Sahabat Hijrah - 27 ✅

42 6 0
                                    

" Sejatinya laki-laki yang mengajak ke jenjang serius dengan ikatan halal bukan dengan yang lain "

- Dawara -

Hari ini ara kembali ke kampus karena ada kelas pagi. Ia mulai menyiapkan apa-apa yang akan di bawa dan ia pergi ke kampus bersama fitun, setia dan berlian menggunakan taxi online karna takut nya telat.

-----

Setelah ada kelas ara makan di kantin sendirian karena fitun, setia dan berlian belum keluar juga jadi ia pergi duluan sambil menenangkan pikiran nya kembali. Ntah mengapa ara belum juga melupakan sepenuhnya tentang dewa.

Saat ia telah memesan makanan dan minum nya malah di biarkan begitu saja. Diaduk aduk tanpa memakannya di liat pun enggan.

Padahal ia telah memesan nya kan sayang kalau di buang mending buat author aja hehe author lapar.

Tanpa terasa bulir bening ara pun jatuh di pipi bulat nya ntah mengapa ia kembali menangis ketika mengingat dewa.

Padahal keputusan yang ia kasih dulu udah benar dan pada saat semuanya di jelaskan lagi dengan dewa malah membuat ara tersisa.

Apa benar ara masih sayang dengan dewa?? Pertanyaan yang belum bisa ara jawab.

" Pakai ini. Lap air matamu aku ga suka ngeliat perempuan nangis di depan ku." Suruh laki-laki yang menyodorkan kain kecil.

" Dawara " Gumam nya dalam hati ketika mendongak melihat dawara berdiri di sebelahnya.

Iya Bintang Dawara nama laki-laki yang disebelah ara. Ia temen kampus nya dan kebetulan satu fakultas.

Dawar panggilan nya. Ia betubuh tinggi gagah, putih, mancung dan asli orang jawa tetapi wajah nya tidak ada khas jawanya heran deh author.

" Kamu kenapa menangis?" Tanya nya yang duduk di depan ku.

" Ara gapapa." Jelasku.

" Bicara lah dengan orang yang dapat kamu percaya agar kamu bisa tenang" Ujarnya.

" Sebelum ara berhijrah ara dulu pernah berpacaran. Tetapi ia menghilang seketika setelah lama kami menjalankan hubungan itu. Ara udah nyari ke sana ke mari nanyain ke temen nya, ara selalu pergi ke daerah tempat tinggal nya tapi hasilnya nihil. Setelah.. " Jeda ku.

" Setelah ia menghilang lama, minggu lalu dia datang kembali. Memang sebelum nya pas ia menghilang ara sempet buat keputusan kalau ara putus dengan dia iya meskipun secara sepihak tapi ara rasa gapapa lagian kan dia pergi tanpa kata sedikit pun. Ia memang datang lagi ke kehidupan ara dengan membawa perasaan nya kembali namun ia meminta bahwa hubungan ini harus berakhir karna melihat keadaan ara yang sekarang. Hikss ara ga kuat kaya gini. Seharusnya ara seneng karna kita berakhir dan kita juga menerima keputusan ini menjadi keputusan bersama. Tapi kenapa ara malah rapuh hikss" Jelas ara yang kembali menangis.

" Hapus dulu air matamu " Titah nya yang langsung ku turutin.

" Gini ya ra aku kasih tau.. Sejatinya laki-laki itu mengajak perempuan nya ke dalam hubungan yang lebih serius dan halal. Bukan mengajak ke dalam hubungan yang hanya menebarkan janji janji romantis dan malah dapat dosa. Apalagi berpacaran kan itu ga adaa" Jelas nya.

" Lebih baik kamu lanjutkan hijrah mu itu udah setengah perjalanan kan sayang kalau sampai berhenti di tengah jalan cuma karena hal ginian. " Ujarnya.

" Tapi ara butuh waktu untuk melupakan semuanya." Ucap ku yang melihatnya kemudian kembali menunduk.

" Iya tau kok semua itu butuh proses. Apa-apa itu butuh proses. Aku yakin kamu bisa. Semangat " Ucap nya dengan mengangkat kedua tangan nya.

" Iya makasih ya udah dengerin ara sama udah kasih saran juga. Ara pasti bisa kok secara perlahan-lahan. Semangat " Balas ku dengan mengangkat kedua tangan ku.

" Eh tunggu tapi ada yang kurang nih " Ujarnya.

" Apa yang kurang?" Tanyaku menyerit heran.

" Senyum nya kurang lebar. Kek gini senyum yang lebar tuh keke gini.. Iii" Ujarnya dengan senyuman yang menunjukkan gigi rapi nya.

" Ara senyum nya kaya gini aja. Ara takut nanti kamu langsung sakit" Jawabku.

" Kok jadi sakit emang kenapa?" Tanya nya.

" Iya sakit. Kan senyum ara manis ntar kamu jadi diabetes deh kalo ngeliat ara senyum hehe" Jawabku terkekeh kecil.

" Udah mulai becanda ya sekarang.. Awas aja kalo nangis lagi aku bawa ke sungai kamu" Jawabnya.

" Ih kok di bawa ke sungai?" Tanya ku.

" Iya biar pergi jauh. Karena aku ga suka lihat perempuan nangis apalagi di depan ku. Tapi kalau kamu sih kayanya jangan di sungai deh soalnya terlalu pendek. Ke laut aja sekalian kan luas hehe" Jawabnya terkekeh.

" Ih jahat ah marah ara nanti" Ujarku menggerutu.

" Marah kok bilang-bilang" Jawabnya terkekeh.

" Ih iyain aja sih biar kelar" Jawab ku mengerucut kan bibir.

" Iya iyaa" Balasnya.

" Telat! " Kesal ku.

" Udah deh gausah marah nih ada cokelat kamu makan yah biar ga marah okee aku mau pergi dulu." Jawabnya.

" Baik banget. Makasih yaa" Jawabku senyum.

" Iya sama-sama. Assalamu'alaikum " Pamit nya yang langsung beranjak pergi.

" Waalaikumsalam " Jawabku dan langsung membuka cokelat nya tadi.

-----

Wah wah author seneng deh liat nya ara begitu cepat kenal dengan orang sampai-sampai teman nya tak terhitung. Author juga pen tau ah kok bisa ara sampe punya banyak temen nya hehe.

❣❣❣

Assalamu'alaikum guyss

Jangan bosen bacanya ya hehe nanti uthor buat part selanjutnya🤗

Follow akun ig @tamarajuni_

Selamat membaca 😁

Tbc

❣❣❣

Sahabat Hijrah [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang