"ABANGGG GUE BERANGKAT SENDIRI, AJA BYEE BANGG" ujar Sheila yang berada di ruang tengah.
"Sheila, ini rumah bukan hutan astaga," Bunda menggelengkan heran kelakuan anaknya ini. Sheila hanya menyengir, "Yaudah bun, Sheila berangkat dulu ya bun."
"Yakin gamau sama abang?" tanya bunda memastikan.
"Engga deh bun, Sheila pengen berangkat sendiri," bunda menganggukkan kepalanya. "Ini bekalnya, hati hati ya."
"Siap kapten," setelahnya Sheila pamit dan melangkahkan kakinya keluar.
Selang beberapa saat kemudian, turunlah Kevin yang sudah siap untuk berangkat. Namun, dasi yang melekat di kerah bajunya belum sepenuhnya benar.
"Sheila berangkat sendiri beneran bun?"
"Iya, katanya pengen berangkat sendiri," Kevin hanya memangut mangutkan kepalanya.
Bunda tampak mengernyitkan melihat pakaian Kevin, "kamu ini udah besar manja banget sih."
"Hehehe, gapapa dong bun," terlihat bundanya telaten membenarkan dasi, setelah rapi bunda sedikit menepuk nepuk pelan. "Nah udah selesai. Gini kan baru rapi."
Kevin jika di luar rumah itu keren, playboy, dan tebar pesona. Tapi jangan kaget jika Kevin berada di rumah dirinya itu sangatlah manja, terutama kepada Anddien-bundanya. Bahkan Sheila sering meledeknya, bukan Kevin namanya jika tidak membalas ledekan dari adik tersayangnya itu.
Setelah menyelesaikan sarapannya, Kevin beranjak dari tempat duduknya mengambil tas dan kunci motornya yang ia letakkan di dekat sofa.
"ekhem.. Bun, Abang berangkat dulu ke sekolah," ujarnya sembari mencium telapak tangan Bundanya. "Hati hati ya, bang bawa motornya. Jangan ugal-ugalan."
"Ahaha, siap bunda. Asslamualaikum bun.."
"waalaikumssalam,"
*****
SHEILA POV
"I just wanna be somebody to someone ohhh... I never had nobody and no road home,..." ujarku sembari meloncat loncat dan merentangkan kedua tanganya saat bernyayi, dengan Airpods yang terpasang di kedua telinganya.
Beberapa pasang mata melihat kearahku, ada pula yang bisik bisik sambil memandinginya, mungkin karena gue nyanyi sambil lompat lompat kali ya? ia mengangkat bahu acuh, masa bodo ah yang penting, kan gue masih waras.
Tak mau ambil pusing dirinya melanjutkan menikmati lagu SOMEONE TO YOU-BANNERS. Di saat dirinya asik dengan dunianya, tiba tiba saja ada pengendara motor yang melaju kencang dan sialnya di samping pas dirinya ada genangan air yang menyebabkan ia terkena cipratan dari motor tadi.
"WOYYY, KALAU BAWA MOTOR HATI HATI NAPA??!! KENA SERAGAM GUEE!! TANGGUNG JAWAB GA LOO??!!"
"Ishh, gue udah dandan cantik cantik udah rapi malah kena tuh air sialan," Bagaimana tidak kesal, bayangin deh kalau kalian diposisi Sheila, udah dandan rapi rapi, berangkat pagi buta, eh malah kena sial. Mana ga tanggung jawab lagi orangnya.
"Nyebelin banget sih," gerutunya sembari menepuk nepuk pelan seragamnya yang terkena air kotoran tadi. Tiba tiba ada yang menyodorkan kain, lebih tepatnya slayer orange.
Aku mendongak, melihat pemilik dari slayer itu. Ternyata seorang laki laki, dahi Sheila mengernyit heran. Dirinya nampak asing dengan lelaki di depannya ini.
"Maaf, gue tadi ga liat ada genangan air," ujar lelaki itu sembari menyodorkan slayer. "Hah?" lelaki itu sedikit berdecak, kemudian jarinya mengarahkan ke telinganya. Aku yang paham segera melepaskan kedua Airpods dan menyimpannya di saku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sheila's Story
Teen Fiction[FOLLOW AKUN INI SEBELUM MEMBACA] "Perlahan lahan lo pasti bisa bangkit, ada gue yang selalu ada buat lo,"--Revanza Arkharega "Sorry kalau gue belum bisa bales perasaan lo, gue butuh waktu,"--Sheila Elvaretta *_*_*_*_*_*_* Kisah ini bercerita tentan...