19 dua garis

266 5 1
                                    

Aku sendiri menikmati kopi dikala senja disuatu cafe terkenal dibandung, setelah kejadian beberapa hari lalu akhirnya aku mau keluar rumah.

Aku menatap pintu cafe terbuka, segera aku beranjak pergi dan membayar dikasir.
Ibu mertuaku datang dengan wajah melasnya,kalau aku tebak sekarang Akbar sudah tau rencana busuk ibu dan melihat hasil tespeck yang harusnya menjadi kado istimewa untuk Akbar.

"Sar dengarkan mama dulu,mama mau minta maaf sama kamu"

"Cukup ma,aku sungguh capek hadapi sikap mama yang gak pernah anggap aku ada"

"Mama tau sar,mama salah.
Mama mau memperbaiki semua"

"Terlambat ma, udahlah ma.
Sara ikhlas kalau mama mau nikah kan Akbar dengan sahabat kecilnya itu silahkan.
Sara manusia ma,punya hati.
Sara cuma bantu keluarga sara biar gak malu makanya nikah sama Akbar,tapi kenapa seolah semua salah sara"

Saat aku keluar ibu menahan tanganku"lepas ma"
Aku menghempaskan tangan ibu mertuaku Dan pergi berlari kearah sebrang tempat mobil terparkir.

"Sar,mama minta maaf"

Ibu mengejar sambil meneriakkan namaku dengan cepat,kulihat ada kereta berjalan cepat kearah ibu.

"Mama awas" aku segera berlari menuju ibu mertuaku dan mendorongnya ke tepian jalan.
saat aku hendak Menyingkir kereta sudah sangat dekat denganku dan tubuhku seakan melayang Dan terseret dijalan.

Walau tak cukup parah,namun kakiku terasa retak terseret dijalan.
Aku merintih, sungguh tubuhku remuk seketika pandanganku mulai mengabur dan tak ingat apa-apa setelah itu .


AKSARA .Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang