jungwon dengan wajah cemberutnya, belum ada 10 menit anak itu sudah menangis berkat keusilan sang ayah. Bagaimana tidak ? Ayahnya baru saja mewarnai buku gambarnya dengan warna yang paling dibenci Jungwon.
"Kook!" Teriakku. Beruntung 2 menit sebelum Jungwon menangis kelas online sudah berakhir.
"Kau ini kenapa sih?" Tanyaku sambil menenangkan Wonnie. Aku segera membawa Jungwon ke kamar. Tak lama setelah itu aku keluar dari kamar setelah membuat Jungwon tertidur.
Aku baru menyadari bahwa wajahnya terlihat kesal. Ia menantapku sinis.
"Marah?" Tanyaku sambil duduk disebelahnya. Jungkook hanya diam dan bergeser menjauhiku.
"Yasudah" Kataku dan bersiap meninggalkan posisiku. Jungkook menarik tanganku dan membuatku terjatuh dipelukannya.
"Kalau aku marah jangan ditinggal!" Kata Jungkook dengan suara beratnya. Ia mempererat pelukannya. "Maaf" Ujarku pelan, Aku tau ia kesal karena belakangan ini ia kurang disayang. Mau bagaimana mana lagi, Jungwon sudah mulai memasuki masa sekolah dan karena virus sialan itu aku juga harus menjadi guru dirumah.
"(Y/n) aku sayang kamu" kata Jungkook, walau sudah menikah entah kenapa jantungku masih suka berdebaran seenaknya.
"Aku juga" kataku sambil tersipu malu. Jungkook mendekatkan wajahnya padaku.
Baru saja aku ingin memejamkan mata, tangisan Wonnie terdengar sambil memanggilku
"HUAA MAMA" Tangis wonnie menggeras, aku segera bangkit dan berlari kekamar.
"Anak kurang ajar" Ujar Jungkook pelan.
~~~~~~~~~~
HAII! Semoga kalian suka sama ceritaku, jangan lupa untuk vote cerita ini
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Boyfriend -JJK [imagine]
FanfictionBuat kalian semua yang mikir kalo jadi pacar Idol korea itu gampang! "I always miss you by" "Gak usah sok inggris gitu deh kook,-" Peringatan: Cerita ini membunuhmu -eh? Garing krenyes krenyes #1 in jungkookimagine #2 in jungkookimagine #3 in jungko...