3

205 40 6
                                    

Sungjae mengerjapkan matanya. Seberkas sinar matahari pagi menyelinap masuk lewat tepi jendela. Ia merasa lelah sekali setelah 3 bulan kurang istirahat untuk mempersiapkan ospek fakultas. 

Minggu ini merupakan minggu terakhir liburan yang tersisa. tanpa rapat dan persiapan ospek tentunya. Sungjae ngulet sebentar, lalu terduduk di kasurnya. Di otaknya masih terbayang keisengannya kemarin, menyelipkan post it berisi nomer teleponnya ke case hp maba itu. 

Sungjae tersenyum sedikit, merasa malu. Tapi asli deh, satu kata buat cewek itu, Nayanika. Matanya indah dan memancarkan daya tarik.


Ia mengerjap sesaat.

Hah apa? Sejak kapan gue jadi sok-sok puitis gitu buat pemilihan kata-kata.. pasti nih efek kebanyakan baca buku Fier** Bes*ri punya Huta, si penggila senja. batin Sungjae, membantah sisi mellownya.

Laki-laki itu melangkahi Changsub yang tertidur pulas, dan pergi keluar kamar.

Sungjae atau biasa dipanggil Je tinggal di kontrakan kecil di Hwadamdong-gil, 6 menit dari kampus. Rumah ini terdiri dari 4 kamar. Masing-masing kamar dihuni 2 orang, dan kamar terkecil dihuni satu orang. Rumah ini juga dihuni seekor kucing bernama Sami yang saat ini masih merungkel di keset  dapur.

Suasana masih sepi, sayup-sayup terdengar suara ngorok ringan dari berbagai kamar.

Krrrr...

Perutnya berbunyi. Lapar melanda. Ia membuka kulkas dan container makanan. Tidak ada apa-apa. Gue ke rumah tante aja deh. Biasanya jam segini tante udah masak, pikirnya. 


"Assalamualaikum. Tante Irene, Om Suhoo."

"Waalaikumsalam, masuk Mas Je," sahut tantenya.

Je langsung menuju ke dapur, menyalami tantenya yang sedang sibuk menghidangkan sayur kangkung. "Om Suho kemana tante?"

"Lagi ke pasar Mas, beli barang-barang buat di warung.," Irene memicingkan mata menatap Je dan melanjutkan, "Kamu pasti kesini karena laper ya Mas?"

"HEHE, iya tantee. Ohya tante, ada maba masuk ya tante? Soalnya rumah agak rame." tanya Je.

Irene mengangguk, "iya kamarnya langsung keisi 2-2nya. Kalau tante gaksalah, mereka samasama anak Agribisnis loh."

Mata Je membulat, "Wah kalau gitu 4-4nya anak kosan tante anak Faperta dong yaa. Ada yang cocok gak buat Mas?"

Irene memukul kepala keponakannya dengan sendok sayur. "Kuliah yang bener. Tugas masih ngeluh sok-sokan nyari cewe lu." 


Sebuah suara langkah kaki mendekati mereka.

"Tante, temen aku udah di depaan." kata seorang gadis berambut panjang.


Sedetik kemudian, terdengar celotehan dua perempuan remaja di taman depan.
"Ibu, Bapak, sama adek lu mana, Joy?"

"Keluarga gua nanti nyusul. Btw Yer,  kok lu gabales LINE gue?"

"Sorry sorry banget Joy. Gua samsek belum buka hape. Soalnya riweuh banget ngurus barang-barang," balas Yeri, ia membuka LINE dari Joy.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
eunoia. - 쀼 versionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang