10. Dua hati tersakiti

33 1 30
                                    

Imagination- Shawn mendes

Sebelum baca, jangan lupa bismillah;))
Sesudah baca, jangan lupa vote dan komentarnya😁

Happy reading🖤

🐣🐣🐣

"Katanya, kayaknya, kelihatannya.. Asumsi soal rasa, yang sampai kapanpun akan jadi bisnis tak terselesaikan."
~ Halu 2020.

Siang ini sudah memasuki jam pelajaran ke empat dan lebih parahnya lagi pelajaran yang tengah berlangsung adalah matematika, Soya izin pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka dan merefresh otak nya. Syukur-syukur jika dia keluar melihat cogan berkeliaran.

Kedua bola matanya terhenti kepada seorang perempuan dengan gaya yang kekinian, menurut apa yang Soya lihat sepertinya dia adalah kakak kelasnya. Tapi mengapa Soya baru melihatnya sekarang?

Pandangan Soya mengikuti gerakan perempuan itu, dia berjalan menuju toilet. Tunggu dulu, apa Soya tidak salah lihat. Dia berjalan menuju toilet tetapi dia malah melewati toilet wanita begitu saja, dan berjalan memasuki toilet pria yang hanya terhalang oleh tempat penyimpanan alat kebersihan.

Tidak mau berfikiran negatif terlalu jauh walaupun sudah. Akhirnya Soya mengikutinya dengan berjalan mengendap-endap menuju toilet pria, setelah melihat kakak kelas perempuannya memasuki toilet pria dengan santainya. Soya mengintip di balik tembok penghalang.

Yang pertama dilihat adalah perempuan itu langsung memeluk seorang lelaki yang di temui nya. Seakan-akan mereka sudah 10 tahun lamanya tidak bertemu.

"Kaya gak ada tempat yang lebih elite aja, pake segala pelukan di dalem toilet lagi," Soya bergumam sembari terus memperhatikan dua insan yang saling memeluk erat satu sama lain.

Setelah selesai berpelukan, lelaki itu pun berbalik badan dan berhadapan dengan perempuan yang berada di sampingnya.

Mata Soya melotot kaget, ternyata lelaki itu adalah Harif 'calon doinya'.

"Cabe mana lagi ni," batinnya kesal.

"Menurut yang gue denger si, kalo ngintip pasti matanya bintitan," ujar Harif yang mengetahui keberadaan orang yang mengintipnya.

Harif mengetahui hal itu karena lawan jenisnya tadi berbisik, jika dia melihat seorang wanita di balik tembok.

"Mampus," ucapnya dengan memukul keningnya sendiri.

Soya mendengar langkah kaki yang mendekat. Dan memejamkan matanya tidak berani membuka.

"Hei Soya, lama-lama kayanya lo bakalan jadi penguntit gue ya," ceplos Harif.

Tidak. Soya tidak ada maksud untuk menguntit Harif sama sekali. Dia hanya mengikuti seorang wanita yang masuk ke dalam toilet pria, kebetulan di dalamnya itu Harif.

"Buka mata lo, tenang aja gue gak bakalan gigit ko," ujar Harif lagi.

Soya membuka matanya, di hadapan nya sudah ada Harif dan wanita itu.

"Aku gak bermaksud ngintip kakak, aku cuma heran aja ko perempuan masuk nya ke toilet pria," aku Soya.

"Baru kali ini gue liat ada yang ikut campur urusan kakak kelasnya, cukup berani juga lo. Salut gue. Oh iya btw nama gue Nadine Pandhita panggil aja Nadine," ucapnya dengan memperkenalkan diri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Halu (Jangan Dibaca)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang