1. Antara aku dan kamu

191 60 34
                                    


Disini didalam kamar yang bernuansa hijau tosca, cewe dengan rambut sebahu itu sedang bermanja dengan kasur.

Toktoktok

"Sayang kamu udah bangun?" Panggil Vina mama soya.
"Soyaaaaa, kalo kamu ga mau bangun juga nanti mama siram ya pake air." Teriak mama.

Ia pun berdecak sebal, bisa-bisanya mamahnya itu membangunkan Soya di pagi buta seperti ini.

"Hmm iyaaa mama sayangg, Soya udah bangun," Teriaknya tak kalah keras, ia pun melihat jam di handphone nya dengan mata yang sedikit terbuka. Mata yang tadinya tertutup lagi kini melotot dengan kaget. (Gemasss).

"Bodoh." Ucapnya kepada diri sendiri. Gadis itupun segera melangkah dari tempat tidur menuju kamar mandi.

Sesudah selesai dia langsung berlari menuju meja makan. Dengan cepat dia meminum susu tanpa memakan makanan yang mama siapkan.

"Mah, Pah, kak Rama sama Adel kemana?" Tanya soya.

"Mereka udah berangkat daritadi. Eeh kamu ko ga makan dulu ya." Tanya Papa

"Ooh gitu. Ga ah pa, nanti aku telat lagi. Udah cukup kemaren suruh bersihin toilet, kalo sekarang telat lagi bisa-bisa aku di jemur di lapangan," Jawab Soya sembari memakai sepatu diruang tamu.

"Nahkan daritadi juga udah mama bangunin, kamu itu ya padahal udah gede masih aja harus di bang-," Belum selesai menceramahi, Soya langsung mengecup pipi mamanya agar masalahnya tidak semakin panjang lebar dengan ceramahan mama.

"Soya pamit duluuuu bye, samlikum"Salam Soya kepada kedua orangtuanya.

****

Disini, di sekolah SMP Trisakti. Ya sekarang memang Soya kls 3 Smp.

Kantin memang salah satu tempat surga untuk siswa dan siswi di SMP Trisakti (yah semua sekolahan pastinya). Kantin sedang ramai-ramainya ada yang sedang mengobrol, ngakak-ngakak sampe mukul meja, ngantri beli makanan, sampai ada yang mojok-mojok gajelas bersama pacar (menyebalkan). Begitupun dengan Soya yang sedang menunggu makanan dimeja paling ujung, dan tak lupa juga dengan sahabatnya Renata Thalia yang biasa dipanggil Rena.

"Sumpah Ren gila banget itu soal-soal tadii, ga sanggup gue. Angkat tangan dah gue ke kamera," Ucap soya kesal, sambil menelungkupkan wajahnya kemeja.

Saat ini mereka memang sedang menghadapi soal-soal untuk Ujian Nasional.

"Dih lo mah baru gitu aja udah ngeluh, inget bro itu belum seberapa masih ada banyak yang harus kita kerjain. Belum lagi kita harus berjuang buat ujian nasional, pokonya kita harus dapet nilai gede. Kan lo sendiri yang ngomong ke gue supaya kita masuk ke SMA yang favorit." Ucap Rena panjang lebar.

"Yah tapi ren ga gini-gini juga kali, otak gue gabakal kesampean juga kesituuu," Rengek soya sambil memasang wajah melass yang begitu ingin ditampol menurut Rena.

"Udahlah hadepin aja pasti hasilnya juga puas, semangat dong lo. Kalo lo kaya gini gue juga kan jadi ga yakin kalo kita bakal masuk SMA itu. Pokoknya semangat 45!hidupp masuk SMA favoritttt yeayyy!!"Rena menyemangati Soya dengan tangan terkepal dan meninju udara.

"Yayayaya. Hidupppp!!" Soya juga membalas tak kalah semangatnya.

***

Setelah dirasa kenyang dengan menyantap makanan di kantin, mereka langsung pergi ke kelas untuk membahas tentang soal-soal selanjutnya.

Dilorong kelas ada yang meraih tangan Soya, Soya terkejut dengan mengucapkan sumpah serapah kepada orang yang dengan beraninya memegang tangan Soya.

"Astagfirullah, apaansih megang-megang tangan gue gak sopan banget," Kesal soya.

"Heh ini gue ya," Jawab Kevin, yaa Kevin Wijaya teman sekelas Soya. Yang merupakan kunci jawaban dari soal-soal tersulit di beberapa pelajaran untuk Soya dan Rena, Kevin lelaki yang pintar, tidak pelit ilmu dan yaah kalian juga bisa menebak gimana perasaan Kevin terhadap Soya.

"Aishhh ngagetin gue aja lo," Ucap Soya dengan muka yang masih kesal.

"Selow elahhh, hmm Ren boleh gue ngomong bentar sama Soya," Tanya Kevin kepada Rena.

Rena mengisyaratkan mata pada Soya 'gimana', Soya menjawab dengan senyum.

"Okedeh," Jawab Rena, dan meninggalkan mereka berdua di lorong. Yah bel tanda masuk memang sudah berbunyi, tapi tetap ada saja yang diluar kelas. Entah karena gak ada guru atau izin ke toilet.

"Cepetan lo mau ngapain, ntar ada guru lagi masuk ke kelas," Ucap Soya, sembari menunggu Kevin berbicara.

"Iya-iya gasabaran banget, nah jadi gini. Kan seminggu lagi kita UN gue cuma mau ngasih tau lo, setelah sehari lulusan nanti gue sama bokap nyokap mau pindah darisini yah ngikutin dinas bokap sih, jadi nanti lo gausah kangen ya sama gue," Kevin memberitahu Soya tentang pindahannya, dan terkekeh sendiri karena omongan dia di akhir.

"Heh serius lo mau pindah, berarti kita ga satu SMA dong. Gimana si lo ntar gak ada yang nyontekin gue sama Rena lagi," Jawab Soya histeris dengan wajah yang sangat sedih.

"Mangkanya belajar dong lo. Eeh iya semangat ya semoga lo masuk ke SMA yang lo pengenin, dan juga jangan lupa sama gue yang pintar dan ganteng ini," Ucap Kevin bangga, dan mereka tertawa ngakak.

"Aishhh Lo PD banget dah, yaudah nanti gue sama Rena ke rumah lo deh pas lo mau berangkat," Soya mengatakan itu dan Kevin tersenyum hangat.

"Ada satu hal lagi yang mau gue omongin sama lo," Kevin berucap sambil menatap mata Soya.

'yatuhann ini mau ngomongin apa' batin Soya tak enak.

"Sebenarnya gue suka sama lo udah lama, tapi yaa gue cemen gaberani ngungkapin itu ke lo. Dan sekarang gue gabisa lagi deket-deket lo, tapi gue udah lega ngomong gini ke lo walaupun gue sama lo gamungkin juga buat sama-sama. Tapi gue harap nanti gue bisa kesini lagi dan ngomong gini lagi ke lo, tapi lo jangan sama yang lain ya hehe. Gapapalah gue egois dikit." Ucap Kevin serius dan mengelus puncak kepala Soya.

Duarrr bagai di sambar petir disiang hari 100% dugaan Soya benarrrr.

Soya termenung dengan ucapan Kevin.
Dia berbisik kepada Kevin "kalo lo mau balik balik aja, tapi gue gabisa janji sama ucapan lo yang terakhir."

Kevin pun tersenyum kepada Soya dan langsung pamit "yaudah gue ke koperasi dulu mau beli pulpen, lo cepet ke kelas tadi sih katanya guru bakal dateng terlambat tapi gatau sekarang," Kevin langsung meninggalkan Soya yang masih bergeming ditempatnya.

<>

Gimana?

Ini Soya nya masih SMP yaa,jadi cerita di SMP nya gabakal panjang. Habis itu kita langsung menikmati masa cinta di SMA.Mari kita berhalu sama-sama🤪

See you on the next chapter;)

Halu (Jangan Dibaca)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang