chapter 30

3.9K 282 4
                                    

Author POV

Tidak terasa, mereka sudah mengisi gelas beberapa kali. Bahkan Key kembali mengambil wine.

Hanya Dayu yang tidak 'minum' ia tidak mau lagi setelah pertama kali mencoba wine tadi.

"Ih ada naga! Hik!" Lana menunjuk sekelompok burung yang terbang dengan lesu, matanya setengah terbuka. Lana mabuk.

"Lana mabuknya lucu ternyata." Gwen tertawa kecil.

"Gue tumben liat dia mabuk." Ujar Key terkekeh, matanya menatap Lana yang sedang memanggil-manggil 'naga'. Ia tertawa kecil kemudian.

"Lo kuat minum." Pernyataan Gwen pada Key.

Key mengangkat bahunya sekilas. "Ya maybe, sekarang si masi sadar gue."

"Lo juga kuat minum." Lanjut Key.

"He'em, kita bertiga kuat minum-" Gwen menunjuk Alex, Laura, dan dirinya sendiri. Lalu telunjuknya berhenti pada Laura, gadis itu berbincang-bincang sendiri, sedang Alex merekamnya dengan cekikikan. "Tapi Laura lebih rendah si toleransinya sama minuman."

"Gais, Lana sama Agus udah mabuk nih." Dayu menunjuk Lana yang mencabuti rumput dengan bergumam 'uang, uang' dan Agus yang tertidur pulas dengan posisi duduk.

Key dan Gwen tertawa.

"Selesai skarang gimana?" Tanya Gwen, meminta persetujuan.

Key mengangguk. "Bole, besok aja bersihin ini." Key menunjuk piring dan gelas yang berceceran dengan dagu.

Dayu mengangguk.

"Lex! Bantu bawa Agus ke kamarnya." Ujar Key.

"Yo! Bentar!" Alex masih sibuk merekam pacarnya, ia terkikik.

"Ck!" Gwen menarik kerah belakang baju Alex. "Lama lo. Bantuin gue."

"Iye-iye ah." Alex memasukkan hp-nya ke dalam saku celana. Lalu membantu Gwen menggotong Agus ke dalam kamarnya.

"Gue yang bawa Laura, sekamar juga." Jawab Dayu cepat, sebelum Key berbicara.

"Oh oke." Jawab Key menggaruk tengkuknya heran.

Setelah Dayu membawa Laura ke dalam. Key sepenuhnya menatap Lana. Gadis itu tertidur terlentang di atas rumput. Kedua tangan dan kakinya ia ayun-ayunkan. "Gue kaya." Gumamnya.

Key terkekeh kecil. Ia mendekati Lana. Lalu menariknya agar berdiri. "Yok ke dalem."

"Gaaa!!! Uang gueee ketinggalan!! Huaa!" Lana meronta saat ditarik oleh Key.

"Itu bukan uang, itu rumput." Key menunjuk rumput yang Lana sebut uang.

"Itu uang! Gamau!!" Lana berhasil melepaskan diri dari Key. Ia lalu berjalan sempoyongan, tertelungkup di atas rumput.

Key menggeleng heran. Ia mendekati Lana. "Na, ayo ke kamar." Ia mencoba menarik Lana berdiri.

"Gaa!! Gue mau disini!" Lana kembali meronta.

Key menghela nafas. Lana yang mabuk ternyata sangat keras kepala. Key berpikir sejenak, terlintas sebuah ide di kepalanya. Tanpa aba-aba, Key langsung memeluk pinggang Lana dan mengangkatnya; menggendongnya. Lana tetap meronta memukul-mukul lemas punggung Key. "Lepaaas!! Huaaa uang gue!!"

Key terkekeh. Ia dengan mudah menggendong Lana ke dalam kamar mereka. Setelah menutup pintu kamar, Key mendudukkan Lana di atas ranjang.

"Hiks.. hiks..."

"Lah nangis." Key menggaruk tengkuknya, ia tidak tahu bagaimana cara menangani orang mabuk.

"Hiks... Lo jahat."

My LovelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang