PART 9

229 40 0
                                        

Yuri baru saja siuman. Eunsang dan Leo bisa bernapas lega juga akhirnya. Kejadian yang menimpa gadis itu sudah di ketahui oleh guru dan kepala sekolah. Bahkan, grup khusus siswa sekolah pun tak tertinggal beritanya. Bisa dipastikan, semua siswa sedang heboh sekarang, meskipun pada jam pelajaran. 

"Panggil dokter Min, Eunsang!" titah Leo.

"Sebentar, aku akan memanggilnya," sahut Eunsang.

Eunsang pergi menuju ruang kepala sekolah. Dokter Min—dokter sekolah itu sedang berada di sana untuk mengecek rekaman CCTV. Sesampainya, Eunsang langsung memberitahu kabar tentang Yuri. Dokter Min segera berpamitan dan pergi menuju ruang kesehatan bersama Eunsang.

"Apa yang kau rasa, Yuri?" tanya dokter Min.

"Pusing, Dokter. Perutku rasanya mual sekali," jawab Yuri.

"Bawakan air hangat. Dia harus meminumnya agar tidak mual," titah dokter Min.

"Aku akan mengambilnya," kata Leo,  lalu pergi menuju kantin sekolah.

"Yuri, sebenarnya siapa yang telah membuatmu sampai seperti ini?" tanya dokter Min.

"Umm ...." Yuri tampak takut untuk menjawab.

"Tak apa. Jangan takut. Pihak sekolah juga sedang mencari tahu lewat CCTV," kata dokter Min.

"Bolehkah jika aku menceritakannya nanti?" tawar Yuri.

"Baiklah, Yuri. Tapi, saat pihak sekolah sudah mengetahui pelakunya, kau harus menceritakannya," tegas dokter Min.

"Baik, Dokter. Aku akan menceritakan semuanya nanti. Kepalaku tambah pening rasanya," keluh Yuri.

"Tenang, Yuri. Aku akan memberikan beberapa obat untukmu." Dokter Min pergi ke dalam ruang obat yang terletak di samping meja kerjanya.

"Yuri, Guru Im sudah menghubungi orangtuamu. Mungkin sebentar lagi mereka sampai," kata Eunsang.

"Apa?! Orangtuaku?!" tanya Yuri terkejut.

Eunsang dan Leo terheran-heran melihat ekspresi terkejut Yuri.

"Ada apa?" tanya Eunsang.

"Tidak. Tidak apa-apa," jawab Yuri.

"Kau yakin?" Leo memastikan.

"Tentu saja."

Selang 10 menit, Dokter Min kembali dengan kantung obat di tangannya. "Ini. Jangan lupa diminum dan oleskan gelnya pada bagian yang lebam," ujarnya.

"Terima kasih, Dokter."

"Permisi!"

Terlihat dua orang yang sedang berdiri di ambang pintu ruang kesehatan. Kedua orang itu tampak menatap ke dalam ruangan. Dokter Min menghampiri kedua orang itu. Ternyata, mereka adalah orangtua Yuri—Park Shindong dan Yoo Sunny. Lantas, dokter Min mengantarkan mereka bertemu dengan Yuri.

Betapa terkejutnya Shindong dan Sunny saat melihat keadaan putri bungsunya. Mereka tampak geram. Ingin sekali rasanya menghukum sang pelaku supaya jera.

"Ada apa sebenarnya? Siapa yang melakukannya, Sayang? Bilang pada Ibu," kata ibu Yuri, lalu memeluk putrinya itu.

"Aku tidak apa-apa, Bu. Aku baik-baik saja," sangkal Yuri.

Shindong dengan sengaja menekan lebam yang ada di sudut bibir anaknya.

"AWW!" Yuri memekik kesakitan.

"Tadi kau bilang baik-baik saja," sarkas Shindong.

"Sakit, Ayah!" Yuri mengerucutkan bibirnya.

"Sudah tahu sakit, masih saja bilang tidak apa-apa. Dasar keras kepala!" omel Shindong. "Siapa yang melakukannya?" tanyanya kemudian.

UNDERSTANDING OF LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang