Musim dingin sudah berganti musim semi. Tapi cuaca di London masih tetap tidak menentu. Seringnya sih masih dingin dengan derajat antara tiga sampai lima celcius. Setidaknya tidak minus. Seperti pagi ini, hari Minggu yang dingin. Bella membuat susu coklat panas untuk menemaninya baca buku di kamar. Dia tidak berniat keluar rumah lagi, setelah pulang dari gereja tadi. Sedangkan Felix, dia sedang berada di luar kota. Walaupun Bella tidak mengerti, London kan pusat kota. Kenapa orang perlu pergi ke kota yang lebih kecil untuk bisnis?
Tringtingting.. Bella menoleh ke arah pintu saat mendengar bel rumahnya berbunyi. Dia menekan interkom, dan bertanya siapa.
"Tante Rita nih, bukain. Dingin." sahut nya. Bella agak kaget, tapi langsung membuka pintu. Dia mempersilahkan tante dan om dan sepupu bayi-nya masuk setelah cipika-cipiki singkat.
"Kok tante di sini?" tanya Bella.
"Iya. Gapapa. Ngunjungin kamu. Sekalian liburan." jelas tante Rita sambil mengusap-usap tangan.
"Gimana betah tinggal disini?" tanya Om yang menurunkan Nino dari gendongannya untuk berjalan.
"Dibetah-betahin, Om. Kan aku yang milih kuliahnya sendiri." jawab Bella.
"Elik.. elik.." Nino memanggil.
"Mau apa? Roti, sini aku punya banyak jajan." ajak Bella menunjukan lemari makanannya yang penuh.
"Dia nyari Felix tuh." kata Tante Rita menerjemahkan. Bella baru mengerti, kenapa F dan S nya hilang?
"Iya, Felix mana?" tanya Om.
"Dia lagi keluar kota. Harusnya nanti malam balik kok." jelas Bella. Dia membukakan biskuit untuk Nino, yang diterima dengan senang hati.
Setelah bebenah diri, Tante Rita memilih untuk tidur karena jat lag. Sedangkan Om Jer mengajak Nino main bola di halaman depan. Pembagian kamar sudah diatur. Tante akan tidur dengan Bella. Sedangkan Om dan Nino akan tidur dengan Felix di kamar depan.
Bella membuka lembar buku selanjutnya, saat tantenya bolak-balik mencari posisi yang enak.
"Ga bisa tidur, te?" tanya Bella melihat tantenya malah duduk. Tantenya menggeleng, tapi lalu memejamkan mata sambil duduk. Umur Bella dan tantenya tidak beda jauh, sepuluh tahun. Karena mama Bella anak pertama, dan Tante Rita anak terakhir yang dipisahkan 7 saudara lain. Hebat ya orang dulu. Pokoknya mereka bisa sangat nyambung. Bahkan waktu tantenya itu kuliah, dia pernah mengajak Bella yang masih SD nonton konser bareng. Mereka sedekat itu.
"Te, Felix itu orangnya gimana sih?" tanya Bella memancing. Dia hanya mau tau pendapat orang lain tentang Felix, selain kesan yang didapat sendiri.
"Hm?" tantenya membuka mata. Lalu menutupnya lagi. "Ganteng." jawabnya singkat.
"Ihh!! Bukan itu!" ujar Bella tertawa sambil melempari tantenya dengan bantal.
"Aduh, ga sopan."
"Sifatnya dong? Baik kek, pemarah kek?" pancing Bella lagi.
"Emang dia pernah marahin kamu?" tanya Tante, sekarang berubah kepo.
"Enggak. Makanya mau tau. Aku kan disini masih 3 tahun lagi." alasannya.
"Tante juga ga tau. Pernah ketemu aja baru sekali. Kamu lebih lama ketemu dia." jawab tante.
"Kok gitu?" tanya Bella kepo. "Bukannya tante udah deket sama Om lumayan lama ya? Masa ga pedekate sama anaknya juga?"
"Maunya sih gitu. Tapi Felix kabur-kaburan terus." kata Tante.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under The Same Roof
ChickLitSo, here we go again I kiss that girl again And suddenly it must come to an end -Ardhito Bella berusaha untuk keluar dari rumah itu agar hidupnya terasa lebih tenang selama tinggal di London. Tapi uang saja tidak punya. Sehingga dia terpaksa tinggal...