09 drama

255 8 1
                                    

Hari libur yang sangat aku benci,aku harus dirumah dan menatap mertuaku Dan menunggu kesalahan apalagi untukku dilontarkan.

Aku menyirami tanaman dengan begitu semangat.

"Baju udah kamu selesaikan"

"Udah ma, udah dijemur juga"

" Bagus deh "

Aku acuh dan segera menyelesaikan menyirami tanaman Dan mencari pekerjaan lain.

"Kamu setrika baju aja mama biar masak "

Aku hanya mengangguk dan segera keruangan pakaian yang menumpuk, setelah semua selesai kamipun makan malam.

"Cih masakan apa ini,kamu niat masak gak sih sara"sarkas mertuaku.

Aku segera menyuapi makanan yang berada di piring,satu kata
Terlalu asin.

Ini rupanya niat mertuaku, memasak asin dan menyalahkan diriku.

"Udahlah ma,bar sekarang kamu beli makanan deh biar ini dibuang saja" ujar papa mertuaku,Akbar segera pergi dan aku hanya bisa terdiam tanpa bisa membela diri.

Akbar kembali dengan ayam panggang dibelinya, selesai makan dan membersihkan piring aku kembali kekamar.

"Kamu kenapa selalu membuat mama marah" ujar Akbar kesal.

Aku memanas,semua orang tak ada berpihak kecuali papa mertuaku.
Aku juga manusia punya batas kesabaran.

"Cukup Akbar,selama ini gue diam karena Lo gak pernah mengungkit ini .
Tapi liat lo bela ibu lo sekarang buat gue meradang. apa perlu  buat video atau live Instagram biar lo tau sedang apa gua saat mama lo masak?apa perlu  rekam dimana mama lo nyuruh aku gosok pakaian?
Aku capek selama ini dituduh yang aku lakukan sempurna.
Gua bahkan gatau salah apa sama keluarga ini,namun dengan sikap lo begini buat gua sadar,gue sama sekali gak diperlukan dirumah ini. Gue bertahan untuk lo dan papa agar tidak marahin mama.namun seolah Aku tersangka disini terus gue gak bisa.
Gue manusia bar, punya hati gak cuma kalian" aku segera naik ketempat tidur Dan segera menutupi tubuh.
Sungguh sangat menyakitkan saat Akbar sekarang tak percaya padaku.

Aku tidak peduli ocehan Akbar yang masih ingin berbicara padaku.

AKSARA .Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang