"Gimana keadaan Arin?" tanya Mina yang langsung berdiri karena Mark keluar ruangan Arin yang lumayan mewah itu, sedangkan Mark keluar ruangan rawat itu sambil menunduk kan kepala.
"Arin udah baikan, mungkin seminggu lagi udah boleh pulang, tapi masih minum obat dari resep yang dokter nya kasih."
"Kalo Annya?"
"Annya masih kri-" belum selesai Mark menyelesaikan kalimat nya, bodyguard Mark berlari ke arah Mark.
"Pak, Annya sudah pindah ruangan."
Bisik nya, tapi masih terdengar oleh Mina. Mina langsung membulatkan matanya, langsung bertatap mata dengan Mark. Karunia Tuhan tidak berhenti ya, Mark langsung mengajak Mina pergi ke ruangan Annya, sedangkan Arin belum boleh beranjak pergi dari ruangan nya dulu.
Mark berjalan cepat menuju ruangan rawat Annya. Sedangkan Mina berjalan di belakang nya, waktu akan memasuki ruangan rawat Annya seorang suster memanggil Mina.
"Ibu," ucap suster itu.
Mina berhenti, belum membuka pintu. Lalu menoleh ke segala arah, tidak ada orang selain Mina. "Sus manggil saya?" tanya Mina sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Iya, anda ibunda dari anak Annya bukan?" tanya Suster itu, sambil membawa dokumen sepertinya.
Mau menjawab tidak tapi sepertinya penting. Lagian, Mina juga sudah berjanji membantu Mark bukan?
"Iya, ada apa ya Sus?" ucap Mina sambil berjalan ke arah suster itu, sambil membawa jas kerja yang ia gantungkan di tangan kiri nya.
"Ini dokumen kesehatan dan grafik kesehatan anak Annya Lee bu, tolong di amati ya jika sudah sampai rumah dua minggu lagi," ucap Suster itu sambil memberikan dokumen tipis itu ke tangan Mina. Tentu saja Mina menerima.
Setelah mengucapkan terima kasih, Mina memasuki ruangan rawat Annya dengan sangat hati-hati, agar tidak menimbulkan suara yang kencang.
Mina menaruh dokumen itu di meja samping sofa yang ada di ruangan inap Annya.
Mina berjalan ke samping tempat tidur Annya, "gimana? Udah ada gerak tangan nya Annya?" tanya Mina sambil memegang kasur tempat hadis cilik itu tidur.
"Belum, doain aja bentar lagi," ucap Mark sambil memegang tangan Annya, dan mengelus puncak kepala nya.
Mina cuma mantuk aja, dan berniat keluar ruangan mencari makan untuk dirinya dan rekan kerja nya, karena sehabis pulang dari bandara. Mereka belum makan, pasti lapar.
"Mau kemana?" tanya Mark melihat Mina mau membuka pintu
"Mau nyari makan? Kamu nggak laper?" tanya Mina sambil menunjuk Mark yang masih stay di sebelah Annya.
"Oh itu, aku udah pesen ke orang suruhan tadi makan buat kita, bentar lagi juga dateng," ucap Mark sambil masih memandang gadis cilik yang tengah terbaring lemah itu.
Mina cuma mengangguk dan duduk di salah satu sofa.
"Masih inget Xiaojun?" tanya Mina tiba-tiba.
Mark langsung berdiri tegak, dan mengalihkan pandangan nya kepada Mina. "Xiaojun?" tanya nya, "Xiao Dejun?" lanjut Mark sambil berjalan dan duduk di samping Mina, tapi agak jauhan.
"Iya, Xiaojun."
"Inget, kenapa itu orang?" tanya Mark dengan nada tidak suka.
Ah, Mina baru ingat. Mark dan Xiaojun adalah musuh sejak SMA. Lucu rasanya mengingat masa SMA, tapi tidak dengan perseteruan Xiaojun dan Mark yang melegenda di SMA.
"Sekarang punya kantor di Itaewon," ucap Mina sambil menaikkan salah satu kaki nya, ke atas kaki yang lain.
"Kamu masih kontak-kontak an sama dia?" tanya Mark sambil mengalihkan pandangan ke Mark, dan melipat tangan nya di dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] here after 2 • mark lee x kang mina ✓
Romance[END]Ketika kata perpisahan dan mengikhlaskan ini di ucapkan kembali. [The next of Here After] ©zezeus ; [27.06.2020] Copyright ©zezeuss , 2020