14

108 26 1
                                    

Waktu menunjukkan pukul 6 pagi, dan Joy sudah berada di GOR Kampus. Tahun ini, dia menjadi panitia penerimaan mahasiswa baru tingkat universitas, tentunya divisi humas.

Ikut kepanitiaan di tingkat universitas tentu beda feelnya sama tingkat fakultas.

"Selamat pagi teman-teman semua. Kali ini kita bakalan ngadain simulasi GOR kedua. Semangat ya teman-teman!" seru Ten, PJU (penanggung jawab utama) div. acara venue GOR


Sebagai humas, waktu simulasi sih gabanyak kerjaan. Cuma muter-muter nyari tempat yang cocok buat ruang panitia sama spot buat pers. Abis cape muter-muter. Joy naik ke tribun, bareng sama partner humas GORnya, kak Yian anak FIA (fakultas ilmu administrasi).

"Kak, taun kemaren lo ikut panit ini juga?"

"Nggak sih. Ini gue juga baru pertama kali. Agak bingung juga ya, kayaknya kalau simul kita gabut deh."


Mereka jadi nontonin anak korlap, dan SPV yang latihan di lapangan.

"Eh, itu Faperta gaksih yang jadi korlap di panggung?" tanya Yian.

Joy ngedeket ke pembatas tribun ngeliat sosok yang diomongin Kak Yian. Dia ngerasa kaget dikit. "Lo tau darimana kak?"

"Dia rada famous tau. Dari kemarin abis rabes sama simul pertama, banyak anak cewe-cewe yang ngomongin dia, ganteng kata anak-anak."

Joy terbelalak, "Hah kok gua gatau ya kalau pada ngomongin Kak Je?"

"Yaaa, lu kurang memperhatikan kali. Kalau jadi humas itu harus tau gossip-gossip terbaru tau." kata Yian nyengir. Joy mengerucutkan bibir, ia bertekad buat jadi gossip girl selama kepanitiaan ospek univ.


Keesokan harinya, Joy inisiatif bantuin Dio anak vokasi yang jadi PJU ddm GOR dan temen sedivisinya yang lagi ngecat tampah buat mob di belakang gedung wisuda. Kegiatan ngecat-mengecat sukses buat Joy makin deket sama anak-anak DDM. Kebetulan kan, wa co nya ganteng, sambil menyelam minum air.

"Rehat dulu yuk. Laper." kata Dio.

"Ehh, makann mi ayam yang di gang deket gedung UKM yuuuk. Ngidam gua," ajak Aya.

Ke BM an Aya dipenuhi oleh teman-teman sedivisinya. Mereka berjalan ke gang kecil itu dan melewati sekret punya BEM kampus. Di depan sekret, ada banyak anak-anak yang lagi nukang motongin triplek, ternyata mereka lagi bikin signage.

"Joy?"

Joy menoleh, ternyata itu Dhiya.


Dio dan teman-temannya menatap ingin tau, tapi Joy memberi kode buat duluan aja.

"Lo panitia ospek univ ya? Gua baru tau."

"Iya. Lo bikin signage apa?" Joy bertanya. Ia mencoba ramah tapi nada suaranya masih dingin.

Dhiya tampak paham, kalau cewe di depannya gamau lama-lama ngobrol. "Ini signage buat acara kebudayaan kampus. Ehmm, gua balik gawe lagi ya. Kayaknya lo udah ditunggu temen-temen lo."

Joy tersenyum kaku dan berlalu.

///


Sejak pertemuan nggak sengaja itu, Joy selalu berusaha sebisa mungkin ngindarin anak ddm panit kebudayaan kampus. Takut ketemu Dhiya lagi. Tapi semakin dihindari malah jadi ketemu mulu. Biasanya mereka papasan gak sengaja di kantin mahasiswa sebelah GOR.

"Oi, Joy. Jangan bengong, mending lo bantuin bawa kardus dah ke dalem." Ten mengangetkan Joy yang lagi ngemper di pelataran GOR.

Joy memberi sign OK dengan jarinya.

eunoia. - 쀼 versionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang