Perempuan berparas cantik, mengerjap-ngerjap memasuki rumah mewah milik ayah dan buna nya, waktu menunjukkan pukul 11 malam. Dan ia baru pulang dari acara party milik temannya, siapa lagi kalo bukan Nara alegra dhiafakhri, adik kesayangan skala bumi dhiafakhri.
Ketika Nara membuka pintu yang rasa dia aman,ia memasuki badan nya kedalam rumah nya, namun hal itu di tepis oleh lampu yang menyala tiba-tiba.
"Jam berapa ini?" Tanya sang ayah dingin, siapa lagi kalo bukan iqbaal.
"Eh ayah, belum tidur yah? " Tanya Nara yang membelokan arah pembicaraan sang Ayah.
"Janjinya tadi mau pulang jam berapa kamu? " Tanya iqbaal
"Jam 10" Cicit Nara
"Kenapa lebih? " Tanya iqbaal
"Yah acaranya tuh di mulai jam 9,masa iya aku sebentar doang di sana, ga enak sama temen aku, lagi pula itu yang ngadain temen deket aku, dan aku ga minum alkohol kok yah,kalo ga percaya nih cium bau mulut Nara, hah! Ga bau alkohol kan" Ucap Nara
"Ayah percaya kamu ga minum nar,tapu kamu perempuan,ga seharusnya kamu pulang larut malam gini, Mulai besok, ayah ga izin kamu keluar buat party² ga jelas gitu" Tegas iqbaal
"Yahh" Rengek Nara
Tiba-tiba (namakamu) turun dari kamar nya dan menuju ke arah dua insan manusia yang sedang berdebat.
"Ada apa sih mas?" Tanya (namakamu)
"loh kamu belum tidur yang? " Tanya iqbaal
"Udah, tapi tadi denger suara ribut di bawah jadi aku cek, loh Nara kamu baru pulang?" Tanya (namakamu)
"Iya bun, tadi acaranya baru di mulai jam 9,ga enak juga bun sama temen kalo pulang nya terlalu cepet" Ucap Nara
"Tapi kamu perempuan, ga seharusnya pulang larut malam gini,kamu paham kan maksud ayah?" Tanya iqbaal
"Paham yah" Ucap Nara
"Udah mas, sekarang nara ke kamar ya biar buna yang ngomong sama ayah" Ucap (namakamu).
"Iya bun"
"jangan lupa cuci kaki, cuci muka sayang"
"iya bun"
Nara langsung pergi ke kamarnya, dan hanya tersisakan hanya iqbaal dan (namakamu).
"Mas kita ngobrol di kamar aja ya"
"Yaudah"
Merekapun menuju ke kamar nya, dan melanjutkan obrolan soal Nara.
Mereka sudah duduk di atas kasur."Mas, jangan terlalu ngekang ke Nara gitu dong mas, bukanya aku belain Nara, aku tau Nara perempuan, dan aku tau Nara juga bisa jaga diri, dia juga butuh ke bebebasan buat main² di waktu masa mudanya sekarang. Toh aku pernah ada di posisi Nara? Dan mama, papah ga ngelarang, yang penting aku bisa jaga diri, selagi aku masih muda gunakan waktu muda ku, tapi kalo nantinya aku mempunyai keluarga, ini waktunya masa muda aku game over bener-bener selesai , itu yang selalu papah dan mamah bilang ke aku" Ucap (namakamu)
"Tapi yang, aku takut Nara, ikut² tan yang ga baik di luaran sana" Ucap iqbaal
"Mas, kamu pasti juga pernah muda, malah masa muda kamu mainnya ke club bareng temen² mu, ayah kamu juga ga larang kamu nge club, toh beliau pasti tau nanti atau besoknya kamu akan berubah menjadi sosok pria yang bertanggung jawab kepada keluarga nya" Ucap (namakamu)
"Aku laki-laki yang, itu wajar, sedang kan Nara perempuan" Ucap iqbaal
"Aku? Aku juga perempuan? Dan masa mudaku juga pernah aku pake buat party dan ngeclub walaupun sekali dua kali, dan aku masih bisa jaga diri kan?. Dan kamu inget? Kamu pernah marah-marah ke skala cuma gara² skala ga sengaja minum alkohol walaupun cuma setengah gelas? Barusan aja kamu bilang kamu laki-laki dan itu wajar, lantas yang di lakuin skala itu ga wajar? Aku bukan mau mengarahkan anak² kita ke arah yang salah mas, malah aku mau mengarahkan anak² kita biar tau dan kelak juga bisa ngedidik cucu² kita,tanpa ada kekangan dari orang tuanya"Ucap (namakamu)
"Walaupun aku sering kewalahan, dengan tingkat Nara di sekolah yang mengharuskan aku datang setia Minggu nya hanya untuk menyelesaikan masalah nya, tapi itu balik lagi sama aku nya, biarin dia nakal di waktu sekarang ini, karna kelak setelah dia mempunyai keluarga hal seperti ini ga akan bisa di ulang lagi" Ucap (namakamu)
"Makasih ya yang, udah ngasih pengertian buat aku, aku ga salah pilih, kalo kamu yang terbaik buat aku"Ucap iqbaal
"Udah, sekarang tidur ya, udah malem ini" Ucap (namakamu), mereka pun pergi tidur.
Keesokan paginya, nara masih bergelut dengan selimut nya, dan enggan untuk membuka mata. (Namakamu) sudah sangat pasrah perihal untuk membangun kan Nara.
"Nara!, kalo kamu ga mau bangun buna bakal bilangin ke ayah" Ancam (namakamu).
Namun nihil, hal ini tidak di gubris oleh Nara, akhirnya (namakamu) pergi ke ruang olahraga yang ada di rumah nya, untuk menuju ke iqbaal yang sedang berolahraga di sana.
"Mas! " Seru (namakamu)
"Ada apa sih yang? " Tanya iqbaal
"Nara ga mau bangun itu, ini udah hampir siang loh" Ucap (namakamu)
"Katanya anak ga boleh di kekang nanti juga bakal berubah kalo udah besar, ya udah biarin aja"ucap iqbaal
"Ya ga gitu juga! Itu kan masalah main! Ini kan masalah tidur! Pokoknya bangunin sekarang, atau kamu ga dapet jatah buat 1 tahun ke depan! " Ancam (namakamu)
"Aduh jangan gitu dongg yang, iya aku bangunin" Ucap iqbaal langsung pergi ke kamar Nara.
Sesampainya di ambang pintu kamar sang anak bungsunya, iqbaal membuka pintunya dan masuk kedalam. Emang kamar Nara jarang banget di kunci ketika tidur.
"Nara! Kamu mau bangun atau engga?! " Tanya iqbaal dengan suara tinggi nya.
"Kalo kamu ga mau bangun, ayah ga izinin kamu buat party² gitu dan uang jajan ayah potong!! " Ancam iqbaal.
"Hitungan ketiga ga bangun! Fiks!! Ga ada uang jajan sama party² an. Satu... Dua.... Ti--" Ucap iqbaal
"Ini udah bangun yah" Ucap nara yang langsung duduk ya walaupun matanya masih setia menutup
"Sekarang mandi, terus makan" Ucap iqbaal
"Tapi aku masih bole datang ke party kan yah? " Tanya nara langsung beranjak berdiri.
"Ayah pikir² dulu" Ucap iqbaal lalu pergi meninggalkan nara
"Ishh nyebelin banget" Tukas nara walaupun tak keras
"Ayah masih denger! " Teriak iqbaal yang sudah keluar dari kamar nara.
Nihh aku up untuk season ke 2
Jangan lupa vote dan comment, jangan cuma baca doang, hargai penulis nya yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Iqbaal 2 (complete)
RandomGa jadi revisi, kalo ada typo maklum lanjutan dari sequel om iqbaal, kalo mau baca om iqbaal 2,baca dulu yang om iqbaal