Jeno mendudukkan dirinya di sebuah taman bermain kecil. Kepala pemuda itu tertunduk dalam. Pikirannya kembali ke beberapa waktu lalu ketika dimana seorang pemuda yang tak ia kenal menampar telak dirinya.
Flashback on
“Dia kakakmu bodoh. Dia bekerja untukmu. Dia membantu ibumu untuk mencari nafkah dan membiayai sekolahmu. Tapi kau dengan jahatnya menyakitinya. Adik macam apa kau ini hahh??”
“Kalau aku jadi kau. Aku akan membantu dan melindunginya. Bukan malah menyakitinya seperti ini”
Flashback off
“Benar yang pemuda itu katakan. Aku memang bodoh dan tidak tahu diri” gumamnya.
Pandangannya jatuh pada sebuah ayunan yang berada tak jauh darinya. Ingatannya kembali pada masa saat ia kecil. Dimana Donghae selalu ada dan memanjakannya. Bahkan kakaknya itu rela berkorban banyak untuk dirinya. Donghae selalu melindunginya, menjadi teman bermain yang selalu setia menemaninya. Sampai sekarang kakaknya itu bahkan selalu membantunya belajar dan mengerjakan PR, bahkan orang yang selalu menemaninya tidur menggantikan sang ibu yang terlalu sibuk bekerja.
Tapi apa yang sekarang ia lakukan kepada kakak yang sudah begitu baik dan perhatian kepadanya. Sekarang ia yang seharusnya melindungi sang kakak, bukan malah menyiksanya seperti tempo hari yang ia lakukan terhadap kakaknya.
“Hiksss... Hyung maafkan aku” tangisnya. Air mata jeno turun deras dari kedua bola matanya begitu rasa menyesal menghinggapi relung hatinya.
“Aku harus minta maaf pada Hae hyung dan memperbaiki semuanya” ujarnya.
Setelahnya pemuda itu berlari kencang membelah jalanan kota yang langitnya sudah mulai menggelap.
Brak...
Donghae yang sedang menyiapkan makan malam terkejut saat mendengar pintu utamanya didobrak secara kasar. Ia semakin terkejut saat merasakan badannya di tubruk dan dipeluk begitu erat oleh Jeno.
“Jeno~ya ada apa?” tanya nya.
“Hiks..hiks... Hyung maafkan aku hikss...hiks...yang dikatakan teman hyung tadi sore itu benar. Aku memang bodoh dan tidak tahu diri hikk...hiks... Hyung kumohon maafkan aku, jangan benci aku hyung, Aku menyayangimu hyung sungguh aku menyesal” ujar Jeno panjang lebar. Bahkan pemuda itu membenamkan wajahnya di dada sang kakak.
Donghae yang awalnya terkejut pun berubah menjadi tersenyum begitu cerah. Ia membalas pelukan sang adik tak kalah eratnya.
"Hyung tidak pernah membencimu Jeno~ya. Kau adik hyung tidak sepantasnya hyung membencimu” ucapnya. Tangannya sibuk membelai punggung Jeno yang naik turun karena pemuda itu menangis hingga sesenggukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Conspiracy [Completed]
FanfictionTentang mereka yang terjebak dalam sebuah konspirasi kehidupan. Menjadikannya terus bertanya mengapa hidup mereka seperti ini. Hingga akhirnya terungkaplah sebuah konspirasi yang tidak pernah mereka duga sebelumnya.