Salahnya jika kau jatuh cinta
Menghilangkan rasa malu ketika kau melihat kedua matanya
Tubuhmu seakan bergerak sebelum pikiranmu bertindak***
Elsa mengangkat dan meletakkan bekal yang terbalut oleh kain di atas meja.
"Banyak banget bekal yang Lo bawa?" Lisa yang ada di belakangnya memegang bahunya pelan." Lo mau ngadain party makan siang ya?"
"Lo bawa bekal banyak El? Gue nimbrung." Teresa yang ada di samping mejanya berteriak nyaring.
"Buang-buang duit gue kalau gak ikut." Lisa mengerucut. Cewek itu menampilkan ekspresi imut yang di buat-buat. "Gue juga ikut ya El?"
Elsa terkekeh. Mereka bertiga cepat sekali berbaikan." Baru aja Elsa mau ajak kalian."
"Asik..!!" Ucap Teresa heboh. Cewek itu menyeret kursi dan meletakkannya di samping meja belajar Elsa, ia duduk di sana." Berikan gue jatah!"
"Tapi Elsa gak makan di sini.." Cewek itu mengucapkan dengan hati yang berdebar.
"Dimana? kantin?" Jawab Lisa.
"Ikutin aja Elsa nanti juga tau..?"Respon Lisa dan Teresa adalah mereka saling menatap kemudian mengangkat kedua bahu bersamaan.
***
Teresa tercengang. Sementara Lisa menatap benci pada satu orang yang diundang lagi oleh Elsa.
Teresa tersenyum canggung. Cewek itu menyenggol lengan Lisa.
Lisa yang mendapat respon seperti itu menoleh dan melototi temannya." Lo apaan sih...!"
"Awas Lo kalau ngajak ribut." Teresa mengangkat jempolnya menggerakkan lengannya menggorok.
Lisa mengendus.
Sementara di sisi lain Elsa tersenyum canggung dengan cekatan cewek itu membuka wadah lauk yang telah ia buat dari rumah. "Sean mau makan apa?"
"Terserah.." tapi cowok itu menatap fokus kearah lauk dengan mangkuk berwarna pink.
Elsa melihat arah pandangan Sean. Gadis itu terkekeh. Dengan mangkuk yang sudah terisi dengan nasi, cewek itu mengambil lauk yang ditatap terus oleh Sean."Ini namanya opor Sean!"
"Gue gak tanya."
"Tapi mau kan?" Elsa menyerahkan makanan itu kepada lelaki di sampingnya. Cowok itu tidak menjawab ataupun mengiyakan tapi tangannya menerima.
"Gue mana El?" Lisa bertanya acuh.
"Gue juga El!?" Tiba-tiba Teresa juga menerobos.
Senyum Elsa semakin lebar. Cewek itu mengambil dua mangkuk dan menyerahkan pada kedua sahabatnya.
Teresa menerima dengan canggung. Cewek itu takut-takut melirik kearah Lisa. Benar saja dengan perasaannya gadis itu melihat Lisa merampas cepat mangkuk yang diberikan untuknya.
Elsa hanya berkedip pelan melihat tingkah Lisa. Kadang temannya ini emosinya berubah-ubah.
"Tindakan mantan sama gue sebagai teman kok beda sih El.?" Lisa mengucapkan kata yang seperti bom di telinga Teresa.
Teresa menyikut lengan Lisa. Cewek itu tampak tegang." Lo ja--jangan manja Sa kita bukan anak kecil lagi yang harus di pilih-pilihin makanan."
Gadis itu masih gugup. Teresa menatap pelan Sean yang berhenti mengunyah di sana, cewek itu menunduk cepat ketika mendapatkan tatapan tajam. Apakah dia salah bicara?
KAMU SEDANG MEMBACA
My mantan
HumorApa jadinya jika dari sepuluh menit yang lalu seorang Sean yang sudah memecat Elsa sebagai pacar kini menyesali perbuatannya? dan bahkan sepuluh menit kedepannya ngebet pingin ngajak balikan. Meskipun dengan cara yang berbeda dari pandangan orang se...