Sahabat Hijrah - 13 ✅

51 9 2
                                    

" Jika dengan perpisahan bisa membuat lebih baik akan ku lakukan itu meski sakit."

- Ara -


Hari ini adalah hari perjuangan mereka yang terakhir dan semoga mereka bisa melakukan dengan baik sesuai prosedur nya aamiin author jadi deg degan juga nih hehe.

🌼🌼🌼


" Bismillah semoga lancar yaAllah " Gumamku sambil memasuki ruangan.

Hening dan hanya suara orang berjalan dan yang praktek di dalam ruangan tersebut yang sedang melakukan ujian sesuai dengan jurusan masing-masing.

🌼🌼🌼

Saat sudah melakukan ujian ara pergi ke kantin untuk mengisi perut nya yang lapar, padahal tadi pagi sudah sarapan tapi kok setelah ujian malah lapar hmm kek nya karena ujian jadi laper ya hehe.

Setelah memesan makan dan minum ara duduk di meja yang kosong di sana, sedangkan sahabatnya ntah ke mana tak tau bagaikan di telan bumi langsung tidak kelihatan lagi batang hidung nya.

Drrttt drrttt

[ ... ]

[ Waalaikumsalam ren. Ada apa? ]

[ ... ]

[ InsyaAllah besok sore ada kok dirumah. Emang mau apa? ]

[ ... ]

[ Oalah ada kok nanti aku bilang ke mamah sama papah juga ]

[ ... ]

[ Iya hehe ]

[ ... ]

[ Waalaikumsalam ]

Dorr

" Astaghfirullah "kaget ara karena kedatangan ririn, fitun dan irma yang tiba-tiba datang.

" Hayoo dapat telfon dari siapa?" Tanya fitun penasaran sedangkan ririn langsung mencomot gorengan yang di pesen ara tadi.

" Dari reno" Jawabku jujur

" Reno? Siapa reno?" Tanya irma kepo.

" Temen kecil ku dulu" Jawab ku malas sambil memutar bola mata.

" Temen apa temen nih" Tanya ririn menggoda sambil menaik turunkan alis.

" Is itu tu temen " Jawab ku kesal langsung meninggalkan mereka ke parkiran.

" Ih ngambek tu anak " Ucap ririn langsung mengejar ara yang di ikuti fitun di belakangnya dan irma langsung pulang ke asrama.

----

Ceklek

Ara masuk ke kamar nya setelah makan malam ia tidak berminat untuk menonton tv ataupun berbincang-bincang dengan mamah atau papahnya.

" Hari ini sungguh membosankan tak ada yang seru. Huhu aku rindu dewa, apakabar ya dewa? Dia kemana udah sebulan ngga ada kabar" Gumam ara yang duduk di ranjang sambil memeluk boneka bear yang besar.

Menghitung hari detik demi detik
Menunggu itu kan menjemukan
Tapi ku sadar menanti jawabmu
Jawab cintamu🎶

Lagu itu berasal dari handphone ara. Ya lagu itu yang sering di nyanyikan dewa saat bersama nya.

Dewa tidak suka menunggu karena dewa orang yang disiplin tepat waktu.

Jangan kau beri harapan padaku
Seperti ingin tapi tak ingin
Yang aku minta tulus hati mu
Bukan pura-pura

Bulir bulir bening pun lolos membasahi pipi ara.

Mengingat lagu ini yang dewa ingin ketulusan dari hati ara bukan kebohongan dengan memberi harapan palsu.

Jangan pergi dari cintaku
Biar saja tetap dengan ku
Biar semua tau adanya
Dirimu memang punyaku

Ya ara akui dewa memang egois. Dewa hanya menginginkan ara hanya ara bukan yang lain.

Ara lah segala-galanya bagi dewa sampai-sampai ia tak rela kalau hati ara berpaling ke yang lain. Dasar egois.

Jangan kau beri
harapan padaku
Seperti ingin tapi tak ingin
Yang aku minta tulus tulus hati mu
Bukan pura-pura

Sudah usai sudah semua berlalu begitu cepat. Di dalam lebih hati ara masih sangat ingin mencari dewa ingin tau kabar dewa. Dia lah yang mampu membuat hari hari sangat berwarna.

Jangan pergi dari cintaku
Biar saja tetap dengan ku
Biar semua tau ada nya
Diri mu memang punyaku

Hanya menangis dan menangis yang bisa di lakukan ara berharap besok ia menemui kabar dewa walaupun sedikit tak masalah yang penting ada.

Belum pernah ku jatuh cinta
Sekeras ini seperti pada mu
Jangan sebut aku lelaki
Bila tak bisa dapatkan engkau

Ara adalah cinta pertama dewa. Dulu dewa sempat menyukai perempuan lain tapi ia belum pernah mengungkapkan perasaan nya dan baru dengan ara ia berani mengungkapkan perasaan dan enggan memilih perempuan yang lain.

Jangan sebut aku lelaki
Bila tak bisa dapatkan engkau🎶

" Hikss hiksss dewa hiksss "
" Ga ga boleh aku lemah. Aku harus kuat aku bisa tanpa dewa aku bisa." Gumamnya

"Dewa udah pergi ninggalin aku, kenangan, semuanya tentang kita tanpa kata sedikit pun hikss. Aku harus kuat. Aku harus bisa tanpa dewa." Tegas ara dengan dirinya sendiri sambil mengelap bulir bening dengan punggung tangannya dengan kasar.

Karena kelelahan yang membuat ara terus menangis sampai pada ahirnya alam mimpi telah membawa ara pergi jauh meninggalkan tentang dewa.

Kasian deh ara author jadi ikut sedih sampe nangis juga huhu, author ngebayangin gimana kalo itu terjadi pada author uh udah nangis setiap hari pasti hehe..

❣❣❣

Assalamu'alaikum reader's

Jangan lupa kasih bintang dan komen okee sekali kali bikin author nya seneng sih😭

Follow akun ig @tamarajuni_

To be continue
.
.

TBC
❣❣❣

Sahabat Hijrah [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang