Sejak kita berpisah, aku berusaha mengubur semua kenangan yang pernah terjadi di antara kita. Menguburnya dalam-dalam di sudut tergelap agar logika maupun hati takkan bisa mencoba untuk menggalinya kembali.
Saat itu, tak ada yang bisa kulakukan selain menguburnya agar aku mampu berjalan maju meski tanpa kehadiranmu di esok-esokku. Setidaknya, itulah yang kupikirkan.
Ternyata dugaanku salah. Tanpa sadar, kenangan yang berusaha kukubur justru tumbuh subur menjadi rindu.
Karena kenangan memang bibit unggul dari rindu, kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙈𝙚𝙣𝙚𝙥𝙞 𝙎𝙚𝙟𝙚𝙣𝙖𝙠
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Bagaimana hari ini? Apakah semuanya baik-baik saja? Atau kau hanya berpura-pura seakan semuanya baik baik saja? Ini aku, masih ingatkah kamu? Aku yang dulu sering memarahimu, aku yang dulu sering mengingatkan tentang mu...