06.Sakit

1.1K 70 1
                                    

Happy Reading!

Gadis bermata coklat terang itu menatap jendela kamar nya yang basah akibat hujan yang sedang mengguyur ibu kota.

Gadis itu duduk di tepi tempat tidurnya, menutup rapat kedua telinganya menggunakan tangannya dan juga air mata yang terus bercucuran di pipinya.

Kepingan masa lalu berdatangan memenuhi pikirannya bagaikan kaset rusak. Gadis itu begitu ketakutan ketika mendengar suara berlebihan dan kilatan cahaya.

Padahal kedua orang tuanya telah menutup rapat jendela dan menutup nya dengan gorden. Tetapi tetap saja suaranya masih bisa terdengar ditelinga nya.

Dengan segera gadis itu berdiri kemudian berusaha berlari menuju kamar mandi, dan tanpa sengaja dirinya menyenggol vas diatas nakas membuat itu mengeluarkan suara yang nyaring.

Prangg!

Orang tuanya yang sedang berada di kamar mendengar suara pecahan langsung berlari menuju kamar putri nya.

Cecil membuka pintu dengan buru buru Karen takut terjadi sesuatu pada putri semata wayangnya.

"Xena!" Panggil Cecil. Ya gadis itu adalah Xenata.

Sedangkan didalam kamar mandi Nata sedang terisak sambil menutup kedua telinga nya. Agar tidak mendengar suara lainnya Nata menyalakan shower membuat tubuhnya terguyur dan basah.

Samar samar dirinya mendengar suara pintu kamar mandi diketuk tetapi tidak diperdulikannya karena badanya masih gemetar ketakutan.

Diluar sana Cecil berusaha mengetuk pintu supaya Nata mendengar nya dan membuka nya namun nihil.

"Pi gimana ini?" Tanya Cecil, dengan air mata yang mulai membasahi pipinya.

"Tenang Mi biar Papi dobrak" Liond mencoba mendobrak pintu, di percobaan pertama pintu masih saja tertutup rapat, dan kedua juga masih tetapi sama.

Liond mencoba untuk ke tiga kalinya dan berhasil.

Brakk

Disana terlihat Nata yang sudah menggigil dibawah shower yang masih menyala. Cecil dan Liond berlari menghampiri Nata.

Cecil langsung saja memeluk Nata menyalurkan kehangatan, tetapi tiba tiba terdengat ringisan dan erangan keluar dari mulut Nata.

Cecil melepaskan pelukannya. "Kenapa sayang?" Tanya Liond yang ikut berjongkok menyamakan dirinya dengan Nata.

"S-sak-kit" Ucap Nata sambil memgang dada kirinya.

Cecil dan Liond panik, dengan segera Liond mengangkat Nata yang sudah tidak sadarkan diri setelah berbicara.

Cecil berlari menuju lantai bawah memberitahu mang ujang untuk menyiapkan Mobil.

Liond berlari dengan terburu buru dengan Nata yang berada dalam gendongannya. Setelah melihat Mobil dengan segera memasukan Nata untuk di bawa kerumah sakit milik keluarganya.

Setelah sampai mang ujang langsung berlari masuk untuk membawa brankar.

Terlihat disana para suster tengah membantu Nata untuk dipindahkan keatas brankar. Nata dimasukan kedalam ruang ICU.

Cecil sudah menangis didalam pelukan Liond karena putri semata wayangnya harus mempunyai astraphobia yang dapat membuat penyakit nya kambuh.

•••••

Dua jam sudah terlewati namun dokter belum saja keluar dari ruang ICU.

GEVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang