07.Khawatir?

1.1K 64 2
                                    

Happy Reading!

Bel istirahat telah berbunyi, Jeje dan yang lainnya tengah berjalan menuju kantin.

Seperti biasa banyak pujian, cacian, dan makian yang merekat dapat ketika melewati koridor.

Perasaan mereka sama sama resah, berasa ada yang kurang semenjak Nata tidak masuk sekolah.

Setelah sampai dikantin mereka mengedarkan padangannya untuk mencari meja kosong, namun nihil semua nya berisi.

Tiba tiba pandangan Jeje jatuh pada seseorang yang tengah melambaikan tangan padanya.

Jeje memandang kearah Kinar dan Zura mereka hanya mengangguk sebagai respon.

Mereka melangkahkan kaki menuju meja para most wanted yang tidak lain adalah Vano dan teman temannya.

"Boleh gabung?" Tanya Jeje hanya basa basi karena dirinya sudah menempatkan bokong nya disamping Atha.

"Hilih nanya nanya tapi langsung duduk" cibir Zura.

Jeje hanya cengengesan, kemudian memerintah teman temannya supaya ikut duduk juga.

"Oh iya baru inget, satu lagi kemana ini?" Tanya Dhito saat melihat mereka hanya bertiga.

"Nata masuk rumah sakit" jawab Jeje.

Vano yang sedang memainkan handphone tiba tiba mendongak menatap Jeje.

"Sakit apa?" Tanya Vano dengan nada yang terkesan, emmm. Khawatir?

"Gak tau tuh gak kasih tau dia, kita aja tau nya dari kak Tasya waktu dia kasih Surat dokter dari Nata" cerocos Zura.

"Gimana kalau kita jenguk dia aja" saran Arkan.

"Hayu tapi emang kalian tau Nata dirawat dirumah sakit mana?" Tanya Daffi.

"Gak tau sih tapi tadi kata Jeje, Nata pasti dirawat di Cecilliond Hospital" jawab Zura polos.

"Lah kenapa bisa sebegitu yakin nya?" Celetuk Arkan heran.

"Ya karena rumah sakit itu milik kelua- mphhh" ucapan Zura terpotong karena langsung di bekap oleh Kinar.

"Kenapa di bekap sih?" Tanya Zura kesal setelah Kinar melepaskan tangannya dari mulut Zura.

"Karena lo ngomong kemana aja" jawab Kinar yang heran kenapa Zura bisa sebego ini.

"Kemana aja gimana sih, kan emang bener kalau itu rum- mphhh" ucapan Zura terpotong kembali karena sekarang tangan Jeje yang membekap mulut nya.

"Lwepwas bwego" Ucap Zura sambil memukul mukul lengan Jeje yang masih berada pada mulutnya.

Jeje pun melepaskan nya, kemudian mengelapkan tangannya kearah baju Zura.

"Sialan" umpat Zura.

"Kalian kenapa sih kok bekap bekapan?" Tanya Arkan heran karena mereka dari tadi hanya menonton.

"Hehe gak papa kak" Ucap Jeje sambil cengengesan.

"Jadi gimana?" Tanya Vano tho the point.

"Yah kita jenguk lah" celetuk Dhito.

"Ya udah pulang sekolah ya" final Atha membuka suara.

•••••

Jeje Dkk dan Vano Dkk sekarang tengah berjalan beriringan di koridor rumah sakit.

Setelah tadi bertanya kepada resepsionis ternyata memang benar bahwa Nata dirawat disini dan ditempatkan di ruang VIP III.

GEVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang