chapter 17

3.7K 290 19
                                    

Author POV

Key menghentikan motornya karena didepan rambu lalu lintas sedang berwarna merah. "Mau makan dimana kak?" Tanya Key.

"Di resto xxx aja."

"Oh ok."

Menunggu beberapa detik, lampu berubah menjadi hijau. Key kembali melanjutkan perjalanannya.

----------

Setelah memarkirkan motornya. Key membuka helm, lalu menaruhnya di spion. Key turun dari atas Ken. Key beralih melihat Callista. Gadis itu tidak membuka helm nya. "Kenapa kak?" Tanya Key heran.

"Bukain dong."

"Hah?"

"Bukain helmnya dong. Gue ga bisa." Pinta Callista memelas.

"Ohh." Key lalu mendekat, ia membuka pengait helm milik Callista. Dengan mudah ia berhasil membukanya, Key pun menaruh helm itu di spion motor miliknya yang kosong.

"Beres. Yok kak."

Mereka berdua lalu berjalan memasuki restoran. Setelah memilih tempat duduk. Salah satu pelayan mendatangi mereka. Mereka lalu memilih makanan, pelayan tersebut pun tersenyum lalu pamit ingin membuat pesanan yang mereka minta.

Setelah pelayan berlalu. Tidak ada percakapan diantara mereka. Akhirnya Callista membuka obrolan. "Key. Lo sama Lana temen deket ya?"

"Lana? Iya, gue udah dari kecil sahabatan sama dia." Ujar Key, ia merasa sedikit sesak di dadanya saat mengatakan kata 'sahabatan'.

Callista mengangguk-nganggukan kepalanya mengerti. Dari kecil ya? Mungkin mereka memang benar-benar hanya sebatas sahabat? Callista tersenyum senang.

Callista terus menatap Key yang sepertinya sengaja tidak ingin bertemu tatap dengannya. Lucu, pikirnya.

"Permisi. Pesanannya." Key dan Callista menoleh serempak. Pelayan yang berbeda dari yang tadi datang membawa pesanan mereka. Pelayan itu menempatkan pesanan mereka di atas meja dengan telaten.

"Silahkan dinikmati." Senyum pelayan tersebut.

"Makasi." Jawab Callista balik tersenyum ramah.

Pelayan tersebut menunduk lalu berbalik berniat kembali bekerja.

Callista mulai menyantap steak di depannya. Ia merasa tidak ada pergerakan dari tempat Key. Ia mendongak menatap Key. Key lalu dengan gelagapan memakan pesanannya. Shit! Gue ngapain liatin kak Callista coba?! Batinnya merasa malu.

Callista tersenyum miring. Ia kembali melanjutkan aktivitas makannya. Mereka makan tanpa ada yang berniat bersuara.

Selesai makan, Callista mengelap bibirnya dengan tisu. Key mengikuti apa yang Callista lakukan. Ia mulai memikirkan perkataan Alex.

"Jangan langsung pacarin lah. Deketin dulu, saling ngenal, sapa tau rasanya bakal tumbuh kan? Sama aja kek lo ama Lana. Mungkin perasaan lo tumbuh karena udah lama kenal Lana."

Mungkin kata Alex ada benernya. Apa perlu gue coba buat deketin kak Callista dulu? Kak Callista juga cantik sih. Gue juga gatau gimana perasaan Lana ke gue. Tapi gue yakin sih dia straight. Hmm... Gue coba dulu deh, klo emang ga cocok, baru gue berhenti, berarti memang cuma Lana yang ada dihati gue. Key berperang batin, hingga ia mengerut-ngerutkan alisnya.

"Key." Callista menyentuh tangan kiri Key.

Key tersentak, ia langsung menarik tangannya. "Kenapa kak?"

"Kok ngelamun?"

"Hah? Oh um itu. Ngga pa-pa." Key tersenyum. "Kaka udah makannya kan? Sekarang jam... Lapan lewat sembilan menit. Kakak mau kemana lagi?" Lanjut Key melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.

My LovelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang