04.Ngeselin

1.3K 66 3
                                    

Happy Reading!

Pagi ini Nata tengah berjalan dengan membawa setumpukan buku ditanganya. Gadis itu berjalan dengan susah payah.

Di sepanjang koridor bibir mungil itu tak henti hentinya menggerutu sang guru karena dengan teganya memberikan hukuman yang tidak manusiawi.

Nata berjalan dengan insting nya saja, Nata masih terus saja menyumpah serapahi sang guru hingga tidak sadar dari arah berlawanan seseorang sedang berlari ke arahnya.

Brukk

"Awhh" ringis Naya, karena merasakan pantat cantiknya bertubrukan dengan lantai secara tidak mulus.

Nata mennggerutu kemudian dengan cepat mengumpulkan kembali buku buku yang sudah berserakan di lantai.

Sedangkan cowok yang menabraknya hanya melihat tampa membantunya, Nata mendengus kemudian berdiri.

"Sorry" itu lah kata yang diucapkan cowok tadi kemudian berlalu pergi begitu saja, Nata yang melihat itu hanya melongo menatap punggung cowok tadi.

"Ihh kok kak Vano ngeselin banget sih bukannya bantuin malah langsung pergi kan badan Nata tuh kecil, mana tuh muka datar banget lagi kan jadi kesel" gerutu Nata kesal kepada Vano. Ya cowok yang menabraknya tadi adalah Vano.

Nata berjalan menuju perpustakaan kemudian mengembalikan buku yang tadi di pinjam kelasnya. Setelah itu Nata kembali ke kelas dengan perasaan kesal.

"Loh kenapa kaya lagi kesal gitu" Tanya Jeje yang melihat kedatangan Nata dengan raut wajah kesal.

"Tau ah ngeselin banget tau gak sih" dengus Nata

Mereka melongo tidak biasa nya Nata bersikap seperti ini.

"Ih Nata kok jadi aneh jangan jangan Nata kerasukan hantu perpus lagi" bisik Zura pada Kinar.

Pletak

Kinar menjitak kepala Zura dengan keras karena kesal dengan ucapan Zura yang sangat ngawur.

" ih kok di jitak sih" Ucap Zura sambil mengelus kepala nya yang tadi dijitak oleh Kinar.

"Lagian ngomong kemana aja" Ucap Kinar memutar bola matanya malas, kemudian menoleh ke arah Nata "Kenapa?" Tanyanya pada Nata.

Nata menoleh ke arah Kinar kemudian menggeleng "Gapapa kok cuman lagi kesel aja sama orang yang tadi nabrak Nata sampe jatuh terus gak bantuin lagi" cerocos Nata mengerucutkan bibirnya. Gemas.

"Emang siapa?" Tanya Jeje.

"Tuh kakak kelas" Ucap Nata "Kak Vano" lanjutnya.

"HaHaHa" tawa mereka pecah kecuali Kinar yang sudah menahan tawa nya.

"Kenapa kalian ketawa?" Tanya Nata polos.

Mereka saling pandang kemudian memberhentikan tawanya.

"Lucu aja gitu, lo di tabrak kak Vano mana mau kak Vano nolong lo" Ucap Zura santai.

"Emang kenapa? Kan seharusnya tolong dulu kek kan dia juga yang nabrak" ujar Nata mengerucutkan bibirnya kedepan.

"Gini ya Nat mungkin kak Vano nya lagi gak mood jadi gak nolongin" ucap Jeje. "Kata kak Atha juga gitu kalo kak Vano itu orangnya moodyan" lanjutnya menjelaskan.

Sedangkan Nata hanya manggut manggut mengerti.

•••••

Kringg Kringg

Bel tanda istirahat telah berbunyi, sekarang Nata dan teman temannya sedang berjalan menuju kantin.

GEVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang