12

95 15 1
                                    

Yang udah baca cerita ku ini mampir juga ya di cerita kedua ku🤗


💥💥💥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💥💥💥

Tok tok tok

Ceklek

"Ya Allah kak Aksa ko masih kunyel gini sih! Kan hari ini mau ke mall."

Aksa memutar bola matanya malas "mall belom buka jam segini. Udah ya gue ngantuk mau boteng."

"Boteng?."

"Bobo ganteng adik gue yang cantik bingitz." Ucap Aksa sembari menepuk pipi Almira.

Almira mengerucut bibirnya "ih kak Aksa mah kan udah janji loh kita."

Aksa menarik bibir Almira yang cemberut seperti bebek.

"Iya nanti gue anterin kok. Lo liat dong tuh..."

Aksa menunjuk kearah jam "5 pagi adek gue yang cantik imut dan gemesin."

Almira menggaruk lehernya yang tidak gatal. Saking semangatnya ia ingin ke Mall.

"So, gue mau bobo ganteng dulu. Nanti gue anterin lo."

Mengela nafas pelan Almira mengangguk.

...

Mba Sulis menghampiri Zahira yang sedang menyapu halaman "Ra. Mbak pulang dulu ya."

"Iya mbak, oiyah tunggu sebentar Mbak." Zahira melenggang memasuki rumah.

Zahira mengambil ratang nasi untuk mbak Sulis. Zahira berjalan keluar rumah. Zahira melihat mbak Sulis yang sedang duduk dikursi depan.

Mbak Sulis menoleh ia berdiri dari duduknya. "Ini buat mbak. Maaf cuma nasi sama lauk pauk." Ucap Zahira sembari memberi rantang nasi.

"Udah gausah Ra. Nanti kamu makan gimana?."

Zahira tersenyum "mbak tenang aja lauknya masih ada kok. Mbak juga kan belum sarapan. Atau mbak mau sarapan dulu."

Mbak Sulis mengambil rantang nasi "makasih banyak ya Zahira. Mbak sarapannya disana aja."

Zahira mengangguk "iya mbak. Mbak jaga kesehatan ya disana. Sering-sering mbak kesini."

Mbak sulis memegang bahu Zahira "iya insya Allah mbak akan kesini. Kamu juga jangan lupa makan. Yang paling tepat jaga kesehatan"

"Iya mbak"

"Mbak pulang dulu."

Zahira memeluk mbak Sulis. Memang sudah tiga hari mbak Sulis sudah tidak ngontrak lagi. Mbak Sulis ingin menjaga neneknya. Apalagi rumah neneknya jarak nya tidak terlalu jauh dari tempat kerjanya.

Zahira melepaskan pelukannya. Ia meraih tangan Mbak Sulis.

"Hati-hati mbak. Salam buat nenek mbak."

zahira Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang