2.Hope🕊️

31 7 0
                                    

Happy reading

Disinilah mereka berada di lorong sepi yang hanya di terangi cahaya bulan. Cowo berhodiee putih itu melirik Allen lalu tersenyum lembut seraya menarik tangan gadis itu dan membawanya ke motornya.

"Naik!" perintahnya dengan suara bass-nya.

Allen mendongak dan menaikkan satu alisnya, ia sungguh tidak mengerti apa maksud dari sahabatnya itu.

Cowo itu mengerinyit heran melihat respon Allen, "Lo ngga mau gua anter pulang?"

Allen hanya berdiam diri tak membalas ucapan sahabatnya itu, ia hanya menatap datar motor berwarna hitamnya lalu menghela nafas panjang, mungkin sekarang rutinitas Allen menghela nafas panjang.

Cowo itu segara memaikan helm ke Allen saking keselnya di kacangin, toh dia juga tidak peduli jika gadis di hadapannya itu bakalan marah, kapan lagi ia mempunyai niat baik ingin mengantarkan Allen pulang.
"Naik atau gua tinggal!" keselnya yang tak mendapatkan respon sedikitpun.

Allen sontak tertawa melihat tingkah sahabatnya. Dirinya tidak peduli jika ditinggal sendirian, lagian dia bisa pulang naik taxi tanpa merepotkannya. "Pergi sono," usir Allen mengibaskan tangannya.

"Dengar ya dugong, sekarang udah malem ga baik gadis keluyuran, lu mau diculik Wewe gembel?!."

"Dibantuin malah jual mahal," lanjutnya seraya menoyor kepala Allen.

"Aw sakit bego," balas Allen sinis.

"Lagian gua ngga minta bantuan lo, kalau lo mau pergi yaudah silahkan ngga ada yang larang juga."

"Setidaknya lo nerima bantuan gua ege."

Allen meliriknya dan menggaruk kepalanya yang tak gatal sama sekali. "Dahlah, gua mau naik taxi aja. Sampai ketemu besok." Dan ya gadis itu melepas helm yang ia pakai lalu memberikannya dan segera berjalan melewatinya seraya melambaikan tangannya.

Ricky hanya menatap punggung Allen yang semakin menjauh lalu mengacak rambutnya kasar. "Titip salam sama mama baru lo," teriaknya sambil membalas melambaikan tangannya.

🕊️--------------🕊️


Allen berpura-pura tidur ketika melihat wanita paruh baya ingin membangunkannya. Ia berusaha mengatur nafasnya beraturan agar wanita paruh baya itu mengira dirinya masih tertidur.

"Sayang bangun! sekarang udah jam berapa ini, nanti kamu telat," ucap lembut wanita paruh baya itu sambil menguncangkan tubuh Allen.

"Napa sih Mak Lampir itu yang datang, gua kan mau di bangunin sama papa bukan dia."

"Allen bangun!!!" teriak wanita paruh baya itu sekali lagi. Tetapi gadis itu tidak menghiraukannya, ia masih sama dengan posisinya.

Brianna menghela nafas panjang lalu berjalan keluar dari kamar Allen. Yup. dia Brianna, mama baru Allen saat ini.

"Mas Hendra, Allen ga mau bangun! Coba kamu yang bangunin dia," desak Brianna dengan senyum kecutnya karena tak berhasil membangunkan putrinya.

"Tunggu bentar," balas Hendra, Papa Allen.

Hendra berjalan keluar dari kamarnya menuju kamar sang putri dengan pandangan Allen yang masih tertidur dengan gaya absurdnya itu membuat Hendra tersenyum tipis.

HOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang