chapter 40

4.1K 272 14
                                    

Author POV

Suara tangisan seorang gadis mengalun sejak berpuluh menit lalu di ruangan kamar serba putih. Lana. Gadis yang menangis tersedu-sedu disamping ranjang Key, kekasihnya yang tengah berbaring.

"Keyh-shanaaah... Huhuuu..." Tangis Lana sesenggukan di bahu Key.

"U-udah Na, nih liat, aku gapapa." Ujar Key, mencoba menenangkan tangisan pacarnya. Ia mengelus-elus lengan Lana, sembari terkekeh kecil; gadisnya sangat lucu.

"Ka-muh apa-apah Key! Keh-napa juga mah-lah nemuin Dion sih?? 'kahn gin-nih jadinya!" Tangis Lana kembali pecah, membuat Key meringis.

"Sstt... Princess... Jangan nangis lagi... Aku gapapa kok. Kamu liat 'kan." Key tersenyum lebar; memperlihatkan jika ia baik-baik saja. Kedua tangannya ia pakai untuk menangkup pipinya sendiri, sembari berkedip-kedip lucu.

"Is jah-ngan bercandah!" Lana mengerucutkan bibirnya, sesekali bahunya bergetar karena sesenggukan. "Te-tep ajah! Pe-rut kamu dih-jahit! Karena Dion! A-ku bener-bener nyeh-sel pernah pah-caran sama dia." Lana tidak berbohong, entah apa yang ada di dalam pikirannya saat menerima ajakan berpacaran dari laki-laki pengecut seperti itu. "Kah-mu gini pasti kar-na ah-ku." Lana menunduk dalam, sesenggukan kecil; air matanya masih mengalir.

Key beralih menyentuh dagu Lana, menuntun Lana untuk menatapnya. Ia menggeleng kecil, senyuman masih menghiasi wajah Key yang ditempeli hansaplas di pelipis dan sudut bibirnya.

Lana balik menatapnya dengan mata yang sembab. Jari Key bergerak mengusap bekas air mata Lana di pipinya. "Udah, kamu gaada salah. 'kan emang aku yang mau." Key tersenyum manis. "Maaf ya buat kamu khawatir. Jangan nangis lagi... Nanti cantiknya ilang lho."

Lana melengkungkan bibirnya ke bawah. "Keh-eeeyy..." Berhambur memeluk leher Key erat.

Key sedikit tersentak. Ia terkekeh kecil lalu balas memeluk punggung Lana, mengusap-usapnya pelan. "Udah princess..."

Menunggu beberapa saat agar gadisnya berhenti menangis, Key lantas sedikit memundurkan tubuhnya. "Umm... Na? Perut ku ke teken, sakit." Bisiknya.

Lana melebarkan mata, cepat-cepat melepas pelukannya. Menyentuh luka di perut Key dengan lembut. "A-duh... Maaf... Aku ga-a sengaja." Ujar Lana khawatir sambil tetap berusaha meredakan tangisannya.

Key tersenyum, sedikit merubah posisinya agar kembali nyaman. Menyengir kemudian. "Hehe gapapa."

Key menggenggam sebelah tangan Lana. "Kamu kenapa ga sekolah aja si? Aku 'kan ada ibu yang jagain." Mengelus punggung tangan Lana dengan ibu jari.

Lana mendengus. Balas menggenggam erat telapak tangan Key dengan kedua tangannya. "Tapi aku masi khawatir. Sama aja nanti aku ga fokus belajar." Mengerucutkan bibirnya lucu, akhirnya sesenggukannya hilang.

Key terkekeh geli, mengacak-acak rambut Lana gemas. "Na, deketin sini." Bisik Key, mencoba terdengar serius.

Lana mengernyit, lantas mendekati wajahnya ke arah Key. Key tersenyum jahil setelah Lana mendekat ke arahnya. Ia mengecup bibir Lana cepat.

Lana menjauhkan wajahnya dengan pipi yang bersemu merah, memukul pelan lengan Key. "Aku kira apa."

Mendengar Key terkikik, Lana tiba-tiba saja bangkit dari duduknya. Membuat Key menaikkan kedua alisnya bingung. Merendahkan tubuh, Lana menempatkan kedua tangannya di sisi kanan dan kiri kepala Key. Menatap kekasihnya itu sensual.

Key menelan ludahnya dengan susah payah.

"Kalo mau tinggal bilang. I can give you more." Bisik Lana sembari menggigit bibir bawahnya.

My LovelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang