12 hidup yang baru

238 7 0
                                    

Makan malam dengan tenang, dengan suasana baru dan hanya berdua.
"Dibelakang ini adalah rumah pak Sapto dan bi sarmi, mereka selama ini mengurus rumah selama aku tinggal dirumah Jakarta.
Karena kita berdua sibuk jadinya aku tetap mempekerjakan bi Sarmi untuk mengurus rumah ya,agar kamu gak kecapean juga"

Setelah menelan makanan baru dapat kusanggah "ya kalau itu keputusannya ya gapapa.
Tapi aku minta sih kalau dihari Minggu dan hari libur kalender bi Sarmi gausah masuk kayaknya, soalnya kita kan dirumah"

"Hmm,boleh"

Kami kembali melanjutkan makan malam dengan tenang, tanpa ada lagi yang membuka pembicaraan.

Aku duduk diteras, menikmati suasana baru yang sangat tenang

"Aku ingin bicara sama kamu"

Aku menoleh,Akbar telah selesai mengurus laporannya.
"Silahkan, bicara aja"

Akbar duduk disamping ku"aku mau mulai dari awal semua, tentang hubungan kita dan segala hal.
Aku ingin kita belajar memahami masing-masing dan mulai memupuk cinta satu sama lainnya"

Aku terdiam,jujur saja prinsip hidupku perihal menikah adalah Hanya sekali.

"Intinya lo nembak gue?" Ujarku memastikan

"Kita bukan anak ABG Lagi "cibir Akbar,aku hanya bisa tertawa.

Tapi untuk pacaran, sepertinya boleh juga kita coba"sela akbar

"Sadar diri,kita udah nikah ngapain pacaran kayak anak alay"

"Pacaran saat menikah adalah hubungan yang halal, beda dengan status mereka yang hanya pacaran"

Aku tertawa, sepertinya tidak terlalu buruk"baiklah mas kaku,aku mau jadi pacarmu"

"Itu baru namanya menggelikkan"cibirnya sambil tertawa.

"Akankah tetap bertahan tawa ini?" Ujarku dalam hati

AKSARA .Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang