8. Senyuman

37 3 3
                                    

                                Halu- Feby Putri

Jangan lupa memakai masker untuk selalu mematuhi protokol kesehatan covid-19!

Jangan lupa memakai masker untuk selalu mematuhi protokol kesehatan covid-19!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading🖤
Jangan lupa vote and komen:*

🐣🐣🐣

"Kamu terlalu banyak tamu, untuk aku yang cuma mau kamu"
~Soya Halim.


Saat ini Abi dan Gino sudah berada di depan kelas X IPA 3, kelas siapa lagi jika bukan kelas Soya dan Rena. Bel sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu, tetapi kelas ini tidak menunjukkan tanda-tanda akan beristirahat.

"Kalo keluar nya lama kaya gini, udah pasti yang ngajar Bu Tarno," ujar Gino kesal.

"Nyesel gue nganterin lo," ucapnya sekali lagi.

Tadi begitu bel berbunyi Abi langsung menarik tangan Gino menuju ke kelas Rena. Kalo kata Abi sih "hoyong terang anjeun langkung caket". Lalu bagaimana dengan dua sahabatnya itu? Abi sudah bicara kepada Harif dan Fandi untuk tidak ikut, karena kalau Abi membawa dua sahabatnya itu sudah pasti Rena tidak akan meliriknya.

Dan apa tadi kata Gino, Bu Tarno? Bagaimana bisa disebut "Bu" jika namanya saja nama lelaki? Bu Tarno adalah guru Matematika, dan nama aslinya itu Linda Ekawati. Tetapi anak-anak muridnya biasa memanggil Bu Tarno, karena Bu Tarno ini jika sedang mengajar dan memberi hasil dari contoh soal pasti dia akan menirukan jargon Pak Tarno. Seperti "Bimsalabim jawabannya prok prok prok" begitulah Bu Tarno.

Pintu kelas pun terbuka, yang pertama terlihat dari indera penglihatan Abi dan Gino adalah Bu Tarno.

"Hei kalian berdua ngapain ada di depan kelas sepuluh?" tanya Bu Tarno garang.

"Ya mau jemput masa depan lah Bu," jawab Abi nyeleneh.

"Apalah masa depan, masa depan, memang nya ada yang mau sama kalian?"

"Gausah munafik Bu, ibu juga kalo belum punya suami pasti ngegebet kita berdua yakan?" tebak Gino sangat tepat sasaran.

Bu Tarno tersipu malu. "Kamu ini Gino, tau aja," jawab Bu Tarno malu-malu sembari menyenggol tubuh Gino dengan bahunya.

"Nanti kalo ibu punya anak perempuan, pasti ibu bakal jodohin sama kalian berdua,"

"Jangan sama saya Bu, sama Gino aja yang masih single," celetuk Abi. Dan Gino yang mendengar pun hanya memberikan senyum manisnya.

"Oke kalo gitu, yaudah ibu pergi dulu yaa," pamit Bu Tarno, dengan mengedipkan sebelah matanya.

"Calling saya aja Bu kalo udah ada anak perempuan nya," teriak Gino. Memang Gino ini semuanya di embat, tidak ada anak perempuan nya. Bu Tarno nya pun jadi.

Halu (Jangan Dibaca)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang