Acara bahagia pun selesai, mereka sudah kembali ke Jakarta dan melanjutkan aktivitas nya masing-masing. Seperti sekarang iqbaal sibuk di kantor, (namakamu) sibuk di butik, dan Nara sekolah, sedangkan skala, ia sudah kembali lagi ke Melbourne.
"Bun, bi ning mau cuti ya? " Tanya Nara kala mereka sedang makan di meja makan
"Iya, beliau minta cuti untuk 4 hari"
"Bakalan balik lagi kan bun? "
"Iya, emang kenapa sih? "
"Emang rumah nya di mana bun? "
"Deket sekolah kamu nar, jaraknya agak jauhan sedikit, kira² 500 meter lah, ada apa sih kamu tanya² bi ning terus?"
"Bun, kalo aku ikut bi ning cuti boleh engga bun? Maksud nya,aku jadi anaknya bi ning selama 4 hari,nanti aku sekolah berangkat dari rumah bi ning,pulang ke rumah bi ning "
"Hah?! Maksud nya? " Kini iqbaal yang bersuara, ia sedari tadi hanya diam dan melihat percakapan 2 orang yang ia sayangi
"Gini loh yah, bun. Nara mau coba tinggal di rumah yang sederhana, pengin cari suasana baru gitu, pengin jadi orang sederhana, Nara bosen hidup mewah terus, Nara bosen sekolah di anterin, uang jajan yang berlebihan, di manja. Nara mau nya mandiri, sederhana gitu, boleh ya bun, yah? "
"Ayah ga setuju" Ucap iqbaal
"Yahh, come on, ga lama kok, sampe bi ning selesai cuti kok, janji deh kalo Nara ga betah Nara bakal telfon ayah, atau buna buat jemput Nara"
"Tapi nar, di sana rame, padat penduduk, rumah nya deket² tan, anaknya nakal²" Ucap iqbaal
"Ayah kata siapa, anak di sana nakal²? Yah, Nara punya temen, dia orang sederhana, orang yang waktu Nara undang pas ulang tahun Nara, namanya Susan, dia selalu cerita sama Nara, kalo tetangga² dia ramah, baikk, dan Nara pengin yahhh"
"Tapi nar--"
"Yah kapan Nara, ga ngabulin permintaan ayah, Nara selalu ikut 3 besar, Nara berhenti datang ke party² yang menurut ayah ga jelas, Nara cuma minta hal sederhana kek gini ayah ga ngijinin"
"Fine!, ayah ijinin dengan satu syarat, uang, Ayah jatah lebih dari 1 minggu kaya biasanya"
"Tapi yah aku cuma 4 hari"
"Ayah ga mau kamu kelaperan di sana, atau ga nyenyak tidur nya, kamu bisa pake uang nya buat nyewa hotel kalo kamu ga betah"
"Bunn-"
"Kamu udah tau sifat Ayah kamu kan? Trima aja" Ucap (namakamu).
"Iya Nara trima uang nya nanti, udah lah ayo, berangkat" Kesel Nara langsung menyalami (namakamu), dan iqbaal pun ikut berpamitan kepada (namakamu)
"Yang aku berangkat dulu ya, assalamualaikum"
"Waalaikumsalam, hati² mas"
Iqbaal langsung berjalan ke arah mobil yang akan di pake ke ke kantor nya dan sekolah Nara.
"Nar, kamu serius sama keputusan kamu? " Tanya iqbaal kala Mobilnya sudah melewati jalanan.
"Mana ada aku bohong, apa lagi engga serius, setiap malam ku slalau memikirkan ini, buka lah pintu hatimu, agar kau meng izinkan ku"
"Ayah serius nar"
"Mana ada aku bohong, apa lagi engga serius, setiap malam ku slalau memikirkan ini, buka lah pintu hatimu, agar kau meng izinkan ku"
"Nara" Panggil iqbaal dengan suara dingin nya, dan itu membuat Nara terdiam seketika.
"Ayah serius"
"Nara juga serius yah"
"Ayah takut, kamu tidurnya ga nyaman, kamu tuh ga pernah Ayah perlakuan kurang yaa, ayah kawatir sama kamu"
"Yahh Nara juga mau hidup mandiri, nantinya Nara juga ga akan terus terusan bergantung sama ayah dan buna, nyaman ga nyamannya itu urusanya Nara" Ucap Nara
"Nar, ayah kerja kaya gini juga buat kamu, abang, buna biar kalian selalu tercukupi"
"Yah, Nara tau ayah sayang sama kita, tapi dengan cara ayah kaya gini, Nara di pandang sama orang lain kalo Nara ga bisa apa²,bisanya cuma ngandelin uang ayah doang, ibarat nara ga usah kerja, nanti uang ngalir terus, ibarat Nara punya masalah yang selalu nyelesain ayah sama buna, ibarat Nara ga kekurangan jajan karna ayah full setiap minggu ngisi rekening Nara, yah Nara mau kaya orang lain, yang bisa hidup tanpa adanya bergelimang harta, bukan Nara ga bersyukur, justru Nara bersyukur banget bisa lahir di keluarga yang amat amat amat berkecukupan ini. Yah, ayah pernah bilang ke Nara kalo money isn't everything, that's everything happiness, Nara mau nyari kebahagiaan Nara tanpa banyaknya uang yang ayah punya, izinin Nara ikut bi ning ya? Ayah ga usah khawatir, Nara bisa jaga diri sendiri"
Iqbaal termenung mendengar perkataan Nara, ya ia pernah bilang jika uang bukan segalanya, yang segalanya adalah kebahagiaan.
"Ayah izinin kamu, tapi tetep kamu, ayah kasih uang buat selama 4 hari"
"Ga di kasih juga ga papa yah, uang Nara ada kok"
"Ayah engg--"
"Engga trima penolakan, iya kan? "
"Nah itu tau"
Maap baru upp sist!! Sibuk sama negara soalnya, ga ding becanda,
Mungkin konflik nya bakalan lama deh, karna feelnya belum dapet.
Dan oh iya jangan lupa follow, komen dan vote, see u
Ga gua target dulu ya, takutnya pas usah sesuai target guanya belum up up
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Iqbaal 2 (complete)
De TodoGa jadi revisi, kalo ada typo maklum lanjutan dari sequel om iqbaal, kalo mau baca om iqbaal 2,baca dulu yang om iqbaal