Sahabat Hijrah - 20 ✅

40 7 0
                                    

" Teruslah berdoa dan mengingat Allah walau dalam keadaan apapun "

- Ara -

Setelah beberapa hari kemarin sampai di pulau jawa. Dan beristirahat di tempat tinggal barunya yang tidak jauh dari univ serta letak nya yang strategis membuat 8 sahabat ini sangat nyaman.

Hari ini mereka mengenakan jaket baru nya yang mereka idam-idamkan sejak duduk di bangku smk.

Hari pertama menjadi mahasiswa baru di Universitas salah satu di daerah jawa. Betapa senangnya mereka ber-8 keterima di sana, sungguh hadiah yang sangat berharga bagi kami dan bakal sunguh-sungguh untuk mengejar cita-cita yang sudah kami impikan.

------

Ya mereka saat ini sedang di kantin mengisi perut mereka yang sudah berdendang-dendang seraya bernyanyi eakk.. Maap maap author keterusan hehe.

Saat sedang enak makan sambil sesekali bercanda gurau tiba-tiba ada yang membuat kami terkejut. Pasalnya ada seorang laki-laki yang mendekat ke arah kami.

" Assalamu'alaikum. Boleh ikut gabung?" Tanya laki-laki tersebut yang berdiri disamping meja kami.

" Waalaiku-"

" Reno?" Gumam ku dalam hati ketika melihat reno yang disebelah ku.


"Assalamu'alaikum ara" Sapa reno dengan senyuman nya yang membuat ririn, fitun, setia, dan berlian tebar pesona, sedangkan irma, setia dan dina sudah terjaga dengan pasangan nya hehe.

" Wa.. Waalaikumsalam re" Jawabku gugup.

" Ra. Siapa kamu itu? Ganteng banget. " Bisik ririn ke telinga ku dan hanya ku mengedihkan bahu.

" Kok kamu ada disini ren?" Tanya ku sembari dongak melihat nya.

" Kamu ga tau? Aku kan kuliah disini juga. Kakak tingkat mu" Jawab reno dengan menaik turunkan alis

" Hai kak. Aku fitun sahabat nya ara juga" Sapa nya dengan mengulurkan tangan.

" Saya reno" Jawab dia tegas dengan menangkupkan kedua tangan didepan dada.

Author lupa kasih tau kalau reno itu beda satu tahun dengan ara. Tapi tetap saja reno minta di panggil nama karena tidak mau terlihat seperti kakak nya ara.

" Oo hehe" Jawab fitun sembari menarik tangan nya kembali karena malu dan langsung tersenyum kikuk.

" Yaudah kita langsung pulang yok.. Udah ngga ada kelas lagi kan?" Tanya irma yang beranjak berdiri.

" Kalian duluan aja. Ara mau nemuin dekan dulu ada yang mau dibicarakan." Ucapku yang berdiri.

" Aku antarkan ya ke ruang dekan" Tawar reno.

" Hmm gausah kak " Tolak ku pelan.

" Yaudah kita duluan ya" Pamit mereka yang pergi langsung ku anggukin.

" Yaudah ren ara duluan dulu ya. Assalamu'alaikum." Pamit ku langsung pergi.

------

Pada saat ara mau pulang tiba-tiba ada yang menarik lengan nya.

" Kamu yang namanya ara?" Tanya perempuan tersebut.

" Iya kak. Maaf ada apa ya?" Tanya ku menautkam alis.

" Kamu ga usah dekat-dekat dengan reno. Karena reno itu cuma milik Kayla seorang" Ketus kayla dan cekikikan dua temannya.

" Maaf ara ada urusan lain kak. Permisi assalamu'alaikum " Pamit ku langsung pergi namuk lagi-lagi tanganku ditarik dan di bawa ntah ke mana aku tak tau.

Tibalah di depan ruangan yang tertutup rapat dengan pencahayaan yang tidak terlalu terang. Gudang. Ya didepan pintu gudang sudah ada 4 orang perempuan.

" Kak lepasin kak ara mau pulang ini udah sore" Berontak ku sambil melepaskan cekalan tangan Kayla.

" Karena kamu aku jadi makin susah dapetin reno. Dan ini balasannya karena sudah merusak rencana ku untuk dekati reno" Ucap kayla yang langsung mendorong ku ke dalam gudang.

Saat aku ingin keluar namun tanpa aba-aba pintu dengan cepat tertutup.

" Kak bukain pintu nya kak" Ucap ku yang menggedor-gedorkan pintu.

" Tolong yang di luar siapapun tolong bukain pintu nya" Ucap ara dengan lirih.

Duaarrrr

" Astaghfirullah. YaAllah ara takut" Lirih nya bersamaan jatuhnya bulir bening di pipi halus dan air yang jatuh ke bumi.

Nafas ara mulai tak karuan karena ruangan tersebut minim udara. Rasanya baru saja di tempat baru sudah ada yang tidak suka padanya.

🌼🌼🌼

Di tempat lain ada sahabat ara yang sedari tadi mondar mandir di depan pintu menunggu kedatangan sahabat terbaik nya yang belum pulang padahal ini sudah masuk magrib tapi belum pulang sama sekali.

" Coba tanya kak reno? Siapa tau ara dengan kak reno" Ucap diyana.

" Nih nih aku ada wa nya" Ucap ririn yang menyodorkan hp nya ke irma.

" Dapat dari mana kamu wa nya?" Tanya berlian ke fitun.

" Ah udah jangan bahas yang lain yang terpenting adalah ara" Ucap fitun mengalihkan pembicaraan.

[ Assalamu'alaikum kak ini irma sahabat ara. Mau nanya ara lagi dengan kakak ga? ]

[ Ara belum pulang dari tadi? ]

[ Belum kak. Tolong cari ara ya kak. Kami takut kenapa-kenapa dengan ara ]

[ yasudah kakak cari ara dulu. Assalamu'alaikum ]

[ Waalaikumsalam ]


" Gimana? Ada ara nya?" Tanya ririn was-was dan hanya dapat geleng-geleng kepala dari irma.

" Coba telpon ara siapa tau di angkat" Usul setia yang mengeluarkan benda pipihnya.

🌼🌼🌼

Di posisi gudang ara sudah bingung harus ngapain karena sudah magrub tetapi belum juga ada yang membantu nya.

Duarrr

" YaAllah tolongin ara" Gumam nya yang duduk bersedekap lutut.

Ntah karena panik atau apa ara sampai lupa kalau dia bawa handphone dengan cepat ia langsung mengambil handphone nya dan memanggil satu nomor yang tertera di hp nya itu.

[ hallo assalamu'alaikum ren. Tolongin ara hikss. Ara takut ]

[ waalaikum ara kamu kenapa? Bilang kamu sekarang di mana ]

[ Ara terkunci digudang kampus ren. Hikss ara takut disini sepi ]

[ Yaudah aku otw sekarang kamu jangan takut. Tetap istighfar.]

[ Jangan di matikan ren telpon nya ara tenang denger suara kamu. ]

[ Iya oke aku gak matikan telpon nya.]

❣❣❣

Baca di part selanjutnya yaa 😁😂

❣❣❣

Sahabat Hijrah [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang