Happy Reading!
Sudah satu minggu Nata dirawat dirumah sakit, dan hari ini dia sudah diperbolehkan pulang.
Selama satu minggu ini juga hubungan Nata dan Vano semakin dekat, seperti sekarang Vano sedang menyuapi Nata karena Nata yang susah makan.
"Satu suap lagi" Ucap Vano menatap tajam Nata.
"Gak mau udah kenyang" jawab Nata tanpa takut dengan tatapan tajam Vano.
"Makan Nata, kalau enggak makan gak usah pulang" ancam Vano tersenyum miring.
"Ih kok main nya ancaman sih" kesal Nata mengerucutkan bibirnya.
Vano yang gemas, mengelus kepala Nata. "Satu lagi aja" Ucap Vano lembut.
Nata pun akhirnya luluh dan menerima suapan tersebut. Vano tersenyum kecil melihat itu.
"Eh tapi beneran boleh pulang kan?" Tanya Nata mendongak menatap kearah Vano.
"Iya 4 jam lagi" jawab Vano.
Nata yang mendengar itu terbelalak apa katanya dua jam lagi? Ya ampun Nata itu sudah mati kebosanan.
"Gak bisa sekarang?" Tanya Nata dengan wajah memelas.
"Gak bisa, harus sampai cairan infus nya abis dulu" jawab Vano.
•••••
Di dalam Mobil Nata terus melirik kearah Vano yang fokus menyetir.
Nata tidak suka suasana ini, Vano yang fokus menyetir dan Nata yang biasa nya cerewet kini hanya diam.
Setelah sampai Nata dan Vano turun dari mobil dan berjalan masuk menuju kedalam rumah.
Disana sudah ada orang tua, teman temannya dan juga teman Vano.
"NATA KANGEN!" seru Zura berlari memeluk Nata sampai tubuh Nata terhuyung kebelakang Untung saja dengan sigap Vano menahan nya.
"Pelan pelan Zura" Ucap Nata.
"Hehe sorry" jawab Zura melepaskan pelukannya kemudian cengengesan.
Mereka yang melihat itu menggelengkan kepala, Nata menghampiri orang tua nya kemudian memeluknya.
"Jangan sakit lagi sayang" Ucap Cecil mengelus surai putri kesayangan nya.
"Iya mami ku" Ucap Nata sambil tersenyum lebar dan melepaskan pelukannya.
Nata menoleh kearah Jeje dan Kinar yang hanya diam. "Gak kangen nih" Ucap Nata sambil menatap Jeje dan Kinar.
Sontak mereka langsung berlari kearah Nata dan langsung memeluk nya.
"Kangen banget hiks" isak Jeje masih memeluk Nata.
"Gue juga kangen sepi gak ada lo" Ucap Kinar melepaskan pelukannya.
Daffi merentangkan tangannya. " Neng Nata bang Daffi gak peluk nih" celetuk Daffi.
Vano menoleh kearah Daffi kemudian menatap nya tajam. Daffi menoleh kearah Vano karena merasa diperhatikan, mata nya terbelalak bahwa Vano sedang menatap dirinya.
"Pffttt! Mampus tuh pawang nya marah" celetuk Arkan senang.
Daffi mendelik tak suka kepada Arkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
GEVANO
Teen FictionGevano Adelard Faresta sosok yang disebut reinkarnasi dari dewa mitologi yunani Zeus yang haus akan darah dan pertempuran. Tubuh nya yang alestis, rahang tegas, dan hidung mancung serta wajah tampan mampu membuat dirinya di gilai oleh para gadis dil...