[8] ~Makam(Zayn)~

76 8 8
                                    

Setelah terjadi pertikaian antara Sang Ratu Bullying dan Anak Baru—Sheila. Sekarang ini mereka tengah berada di dalam kelasnya. Mengikuti pembelajaran selanjutnya, yaitu Ppkn.

Suasana di dalam kelas pun tenang dan sunyi. Mereka yang ada di dalam kelas memperhatikan ke depan dan mencatat materi yang penting. Ya meskipun ada juga yang tertidur dan menahan kantuk saat Pak Syarif menjelaskan materinya.

Fyi, Pak Syarif jika menjelaskan materi itu seperti membacakan sebuah dongeng untuk anak anak. Apalagi umur Pak Syarif yang sudah terbilang tua, maka dari itu suara saat beliau menjelaskan terdengar samar samar dan tentunya lembut sekali. Akan tetapi, Pak Syarif itu guru yang sangat ramah dan tentunya tidak killer— jika dibandingkan dengan guru lainnya.

"Baiklah anak anak, sekian materi yang bapak sampaikan. Semoga materi bapak bisa dipahami dengan cermat ya," tutup Pak Syarif, sembari mengemasi buku yang ada di meja guru.

"Siap pak," ujar semua murid kelas XI-Mipa3

"Baiklah, kalau begitu bapak pamit dulu ya. Assalamualaikumm warohmatullahi wabarokatu,"

"Waalaikumssalam..."

"Hati hati pak,"

"Sehat terus ya Pak,"

Dan setelahnya Pak Syarif meninggalkan kelasnya.

Sheila menengok ke arah Natasya, ia menghela nafas sebentar. Ternyata teman sebakunya malah asik tertidur dengan buku tulis yang terbuka, tapi masih kosong, tanpa ada coretan sedikit pun.

"Woy Nata, bangun elah. Pelajaranya udah selesai nih," ujar Sheila sembari mencoba membangunkan Natasya.

Vannia yang berada di depannya pun ikut berbalik. Kemudian dirinya memutar bola matanya dengan malas.

"Emang dasar ya, kebo banget," ujar Vania pelan.

Terlintas ide jahil di benak Sheila yang ingin membangunkan Natasya.

"AAAA ADA KECOAA.. TOLONGGIN GUEE... HUAA," Sheila tersenyum puas melihat Natasya yang bangun dengan tiba tiba.

"MANA MANA.. BIAR GUE PITESS ITU KECOAA," Natasya ikut heboh. Kelas yang tadinya ramai, seketika menjadi sunyi dan melihat Natasya yang bangun dari tempat duduknya. Dan tak lama kemudian, mereka semua menertawakan Natasya.

"Hahahaha, makanya jangan kebo kalau di kelas,"

"Muka lo Nat, hahahaha.. Astaga, komuk banget, hahaha"

"Ada ada aja lo Nat, hahaha,"

Natasya dibuat bingung dengan teman sekelasnya, kenapa dirinya malah di tertawakan? Memangnya ada yang salah dengan dirinya?

"Astaga.. Natasya natasya," Adira menggelengkan kepalanya sembari tertawa pelan.

"Noh liat, Pak Syarif udah keluar dari tadi. Lo malah asik tidur," ujar Amanda

Natasya hanya mengangkat sebelah alisnya. Sesaat kemudian ia tersadar, lalu ia menengok Sheila yang masih tertawa di tempatnya.

Natasya mendelik, "ulah lo pasti kan?!"

"Hahaha, ampunn Nat.. Ya maaf, abisnya lo udah gue bangunin, engga bangun bangun sih," ringis Sheila.

Natasya yang kesal langsung kembali duduk.

"Udah udah, jangan marah dong. Gue bercanda tadi," bujuk Sheila sembari memegang lengan Natasya. Namun tak ada respon darinya.

"Yaudah deh, nanti pulang sekolah gue beliin lo martabak. Gimana, mau ga?" terpaksa Sheila mengeluarkan jurus andalannya, yaitu menggoda Natasya dengan yang gratis.

Sheila's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang