6. Hari baru

55 9 0
                                    

Dua hari lagi Soya dan Rena akan menyambut sekolah baru, dimana mereka akan menjadi siswa-siswi yang teladan yang harus selalu terlihat baik oleh Kakak kelas terlebih anggota OSIS. Atau lebih tepatnya mereka akan menjalani Masa Orientasi Siswa "MOS".

Sudah dari kemarin ini entah kenapa Soya hanya ingin bergelung di dalam selimut, tidak ingin pergi kemana-mana. Ke kamar mandi saja enggan rasanya.

Toktoktok.

"Masuk," ucap Soya.

Terlihat Vina (Mamanya) masuk, lalu menggelengkan kepalanya.

"Dari kemarin pagi sampe pagi lagi, gak turun-turun dari kasur. Kamu gak pegel apa?" tanya Vina yang tidak habis pikir dengan kelakuan anak gadisnya.

"Kasurnya manja Maa gamau di tinggal," Soya menjawab dengan suara parau.

"Ayo sarapan dulu, Papa sama yang lain udah nunggu di bawah." ucap Vina, lalu menghampiri Soya.

Begitu di tarik lengan Soya, yang pertama terasa ketika di sentuh adalah panas.

"Soya, badan kamu panas sayang!" teriak Vina kaget. Soya demam.

"Sebentar, Mama kebawah dulu ambil kompresan sama obat penurun panas."

Dengan cepat Vina berlari menuruni tangga. Semua yang berada di meja makan melihat Vina aneh.

"Ma kenapa?" tanya Zaky (Papa).

"Kalian makan aja duluan, Mama mau rawat Soya dulu. Dia demam," jawab Vina, dengan gerakan bolak-balik mengambil baskom, air, sapu tangan, dan obat.

"Bii tolong ambilin makanan buat Soya terus anterin ke kamarnya," ucap Vina kepada Bi Uty.

"Iya Bu." jawab Bi Uty.

"Soya demam," gumam Rama.

"Kalian berdua cepat makan! Papa mau ke atas liat Soya," Perintah Zaky tak terbantahkan, dengan secepat kilat Zaky berlari ke kamar Soya lalu di susul Vina di belakang.

"Permisi Pak, Bu." terlihat Bi Uty datang dengan membawa nampan yang berisi makanan untuk Soya. "Ini makanannya untuk non Soya,"

Vina mengambil makanan yang di bawa oleh Bi Uty. "Soya yu makan dulu, kamu dari tadi belum makan sayang." ucap Vina, dengan mengelus-elus rambut Soya.

"Bangun dulu, nanti abis makan kamu minum obat udah gitu tidur lagi." Ucapnya lagi.

Soya menegakkan tubuhnya yang lemas, dengan sigap Zaky membantu anak gadisnya untuk bangun.

Dengan telaten Vina menyuapi Soya. Baru tiga suapan yang masuk kedalam perutnya, Soya menghentikan gerakan Vina.

"Udah Ma kenyang,"

"Satu suap lagi sayang,"

"Nggak Ma,"

"Yaudah minum dulu abis itu minum obatnya," Vina membuka kardus obat sirup penurun panas.

"Kenapa bisa demam kaya ginii, pasti kam-,"

"Pa,"

Belum selesai Zaky berbicara, Vina sudah menegur Zaky dengan menekankan panggilannya.

"Oke-oke,"

"Yaudah kamu tidur lagi, Papa sama Mama keluar dulu. Nanti Mama balik lagi buat ngecek suhu badan kamu," ujar Vina lembut, lalu Zaky dan Vina mengecup puncak kepala Soya dan pergi keluar dari kamar Soya.

****

Malam hari Vina mengecek kembali suhu badan Soya, ditemani oleh Rama dan juga Adel. Zaky? Dia berada di halaman belakang sedang membaca koran dan di temani dengan teh hangat. (Terlalu santai memang).

Halu (Jangan Dibaca)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang