chapter 5

4.5K 318 6
                                    

Author POV

"Lo suka sama Lana kan?"

Key yang mendengarnya langsung gelagapan. "Hah? Gila. Yakali. Ngaco lo hahaha..." Elak Key dengan tawa yang seperti dibuat buat.

"Hahhh..." Alex menghela nafasnya lelah lalu menatap Agus. Mengerti arti tatapan itu, Agus lalu mengalihkan pandangannya menatap Key dalam. "Lo ga bisa ngelak lagi Key. Gue sama Alex udah tau." Agus menoleh Alex sebentar. Ia lalu kembali menatap Key. "Setiap ngeliat tatapan lo ke Lana tuh, lain dari lo natap temen. Kayak Lana tuh segalanya. Gue sama alex ga bakal nge-judge lo kok. Karena itu hidup lo. Itu jalan yang lo pilih. Kita ga berhak ngatur-ngatur. Kita cuman bisa ngedukung lo dan bantu lo disaat terpuruk. Jadi kalo ada masalah atau apapun, lo bisa cerita sama kita. Ga usah takut-"

"Kita ga gigit kok." Potong Alex cekikikan agar suasana tidak terlalu serius. Mereka bertiga lalu tertawa.

"Jadii... Jangan pernah mendem sendiri ya. Cerita aja kalo emang pengen, gue sama Alex pasti bakal bantuin lo semampunya. Kita berdua juga pasti cerita kalo ada masalah. Kita sahabat kan? Ga bole mendem sendiri. Nanti lama-lama gila kek Alex hahaha..." Alex menunjukan jari tengahnya pada Agus. Mereka bertiga lalu tertawa dan saling berpelukan.

Key melepaskan pelukannya. "Makasi ya. Gue bener-bener beruntung punya kalian. Gue gatau gimana kedepannya gue kalo gaada kalian. Pokoknya kalian the best." Ucap Key tulus sambil mengancungkan kedua jempolnya. Mereka bertiga lalu melihat kearah Lana yang baru datang.

"Kalian lagi ngapain? Gue denger ketawa-ketawa." Tanya Lana sambil membawa nampan berisi jus dan beberapa snack ringan.

"Ahh gapapa. Tadi Alex kepleset. Sini nampannya. Kok ga suru bu Putri aja si? Kan berat, lo juga lagi sakit." Ujar Key khawatir sambil berdiri lalu mengambil alih nampan dari tangan Lana dan meletakkannya di atas karpet. Alex dan Agus saling tatap lalu tersenyum geli.

"Gapapa kok." Lana duduk di karpet samping Key.

Lana lalu memeluk lengan kanan Key dan menyandarkan kepalanya di bahu Key. Key yang menerima perlakuan tersebut hanya tersenyum senang.

"Huhhh romantis sekalii..." Goda Alex sambil menaik-naikan alisnya pada Key. Sedangkan Key langsung menaruh jari telunjuknya di depan bibir, menyuruh Alex untuk diam.

"Hehe... Na, udah minum obat?" Key mengalihkan pandangannya agak kebawah untuk melihat Lana.

"Hem? Udahh..." Jawab Lana masih menyandarkan kepalanya pada bahu Key.

Mereka berempat lalu berbincang-bincang tentang hal-hal yang tidak terlalu penting.

Beberapa menit berlalu, tiba-tiba Key mendengar suara dengkuran halus. Key lalu melihat kearah Alex dan Agus. Alex lalu menunjuk Lana. "Dia tidur." Ucapnya pelan.

"Mending lu pindahin dulu dia ke kasur, Key. Baru kita pulang. Kasian juga Lana perlu istirahat. Gue sama Alex turun duluan." Agus berbisik agar tidak membangunkan Lana. "Ok." Setelah mendapat jawaban dari Key. Agus lalu menarik tangan Alex untuk segera keluar sambil menutup pintu.

Key pun melepaskan lengannya yang dipeluk Lana dengan pelan berusaha untuk tidak membangunkannya. Lalu tangan kanannya merangkul leher belakang Lana, dan tangan kirinya menelusup ke bawah lipatan kaki Lana. Ia lalu dengan pelan mengangkat Lana ala bridal style.

"Eumm.." Lana yang merasa terusik lalu mengalungkan tangannya di leher Key dan menelusupkan wajahnya ke ceruk leher Key mencari kenyamanan. Key agak shock tetapi langsung bisa mengendalikan diri. Ia mulai menidurkan Lana di kasurnya. Saat Key ingin berdiri ia lupa tangan Lana masih melingkari lehernya. Alhasil ia agak tertarik kebawah, tetapi dengan reflek dia langsung menyangga tubuhnya dengan kedua tangan yang berada di sisi kanan dan kiri Lana. Sehingga wajahnya hanya terpaut beberapa centimeter dari wajah Lana. Ia melihat wajah Lana yang tertidur pulas seperti tanpa dosa.

My LovelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang