Happy Reading!
Sudah tiga hari tetapi Nata belum juga sadarkan diri, semua orang khawatir terutama orang tuanya dan Vano pastinya.
Padahal hanya luka didahi mungkin hanya luka memar. Tetapi kenapa? mereka semua tidak mengerti.
Saat bertanya pada dokter, ternyata alam bawah sadar Nata menolak untuk bangun mungkin karena tekanan? Atau trauma?
Bahkan orang tua Nata masih belum mengetahui penyebab yang terjadi pada putri nya, saat itu dirinya sangat panik jadi tidak sempat untuk bertanya.
Orang tua Nata sekarang sedang pulang kerumah nya, sementara yang menjaga Nata adalah Vano dan juga para penjaga diluar ruangan.
Vano memperhatikan Nata yang masih memejamkan mata, mata Indah itu masih tertutup enggan membukanya.
Vano menghela nafas kemudian menggemnggam tangan Nata dan membawa pada pipinya menyalurkan kehangatan.
Tiba tiba keringat dingin keluar dari dahi Nata, jarinya yang digenggam Vano bergerak.
Nata bernafas tidak beraturan, dan ada juga suara erangan serta rintihan seperti kesakitan?
Vano sangat panik, ia menekan tombol yang berada di belakang brankar Nata.
Munculah dokter dengan di ikuti suster suster dibelakang nya.
Suster mencoba menahan Vano yang memberontak agar tetap didalam ruangan.
"Biarin gue disini bajingan." Ucap nya kasar.
"Tidak bisa, kami mohon maaf" Ucap salah satu suster dan langsung menutup pintu ketika melihat Vano yang berhasil terdorong keluar.
Vano dengan segera menghubungi orang tua Nata, temannya dan juga teman Nata.
Tuk
Tuk
Suara langkah seseorang membuat Vano menoleh, disana ada Cecil dan Liond yang berlari terburu buru.
"Vano gimana keadaan Nata, baik baik aja kan?" Tanya Cecil, air mata nya mulai berjatuhan.
Liond dengan cepat menarik istri nya kedekapannya, berusaha menenangkan Cecil yang histeris.
"Dokter belum keluar om tante" sahut Vano.
Tidak lama setelah itu teman Vano dan teman Nata tiba. Mereka juga sama menampilkan wajah khawatir.
"Gimana keaadan Nata? Baik baik aja kan?" Tanya Jeje beruntun.
Atha yang melihat itu mengelus punggung Jeje sabar.
Ceklek
Mereka menoleh kearah pintu yang terbuka, keluar seorang Pria berjas putih yang diketahui adalah seorang dokter.
"Disini ada yang bernama Jeje, Kinar, Zura?" Tanya dokter itu.
Mereka saling pandang. "Saya" Ucap Jeje Kinar dan Zyra serempak.
"Pasien ingin berbicara jadi silahkan masuk. Saya permisi" Dokter itu kemudian melenggar pergi.
Jeje dkk pun akhirnya masuk kedalam ruangan Nata, disana terlihat Nata sudah menyambut mereka dengan senyuman manis.
Jeje memeluk Nata erat. "Kangen" Ucap nya dengan nada merengek.
Kinar dan Zura mengikuti memeluk mereka berdua.
"Sakit terus ih, kenapa sih?" Tanya Kinar.
"Emm aku mau ngomong sesuatu sama kalian." Ucap Nata serius.
"Ngomong aja kali" sahut Zura.
"Maaf kalau gak ngasih tau sebelumnya, kalau kalian mau ngejauh juga gak papa tapi tolong rahasia ini dari temen temen ya," Nata menjeda ucapan nya membuat mereka semakin penasaran.
"Ciee nungguin ya" Ucap Nata sambil tertawa. "Jangan serius serius, muka kalian tegang banget, aku gak naha pengen ketawa." Lanjutnya.
Mereka semua melongo, anjir ini si Nata minta di lemparin ke rawa rawa kali ya.
"Oke oke lanjut, maaf ya sebenernya aku punya penyakit jantung." Lanjut Nata, mulai mengeluarkan air matanya.
Mereka semua terkejut, karena keterkejutan nya mereka hanya diam tidak bereaksi apapun.
"Kalo kalian mau ngejauh gak papa, kalo kalian gak mau lagi temenan sama aku karena penyakitan aku siap, tapi aku mohon jangan kasih tau hal ini kesiapapun cuman kalian sama orang tua aja yang tau," Ucap Nata.
"Aku bilang hal ini karena aku takut suatu saat aku pergi dan gak sempet bilang sama kalian." Tambah nya dengan air mata yang sudah meluncur deras dipipi.
Mereka semua tidak bisa berkata kata, dan langsung memeluk Nata.
"Kita gak akan tinggalin lo kok, kita semua sayang sama lo Nata" sahut Kinar dengan masih memeluk Nata.
"Iya kita gak akan ninggalin lo" timpal Jeje.
Sedangkan Zura sudah menangis sesegukan. Nata tertawa melihat Zura.
"Makasih ya, aku juga sayang kalian" sahut Nata sambil tersenyum dan mempererat pelukan mereka.
Nata sangat bersyukur mendapatkan teman seperti mereka, mereka sangat mengerti Nata dan juga menerima Nata apa ada nya.
||||||||||
annyeong, aku tuh pen update tapi otak lagi buntu buntu nya hadeh.
Jadi kali ini gak panjang gaes. Mon maaf.Diketik 663 kata.
eh jangan lupa juga, baca yang sebelah oke semoga suka.
Votment nya juga berharga buat nrul jadi jangan lupa ya, ilopyu:*
![](https://img.wattpad.com/cover/224876459-288-k771362.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GEVANO
Teen FictionGevano Adelard Faresta sosok yang disebut reinkarnasi dari dewa mitologi yunani Zeus yang haus akan darah dan pertempuran. Tubuh nya yang alestis, rahang tegas, dan hidung mancung serta wajah tampan mampu membuat dirinya di gilai oleh para gadis dil...