8. HOPE🕊

14 5 2
                                    

Senyum kecilmu terasa sakit untuk beberapa alasan. -Gavin-

Gavin berjalan menuju taman seraya menengok ke kanan dan kiri mencari kedai eskrim, entah mengapa ia sangat ingin memakan eskrim.

"Sialan, ternyata lumayan jauh nih taman! tapi demi ayang Allen gua rela jauh jauh ke taman ini biar bisa ketemu," tutur Gavan lalu berjalan menuju kedai eskrim.

"Belum kelihatan lagi kedai eskrim ya," dengus Gavan berjalan gontai.

Cowo dengan kaos hitam itu mengeluarkan earphone sakunya lalu segara memakainya, iaa sesekali bersenandung kecil dan juga mengerakkan kepalanya.

Langkah cowo itu terhenti ketika melihat ada Abang Abang yang menjual balon. "Kalau gua beliin untuk Allen pasti nanti gua tambah disayang sama gua," ucap Gavan seraya membayangkan Allen memeluk dirinya.

Cowo itu segera menghampiri penjual balon itu lalu melihat lihat balon yang lucu untuk diberikan ke Allen, saat ia sibuk memilih balon matanya tidak sengaja menatap bocah laki laki yang berdiam diri tak jauh dari balon itu.

"Itu anak sendirian aja atau emang ditinggal emaknya?" tanya Gavan ke penjual balon yang sibuk melayani pembeli.

"Gua liat tuh anak datang sendirian bang, dia kesini terus ngelirik balon yang gua jual," balas penjual balon itu seraya memberikan balon balon ke pembeli.

"Kenapa ga dikasih balon bang? tega lu ngebuat anak kecil ngeliat balon lu doang," ucap Gavan dramatis menatap anak laki-laki itu.

"Untung gua juga cuma dikit bang, kalau diliat liat juga tuh anak orang kaya dari pakaiannya."

"Iya lagi, terus gimana dong bang?" bingung Gavan.

"Ya gatau, udah bang jangan nanya terus ini gua sibuk banyak yang beli." tukasnya lalu kembali mengambil balon untuk diberikan ke pembeli yang datang.

Cowo itu terkekeh mendengar ucapan penjual balon itu, ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal sama sekali.

Tanpa berpikir lama lagi Gavan segera berjalan menghampiri anak laki laki. "Oi, lu mau balon ya?" tanya Gavan yang sudah jongkok untuk menyamakan tingginya dengan bocah laki laki itu.

"....."

"Lu bisu ya?" ucap Gavan ibah menatap wajah anak laki laki itu.

"Ngga," jawab bocah itu dengan cepat.

"Kirain bisu,"

"Ihhh, mana ada!" ketus Ezra seraya meninju perut Gavin.

Gavin tertawa melihat tingkah bocah itu yang baru saja ia temui, niatnya untuk melawak ternyata gagal, dirinya malah mendapat pukulan gratis.

"Hahaha, oke-oke kali ini gua serius, lu mau balon ga, nanti gua yang bayarin," tanya Gavin dengan wajah seriusnya.

"Mau, tapi kakak aku belum datang lagi," lirih Ezra seraya manahan air matanya yang siap jatuh untuk membentuk sungai kecil.

"Kalau gitu biar gua aja jadi kakak lu," balas Gavan dengan senyumannya

"Mending kita beli ice cream dulu habis itu nyari kakak lu," balas Gavan sambil mengangkat tubuh Ezra lalu membawanya menuju ke tokoh eskrim yang tadi ia tunjuk.

HOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang