2. Antara aku dan kamu (2)

145 53 15
                                    

Sudah 3 hari Soya merasa uring-uringan dengan dirinya sendiri, dan dia juga sudah 3 hari ini menjauhi Kevin. Tidak mengobrol bahkan untuk menyapa saja Soya tidak berani. (aah membuatnya pusing saja).

"Gue kenapa si? Kenapa gue yang harus repot-repot mikiran dia, lah emang gue ga ada rasa apa-apa kan sama dia. Tapi apa gue kemarin-kemarin keterlaluan ya ngomong kedia. Sampe-sampe dia juga agak ngehindar dari gue." Soya bertanya kepada dirinya sendiri.

Ceklekk

Pintu terbuka, terlihat kakak Soya yang berjalan mendekat.

"Kamu kenapa ya?" Tanya kakak Soya, karena sudah dari kemarin adiknya itu terlihat seperti kebingungan, kaya anak ayam yang kehilangan induknya.

"Eh gapapa ka," Jawab Soya sekenanya.

"Serius? Dari kemarin kakak liat kamu kaya kebingungan gitu," Tanya kakak sekali lagi memastikan.

"Iya kak duarius malah. Ooh iya ka nanti kan sebentar lagi aku lulus kira-kira aku dapet nilai gede ga ya buat masuk sekolah yang aku mau. Aku takut kalo nilaiku kecil terus ntar aku sekolah dimana?"tanya Soya.(inisih sambil curhat).

"Emm menurut kakak kalo emang kamu bener-bener niat pengen ke sekolah yang kamu tuju, insyaallah pasti bisa masuk asal ada usaha sama doa. Dan satu lagi sekolah itu dimana aja ya, yang penting cara kita ngejalaninnya percuma dong kalo kamu masuk sekolah yang kamu mau tapi kamu nya bandel," Ucap Kakak sembari memberi pencerahan kepada sang adik. Di usap nya puncak kepala sambil tersenyum hangat.

"Jadi gimana sama belajar kamu, udah sampe mana nih persiapan buat ujian?" Tanya kakak.

"Ya lumayan lah ka, sekarang aku ga bego-bego banget buat ngisi dari satu soal sampe 20 mah," Jawab soya dengan bangga. (bego kali kau nak).

"Bagus kalo gitu tapi tingkatkan lagi ya belajarnya, yaudah kakak pergi dulu ya mau kumpul sama temen-temen," Pamit kakak.

"Oke kak."jawab Soya.

Setelah kakak keluar dari kamarnya, Soya pun menjatuhkan badannya ke tempat tidur. Dan langsung mencari posisi yang nyaman untuk menikmati alam mimpi.

****

Pagi ini terlihat sangat cerah, begitupun dengan senyuman Soya. Cewe di kuncir kuda itu menyapa teman-teman seangkatannya, dengan senyuman mengembang seperti adonan kue.

"Adududu ada apa nih, kayanya lagi seneng banget," Tanya Rena, dia bertanya karena daritadi dia sudah berada di belakang Soya dengan mengikutinya tanpa menyapa dulu. Dia juga aneh ada apakah dengan sahabatnya itu.

"Eh elo, gapapa gue lagi menikmati suasana pagi ini aja," Jawab Soya sambil tetap tersenyum.

"Ngeri gue," Ucap Rena sarkatis.

Soya mengabaikan ucapan Rena tadi, dia melihat-lihat sekeliling sekolah dan matanya terhenti kepada anak laki laki yang sudah tiga hari ini ia jauhi muncul dari arah parkiran. Yaa siapalagi kalo bukan kevin.

"Ren gue kesana dulu," Soya berucap.

"Mau ngap-," Belum selesai Rena berbicara Soya sudah berlari meninggalkan Rena. "Aishhh selalu saja begitu," Rena menghela nafas, dan pergi meninggalkan koridor.

****

"Hai Vin," Sapa Soya kikuk.

'bukan gue banget sumpah,' Batin Soya.

"Ehh Soya tumben nyamperin gue, ada apa?" Tanya kevin seakan-akan tidak terjadi apa-apa dengan dirinya, dan tidak melanjutkan jalannya.

"Emmm sebelumnya gue...mau minta maaf sama lo buat ucapan gue kemaren," Ucap Soya sangat hati-hati.

"Sel-," Kevin hendak menjawab namun di potong Soya.

"Guegadamaksudbuatnyakitinhatilo,beneransumpahsekalilagiguemintamaaf," Soya berucap dengan sekali nafas. Dan detik itu juga tawa Kevin meledak.

Soya bingung.

"Eh ada yang salah sama gue? Ko lo ketawaa," Soya menunjuk dirinya sendiri (polos sekali kau nak) dan cemberut kesal.

"Haduhhh lo ini, udah kenal gue dari kapan? sampe-sampe hal yang kaya gini aja lo minta maaf. Lagian gue juga ngerti gimana perasaan lo ke gue, tapi tenang aja lo gausah repot-repot mikirin. Mending lo pikirin tuh gmna caranya supaya nilai lo naik," Kevin menjawab sambil merangkul bahu Soya.

'sakit ya ya, gue harus tetap senyum di depan lo. Seakan ga terjadi apa-apa sama perasaan gue,' Batin Kevin sedih.

"Ih lo mah masih aja ngejekin gue, banyak dosa lo ke gue," Ucap Soya cemberut, dan Kevin hanya tersenyum.

"Eeh btw, lo tadi lucu kalo lagi cemberut gtu," Kevin berujar dan langsung pergi meninggalkan Soya yang terkejut dengan perkataan Kevin.

Soya memegang dadanya sendiri.
"Biasa aja, gada rasa deg-degan sama sekali" Soya berucap dengan polosnya.
(Berarti tidak ada rasa cinta itu nak).

<>

Gimana sama part ini? Maaf ya sedikit. Sebentar lagi kita akan memasuki fase dimana halu-halu akan semakin bertebaran hahaha.

See you on next chapter

Jangan lupa tinggalkan jejak and coment sahabat haluuu😉
Papayy👋

Halu (Jangan Dibaca)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang