10

2.3K 243 21
                                        

(Namakamu) sudah berkutat dengan alat masak nya di dapur, dan kini iqbaal dan Nara sudah duduk di meja makan menunggu masakan (namakamu), sedangkan skala, tengah tidur di kamar, karna merasa badan nya kurang vit.

"Makanan udah siap! " Seru (namakamu)

"Yeahh" Teriak Nara. (Namakamu) pun menumpahkan nasi goreng nya ke piring iqbaal, Nara dan dirinya.

"Yang, skala katanya ga enak badan" Ucap iqbaal tiba-tiba.

"Iya mas, tadi malem makan pizza nya terlalu banyak, mungkin diare, dia kan ga boleh makan keju terlalu banyak" Ucap (namakamu).

"Ajak aja kedokteran yang, nanti takut nya nambah parah" Ucap iqbaal

"Nanti siangan aja mas, biar sekarang suruh istirahat dulu" Ucap (namakamu)

"Ohh yaudah" Ucap iqbaal.

Ketika mereka sedang makan, tiba-tiba Nara nyeletuk kepada (namakamu).

"Bun, leher Buna kenapa? Kok merah gitu, ihh itu sampai ke dada lagi" Ucap Nara

"Uhuk.. Uhukk.. " Batuk iqbaal spontan, (namakamu) langsung memberikan minum kepada iqbaal

"Ehh anu, di gigit nyamuk terus buna garuk, jadinya merah gini" Ucap (namakamu) yang memasang posisi muka tenang. Sebenarnya ia tengah menahan emosi kepada iqbaal

"Beneran bun?,are you oke bun? " Tanya Nara sedih kawatir

"Buna baik² aja kok" Ucap (namakamu) langsung mendeliki ke arah iqbaal, pasalnya ia memakai daster yang hanya menutupi pundak. Dan bagian dadanya sedikit terbuka, dan (namakamu) lupa jika rambut nya tidak gerai.

"Udah yuk nar, berangkat nanti kamu kesiangan" Ajak iqbaal.

"Yaudah ayok, buna nara sekolah dulu ya" Pamit Nara

"Yang rajin sayang, jangan bikin ulah lagi ya" Ucap (namakamu)

"Oke buna, assalamualaikum" Pamit Nara, Nara pun pergi menuju mobil yang akan di kendarai oleh iqbaal.

"Yang aku berangkat dulu ya" Pamit iqbaal langsung mencium sekilas bibir (namakamu).

"Hati-hati ya, jaga mata, kalo aku tau kamu matanya jelalatan, aku colok pake lidi" Ucap (namakamu)

"Aww takutt, dahh, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

(Namakamu) langsung menuju kamar skala, dan melihat keadaan skala.

"Bang? Masih pusing? " Tanya (namakamu) duduk si sebelah skala yang masih tertidur di kasurnya

"Enghh, buna" Eluh skala

"Ke dokter ya, apa mau dokter nya aja yang ke sini? " Tanya (namakamu)

"Dokternya aja deh bun, masih pusing banget" Ucap skala

"Yaudah buna telfon dokter dulu ya, nanti biar dokter nya yang kesini" Ucap (namakamu) berlalu pergi meninggalkan skala. Ia pergi ke kamar nya untuk mandi setelah itu (Namakamu) pun menelfon dokter kepercayaan keluarga nya. 15 menit kemudian dokter pun datang.

"Ada keluhan apa? " Tanya dokter anton kepada skala

"Ini dok, dari tadi malem, saya pusing, saya kira kalo di bawa tidur sembuh, eh pas pagi paginya tambah pusing terus perutnya sakit" Keluh skala

"Terus dok di tambah sedikit deman" Tambah (namakamu)

"Muntah engga? " Tanya dokter

"Engga" Ucap skala

Dokter pun memeriksa suhu badan dan mendengarkan detak jantung skala dengan stetoskop.

"Suhu badanya 38,7° derajat. Kamu semalem makan apa? " Tanya dokter

"Pizza dok" Ucap skala

"Ada daging sapi nya? " Tanya dokter

"Hehe Iya dok" Ucap skala.

"Kamu kan ada gejala alergi daging sapi, jangan di makan, kalo mau makan daging nya di pisah, kalo engga beli toping yang lain" Jelas dokter

"Sebenernya ini salah saya sih dok, saya kira skala itu ga pulang ke rumah karna sebelum nya di pamit mau tidur di rumah mama saya, kalo saya tau skala ga jadi tidur di rumah mama saya, saya pasti udah beliin pizza 2 toping yang berbeda, biasanya juga gitu, ini karna saya ga tau kalo dia ga jadi nginep jadi saya beliin buat Nara doang. " Jelas (namakamu)

"Tidak apa² ini tidak terlalu paras seperti yang dulu, jadi sekarang ibu (namakamu) juga harus memperhatikan makan skala, dam skala juga harus hindari daging sapi" Ucap dokter

"Ini resepnya, nanti bisa di tembus ke apotik terdekat, kalo gitu saya pamit dulu" Lanjut dokter

"Trimakasih dok" Ucap (namakamu)

Dokter pun pergi, kini hanya ada (namakamu) dan skala di dalam kamar skala.

"Tadi malem habis berapa potong bang? " Tanya (namakamu)

"Habis 1 potong doang bun, itu juga langsung pusing" Ucap skala.

"Sekarang makan ya? Buna udah masakin kamu nuget sama sup, buna ambil dulu, sekalian mau ke pak joko buat nebus obat di apotik" Ucap (namakamu)

"Iya bun"

"Cepet sehat ya sayang" Ucap (namakamu) lalu mencium kening skala, setelah itu (namakamu) turun dan menuju pak joko yang sedang menunggu di pos rumah iqbaal dan (namakamu)

"Pak, saya boleh minta tolong? " Tanya (namakamu)

"Boleh bu, ada apa? " Tanya pak joko

"Tebusin obat di apotik depan ya, ini uang nya" Ucap (namakamu)

"Ohh iya bu"

"Trimakasih pak"

"Iya bu"

(Namakamu) langsung ke dalam dan mengambil makanan untuk skala, setelah itu (namakamu) berjalan menuju kamar skala dan menyuapi skala makan.

Berbeda dengan iqbaal yang sedang uring-uringan memikirkan perusahaan yang berada di Australia sedang ada kendala.

Akhirnya ia memilih menelfon aldi.

"Hallo ada apa baal? "

"Perusahaan gimana? " Ya aldi mengurus perusahaan Iqbaal yang ada di Amerika, karna iqbaal lebih memilih mengurus perusahaan yang ada di Indonesia.

"Aman baal, ada apa? "

"Gua pindah tugas lo ke Australia, buat 1 bulan kedepan "

"Kok gitu?! "

"Perusahaan yang di Australia lagi ga kondusif"

"Kenapa ga lo aja?! "

"Gua ga bisa jauh-jauh ama bini gua, kalo lo kan bisa"

"Najis bucin!! "

Hallo lama nichh ga upp, kan gua bilang kalo sesuai target baru up wkwk

Gua target 135 vote, gua up malem nya

Maap nih kali banyak typo

Om Iqbaal 2 (complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang