9. Luka

39 3 30
                                    

Seandainya- BrisiaJodie

Sebelum baca, jangan lupa bismillah;)
Sesudah baca, jangan lupa vote dan komentarnya:*

Happy reading🖤

🐣🐣🐣

"Susah sayang sama orang, sekalinya sayang salah orang"
~Soya Halim


Merentangkan tangannya dan menghirup udara pagi ini. Itulah yang dilakukan Soya ketika turun dari mobil Mama-nya. Seakan telah terhipnotis oleh cafe yang berada dihadapannya sekarang, Soya dengan segera melangkah memasuki cafe tersebut.

Daya tarik tersendiri untuk Soya mendatangi cafe ini karena terlihat sangat nyaman untuk bersantai apalagi berdua bersama sang kekasih, mungkin siapa saja yang melihat akan merasakan apa yang Soya rasakan. Dilihat dari luar sepertinya cafe ini memang belum ramai pengunjung, mungkin karena masih pagi.

Lonceng pintu cafe berbunyi, sesaat langkah kaki Soya tertahan ketika semua yang berada di dalam memandang nya.

'salah masuk gue,' batinnya.

Apa yang Soya pikirkan ternyata memang benar, Soya menyisir pandangan ke setiap penjuru. Berpasangan semua! Ahh sial sekali pagi ini, niatnya untuk mencuci otak dan mata. Malah otak dan matanya ini menjadi ternodai.

Soya tetap berjalan masuk ke dalam cafe. Gengsi sekali jika dia harus balik badan lagi keluar. Tak apalah hari ini dia datang sendiri, lihat lah besok-besok wahai para bucin! Soya pasti akan mengajak gandengannya kesini! Tunggu saja, walau tidak tahu kapan akan terjadinya:v

Soya memilih bangku yang berada di ujung kanan dekat kaca, lalu Soya langsung memanggil pelayan yang berada tidak jauh darinya.

"Mbak," panggilnya sembari melambaikan tangan.

Mbak yang di panggil pun langsung menghampiri Soya.

"Mau pesan apa?" tanya nya ramah.

Tanpa perlu berpikir, tentu saja Soya akan memesan coffe kesukaannya.

"Flat white satu,"

"Oke baiklah, ada lagi?"

"Itu dulu deh,"

"Baik silahkan ditunggu ya,"

Sembari menunggu pesanan, Soya bersenandung kecil dan mengedarkan pandangannya ke semua orang yang berada di dalam cafe ini.
Benar-benar jahat, mengapa orang-orang yang berpacaran sama sekali tidak memikirkan perasaan seorang jomblo?

Pesanan Soya telah tiba, setelah itu Soya menyecap coffe-nya. Tidak ada yang menandingi, bahkan enaknya berpacaran pun tetap kalah oleh coffe kesukaan Soya.

"Flat white, kesukaan lo?" tanya lelaki yang berada di belakang Soya. Begitu Soya berbalik badan, sedikit terkejut dengan kehadiran kakak kelasnya disini.

"Eh kakak? Temennya kak Harif kan?" tanya Soya tanpa menjawab pertanyaan dari lawan bicaranya.

"Iya, gue Fandi," jawab Fandi. Terbesit rasa sakit menusuk hati Fandi, ketika Soya bertanya dengan membawa nama Harif.

"Sini kak duduk, btw kakak sering kesini?"

'lumayan kan gue gak sendiri, lihatlah wahai para bucin!' batin Soya.

"Tempat favorit gue,"

"Sama pacar?" (Banyak tanya kali kau ini!)

"Nggak,"

Halu (Jangan Dibaca)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang