Present Perfect

Love and War

Donghyun hanyalah pemuda biasa yang sedari kecil sudah tinggal oleh kedua orang tuanya. Dia bukan seorang pemuda yang spesial dimana dia memiliki banyak teman atau orang-orang yang peduli padanya. Justru dia cenderung menjadi anak yang pendiam bukan karena dia Yatim dan sebagain nya. Tapi karena kepribadian nya yang cenderung tidak mau kalah membuat teman-teman nya malas berteman dengan dirinya.

Hingga pada saat dia berada di jenjang kuliah semua hal berbanding terbalik. Orang-orang mulai peduli padanya dengan mengangapnya anak yang manis, lembut, polos dan baik.

Disaat itu Donghyun mulai berfikir untuk disukai oleh orang-orang dia harus menjadi manis, lembut, polos dan terlihat sangat baik.

Mengenal Yunseong di hidupnya adalah hal yang paling membuatnya bahagia dan bisa memiliki Yunseong suatu keberuntungan untuk nya meskipun dia harus mendapatkan nya dengan cara merebut dari orang lain. Tapi mencintai seseorang bukanlah kesalahan bukan? Kita tidak bisa memilih dengan siapa rasa cinta akan datang.

Donghyun hanya ingin merasa bahagia dan merasakan bagaimana jika dia dicintai. Melihat Yunseong yang sangat peduli padanya membuat Donghyun seakan lupa pada fakta bahwa laki-laki itu sudah dimiliki oleh orang lain.

Donghyun bukan orang jahat, dia hanya ingin mengambil satu dari sepuluh kebahagiaan yang dimiliki oleh Kang Minhee. Apakah itu salah? Jika iya, katakan dimana letak kesalahan nya.

Semua orang menganggap bahwa Donghyun hanyalah seseorang yang menjadi pihak ketika tanpa melihat bagaimana jika mereka berada di posisi Donghyun dan melihat bagaimana dari sudut pandang Donghyun.

Donghyun tau dia salah. Kesalahan dia adalah mengambil Yunseong dari Kang Minhee. Mereka mengatakan jika dia merebut Yunseong dari Kang Minhee dan jahat pada pemuda itu seolah Donghyun sudah mengambil sesuatu yang berharga untuk Kang Minhee.

Kenapa mereka semua harus marah?

Awalnya Donghyun merasa bersalah pada Kang Minhee. Namun setelah pemuda itu kembali dengan anak nya dan membuat Yunseong kembali berpaling darinya, Donghyun merasa kesal sekaligus iri.

Dia kesal kenapa Minhee harus kembali dan tidak membiarkan dirinya merasa bahagia dengan cintanya.

Dan dia iri kenapa semua orang menyayangi Minhee.

Padahal disini letak kesalahan bukan hanya padanya. Namun semua orang berprilaku seolah dia adalah satu-satunya yang harus di salahkan.

Tanpa mereka sadari di mata Donghyun Minhee juga salah. Dia terlihat sama seperti dirinya, tidak ada perbedaan di antara mereka. Karena Minhee datang untuk merebut miliknya.

Karna itu, bukan salah Donghyun jika dia ingin mempertahankan cintanya bukan?

"Sayang?"

Donghyun menoleh dan tersenyum ketika melihat Yunseong yang baru saja memasuki kamar dengan jas nya yang sudah laki-laki itu lepas dan dasinya yang tidak serapih tadi pagi.

Seperti biasa, suaminya hanya akan masuk ke kamarnya untuk mandi dan bertemu bayi Minhee lalu setelah itu baru dia kembali untuk tidur.

"Sudah pulang? Biar aku siapkan makanan"

"aku sudah makan di luar tadi"

"Oh. Begitu. Dengan siapa?" tanya Donghyun

Yunseong diam. "Minhee" ucapnya jujur

Karena Yunseong ingat, Minhee ingin dia selalu jujur pada Donghyun. Meskipun nantinya mereka akan berakhir bertengkar.

"Minhee?"

"Hn. Malam ini aku tidur dengan Minhee ya? Dia ingin aku tidur dengannya"

"Kenapa begitu?"

"Maksudnya?"