17 fakta

212 5 0
                                    

Acara berlangsung dengan khidmat, tamu yang diundang hanya saudara terdekat dan beberapa kerabat lainnya.

"Kapan bina  kayak kamu sar,Tante kecewa sama tingkahnya diluar batas gini sampai hamil"

"Coba dengarkan dulu binanya Tante,tanya isi hati bina gimana?apa diinginkannya? Bina sekarang butuh dukungan Tante banget"

"Tante merasa gagal jadi ibu"

"Tante gak gagal kok, cuma hanya perlu Duduk berdua dengan bina dan bicara baik-baik sebagai sesama wanita"

"Tante usahakan ya Ra,tante pergi dulu mau liat tamu lain"

Aku hanya mengangguk,sang pengantin tampak ceria hari ini. berbaur dengan para tamu dan sangat terjaga kehangatan acara ini.

"Mbak,aku kangen"bina segera memelukku erat, sungguh begitu banyak pertanyaan yang sudah aku rancang seketika menghilang.

"Cari tempat bi,mbak mau bicara"bina hanya mengangguk dan berjalan,perlahan aku mengikuti jalan Sabrina kearah ruangan kosong.

"Sebelumnya aku mau minta maaf sama mbak yang udah aku repoti bahkan menjadi tumbal saat aku kabur dari  pernikahan. aku gatau harus Nebus kesalahanku gimana sama mbak, karena jujur aku kira setelah aku pergi acara itu akan bubar"

"Yaudah mbak maafin soal itu,tapi perihal hamil mbak kurang percaya sebenarnya.
Abay anak baik dan kamu mbak rasa gak sebodoh itu mau melakukan"

"Dari semua yang kenal,untungnya hanya mbak yang mengerti hal ini.
mbak benar.
Aku tidak hamil mbak,aku hanya ingin mama merestui hubungan kami"

"Tapi gak bohong begitu Bina"

"Aku capek mbak,semua nuntut aku harus jadi apa mereka inginkan tapi mereka gapernah berubah demi kebahagiaan aku.
Aku capek jadi boneka mereka"

Aku memeluk bina erat,sejak kecil bina hanya mampu meluapkan amarahnya kepadaku saja.

"Jadi abay gak kenapa-napa saat kalian jujur?"

"Kenak bogem mbak,tapi mau gamau kami dinikahkan juga"

"Samawa ya sayangnya mbak, semoga setelah ini kebahagiaan menyertai kalian.
Aku berdoa semoga Allah meridhoi pernikahan kalian"

"Aamiin mbak, makasih udah ada selalu untukku baik suka maupun duka"

Aku menyeka airmata Sabrina yang mulai mengalir"jangan nangis dong, Inikan hari bahagia kamu masak nangis sih.
ayok kembali keacara nanti mbak dituduh nyulik pengantin wanita nya"

Sabrina hanya mengangguk,kami kembali keacara pesta.

AKSARA .Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang