Sahabat Hijrah - 11 ✅

48 8 2
                                    

" Menangis lah jika memang menangis bisa membuat mu tenang. "

- Reno -

Hari weekend pun datang setelah beberapa hari kemarin sempat berjuang dan akhirnya perjuangan itu telah selesai dan tinggal perjuangan satu lagi yang belum.

Hari ini sama seperti biasanya di mana ara harus menghabiskan waktu nya dirumah bersama keluarganya.

jarang-jarang mereka kumpul seperti dan menghabiskan waktu bersama-sama sambil bercerita tentang apapun, bercanda gurau yang membuat ara dan syla tertawa lebar.

" Mah cemilan di stoples habis ya?" Tanya ara ke mamah sambil menunjukkan stoples yang kosong.

" Coba liat stoples yang lain? " Tanya balik mamah sari.

" Sama aja habis semua ini" Jawabku melas.

" Yaudah sana beli di minimarket depan kompleks" Suruh mamah sari yang langsung menghampiri ku sambil memberi beberapa lembar uang.

" Sekalian susu ya kak" Teriak syla yang berada di ruang keluarga.

" Beli sendiri sana ogah beli-" Jawab ku ketus.

" Ih udah kak sekalian sana " Potong mamah sari.

" Yaudah iya kakak pergi dulu assalamu'alaikum " Ucapku sambil mencium punggung tangan mamah sari.

🌼🌼🌼

Ara tak mau berlama-lama di minimarket pasalnya ara tidak terlalu betah karena sedari tadi banyak ibu-ibu yang menyuruh nya menjadi calon menantu nya, karena paras ara dan sikap ara yang ramah.

Bughh

" Astaghfirullah. Maaf ya mba" Ucap lekaki itu sambil membantu membereskan belanjaan yang jatuh karena tertabrak.

" Iya gapapa kok " Ucapku sambil berdiri dan melihat siapa yang menabrak ku tadi, dan ternyata laki-laki yang tak ku kenal menatap penuh manik hitam ara, dan tanpa aba-aba ara langsung mutuskan tatapan itu.

" Hm saya permisi dulu. Terimakasih " Ucapku sambil bergegas pergi namun terhenti karena laki-laki tersebut memanggil namaku.

" Ara " Dan langsung aku menoleh ke laki-laki tersebut.

" Maaf. Dari mana anda tau nama saya" ucapku sambil menautkan alis

" Ra kamu lupa sama aku? Masih inget gak siapa yang ngasih nama panggilan ara? " Tanya laki-laki tersebut.

Seketika mata ku terbelalak mendengar siapa yang membuat nama panggilan untuk ku.

Ya aku tau laki-laki ini dia Reno. Muhammad Reno Akbar teman kecil tamara yang pindah sejak tamat SD dulu.

Dia-lah yang memanggil dengan sebutan "Ara" Dan sampai saat ini masih di panggil ara.

Sekarang reno sangat tampan dengan postur tubuh yang tinggi putih rahang yang tegas membuat para perempuan melihatnya tercengang.

"Ra? Kamu gapapa kan?" Tanya reno sambik melambaikan tangan nya di depan wajah ku.

" Ha. Gapapa kok" Jawabku sambil menggaruk tengkuk yang tidak terasa gatal.

" Hmm ra kita duduk dulu yok di taman situ" Ajak nya yang langsung ku ikuti dari belakang.

" Kamu kapan pulang ke sini ren? " Tanyaku sambil duduk di samping reno dengan berjarak 1 meter.

Karena saat aku duduk tepat di sebelahnya reno langsung menjauh, bukan karena ilfil atau jijik tapi karena menjaga agar tidak bersentuhan.

" Satu minggu yang lalu ra" Jawabnya dengan pandangan lurus yang langsung ku anggukin sambil senyum.

Ditaman cukup ramai jadi tidak menimbulkan fitnah diantara kita berdua. Dan seketika hening dengan pemikiran masing-masing di kepalanya.

Sampai akhirnya reno membuka suara.

" Gimana kabar mu?" Tanya reno basa basi karena selama ini reno tidak pernah absen menanyakan kabar ara.

selama dia pindah diluar kota pasalnya reno slalu minta bunda Tia bunda reno untuk slalu memberikan kabar tentang ara setiap harinya.

" Alhamdulillah baik kok"jawabku

" Gimana sama dewa sekarang?" Tanya reno keceplosan.

" Hah? Ta.. Tau dari mana?" Tanyaku gugup.

" Iya dari sosial media mu" Jawab asal reno karena tak ingin ara curiga, dan memang benar sosmed ara penuh foto dengan sahabatnya dan dewa.

Ara hanya diam dan akhirnya dia menangis

" Hikss dia udah gaada kabar ren hikss aku udah cari ke mana-mana tapi hasilnya nihil hikss hikss " Jawab ku sambil sesenggukan.

"Ga coba tanya ke temen nya? Orang tuanya? " Tanya reno yang hanya ku jawab dengan geleng-geleng kepala.

" Menangis lah. Menangis lah sekencang kencang nya kalo memang itu bisa membuat mu tenang ra" Ucap reno sembari tersenyum.

"Hikss hikss hikss udah aku ga mau kepikiran ini lagian dewa udah ga ada kabar dua minggu dan kalaupun dia datang lagi dengan perempuan lain aku ikhlas hikss" Jawabku sambil mengelap air mata dengan punggung tangan.

" Yaudah ren aku mau pulang dulu nanti di cariin mamah. Assalamu'alaikum " Pamit ku langsung berdiri dan pergi meninggalkan reno yang masih duduk di sana sambil menatap kepergian ku.

❣❣❣

Assalamu'alaikum readers

G

imana dengan kedatangan Reno?
Masih penasaran kan dengan reno?

Nantikan terus yak part selanjutnya 😂

Jangan lupa kasih bintang dan komen

Follow akun ig @tamarajuni_

To be continue
.
.

Tbc
❣❣❣

Sahabat Hijrah [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang