5. Hope🕊️

18 6 0
                                    

(btw anggap aja itu pake baju sekolah ya hehehe, sama infusnya anggap aja gada. makasih)

Gavan mematung melihat Allen yang terlelap dengan wajah tenangnya. Pria itu sangat menyukai memandangi wajah gadisnya, baru saja ia ingin memegang tangan Allen tiba tiba saja sakunya bergetar lalu ia segera marogoh ponselnya yang sedang berdering itu. Dengan malas Gavan menggeser icon hijau itu ke atas.

"Ada apa Lia?" Tanya Gavan.

"Lu jangan ngadi-ngadi berduan sama Allen! Gua nyuruh lu jagain dia bukan ngeliatin terus!" Teriak Ellia di seberang sana seakan tahu apa yang baru saja Gavan lakukan.

"Hm?" Balas Gavan dengan ketus.

"Lima menit lagi gua kesana sama Ricky," teriak Ellia.

"Iya adek gua yang paling cantik." setelah mengucapkan itu Gavan langsung mematikan telepongnya sepihak.

Gavan tidak menghiraukan ucapan Ellia, ia tetap memandangi wajah tenang itu lalu mengelus tangan Allen dengan lembut.

Ellia dan Ricky menghampiri Gavan yang sedang menatap Allen. Mereka berdua menatap pria jangkung itu dengan wajah datar dan sang empunya tidak menyadari kehadirannya.

"Bagus ya!" Ellia segera menarik telinga kakaknya itu.

"Astagafirullah, kamu ini berdosa banget!" Setelah mengucapkan itu Gavan menggosok telinganya yang perih.

"Kamu ini, jangan solimi Lia," ucap Ricky menahan tawanya.

"Solimi, solimi, SOLEHA!" seru Ellia.

Setelah mengucapkan itu mereka tertawa karena pembahasan mereka yang sedikit asbrud, mereka lupa bahwa mereka berada di ruangan UKS dimana mereka tidak boleh ribut tapi malah sebaliknya mereka semua tidak mematuhi peraturan itu. Oke kembali lagi ke topik utama dimana mereka menunggu Allen agar terbangun dari tidur nyenyaknya itu.

"Ini anak tidur apa meninggoy?" Ricky masih melongo melihat Allen tidur senyaman itu, padahal mereka semua membuat suara gaduh.

"Gua engga tidur, gua cuma nutup mata doang," balas Allen setelah menyimak cukup lama percakapan mereka.

"Rasanya seperti anda menjadi ironman!" Cibir Ellia malas.

"Udah selesai? Kalau udah gua mau pulang terus tidur," pamit Allen lalu berjalan melewati mereka dengan watadosnya.

Mereka bertiga hanya membiarkan Allen melewatinya dan saling tatap satu sama lain, di seperkian detiknya mereka baru sadar bahwa Allen sudah tidak ada di ranjang UKS.

"Ehh, anjir! Allen udah pergi duluan," panik Gavan mengejar Allen.

Ricky dan Ellia hanya berdiam diri lalu mengangkat bahunya acuh, tak mau ambil pusing mereka berjalan dengan sangat damai tanpa harus berlari mengejar dua orang itu.

Ellia menoleh ke samping dan menghentikan langkahnya "Rik, lo kok ngga ikutan lari?"

"Lo sendiri?" tanya balik Ricky.

"Gua nanya, malah nanya balik! Dasar cowok rempong," kesel Ellia berlari menyusul kakak dan sahabatnya itu.

"Kan, kata gua juga apa cowo tuh selalu salah," gumam Ricky menghela nafasnya lelah.

---------

Allen saat ini  sedang merebahkan tubuhnya di atas kasur Queen size miliknya, ia merasa sangat lelah hari ini, ia melirik lengannya yang diperban lalu menghela nafas berat.

"Mending gua tidur lagi." tak memerlukan waktu yang lama kini Allen sudah memasuki alam mimpinya.

Tok tok tok

HOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang