4. Perjuangan yang tidak sia-sia

106 37 13
                                    

5:30 WIB. Rena sudah berada di depan pintu gerbang rumah Soya, dengan menenteng laptop ditangan kanan nya. Dipencetnya bel,  Bi Uty lah yang membukakan pintu gerbang.

"Pagi Bi, Soya nya ada?" Rena bertanya sembari tersenyum.

"Non Soya ada di kamarnya, " jawab Bi Uty ramah dan membalas senyuman Rena.
'Ada apalah pagi-pagi begini' Batin Bi Uty aneh.

"Yaudah Bi saya ke kamar Soya dulu ya." Pamit Rena, lalu Rena menuju ke kamar Soya dengan bersenandung kecil.

Di pertengahan tangga, Rena berpapasan dengan Rama kakak Soya.

"Ehh...Kak Rama," Rena menyapa, canggung.

"Rena? Tumben pagi-pagi gini disini, ada apa?" Rama menyapa Rena kembali dan bertanya, Ia pun kaget dengan kedatangan Rena yang terlalu pagi ini.

"Ini kak aku ada perlu sama Soya, yaudah kak aku ke Soya dulu ya." Rena menjawab, dengan cepat-cepat dia langsung menaiki tangga.

Rama? Dia hanya geleng-geleng kepala.

"Astaga-astaga, mimpi apa gue semalem," Ujar Rena kepada diri sendiri, sembari mengipas-ngipaskan tangannya ke wajah.

Bukan hal yang aneh lagi, jika Rena memang telah menyukai Rama.

Pernah waktu dulu Rena dengan lancang masuk ke kamar Rama tanpa izin. Al hasil dia memalukan dirinya sendiri.

Flassback on..

"Ya gue ambil minum dulu ke bawah," Ujar Rena teriak.

"Yaudah sana ambil ajaa." jawab Soya yang berada di dalam kamar mandi.

Rena keluar dari kamar Soya, begitu keluar dia melihat kamar Rama yang terbuka.

'tumben kamarnya ke buka' Rena bertanya dalam hati.

"Masuk, engga, masuk, engga, masuk, engga, masuk." Rena menghitung jarinya, tetapi Rena menghitung dengan gerakan jari 'Masuk'. (Maunya kamu itumah nak nak).

"Yayaya, dengan senang hati," Rena terkikik sendiri dengan kelakuannya itu.

"Ga ada orangnya kah?"

"Ya ampun buat seukuran lelaki, kamarnya rapih bangettt," Rena menatap takjub.

"Suami gue ternyata rajin juga ya xixixi."

Ceklek.

Pintu kamar mandi terbuka, Rena berbalik badan terlihat Rama yang hanya memakai handuk menutupi bagian pinggang hingga selutut. DAMN! Itu Rama. RAMA!.

Sontak Rena berjerit "Aaaaaaaa." dan refleks menutup wajah dengan tangannya. Tunggu dulu, tunggu dulu. (Ada kejanggalan nih).

Rena memang menutup wajah dengan tangan, tetapi di sela-sela jarinya terlihat mata Rena, Dia mengintip. (Astagfirullahaladzim).

'Diliat dosa, gak diliat mubazir.' batinnya.

Rama langsung berbalik badan dan kembali masuk ke kamar mandi.

"Renaa..lo ngapain ada di kamar gue." Rama berteriak dari dalam kamar mandi.

Rena gelagapan, bingung harus menjawab apa.

"Aah.. hmm ini kak.. anu, akuu.. aku ke kamar Soya kak dahhh." Dengan cepat dia berlari menuju kamar Soya dan membanting pintu kamar Soya.

Halu (Jangan Dibaca)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang