London, Inggris
Juni 2041"Iya ddy?"
"Lagi di kampus"
"GIMANA?!"
"Yaampun ddy... Congratulation ya"
"Seneng kok"
"Hehehe gapapa... Sedih aja belum bisa pulang"
"Yaa nanti deh Adrien coba cek jadwal, kalo paperku udah di acc ya bisa cepet sidangnya"
"Oke ddy, see ya!"
Sebuah kabar mengejutkan yang membuat Adrien menaikkan suaranya adalah kabar bahwa sang mama dinyatakan hamil
Senang, kaget, dan beberapa perasaan yang aneh menyerang diri Adrien. Kepalanya dipenuhi pertanyaan tentang bagaimana caranya sang daddy dan mama bisa melakukan proses produksi tanpa gangguan adiknya
Seingat Adrien, adiknya sulit sekali di tinggal. Tidurpun pasti minta di temani atau ikut tidur di kamar daddy dan mama
Namun sepersekian detik kemudian senyum Adrien mengembang
"ckckck.. Kaya gatau daddy aja" monolog-nya kemudian melanjutkan jalan menuju ruang dosen untuk menyerahkan paper tugas akhirnya
...
Sebuah cafe di sudut jalan adalah tempat favorit Adrien melepas penatnya menempuh ilmu. Hidup sendiri di London membuatnya merasa kecil. Merindukan keluarga dan kedua sahabatnya merupakan hal wajib, suasana cafe yang tak terlalu ramai semakin memperbesar rasa rindu
Sudah setahun lebih sejak anniversary orangtuanya, Adrien tidak pulang karena harus magang sekaligus mempersiapkan tugas akhir. Belum lagi soal keinginan opa Jung tentang meneruskan perusahaan yang ada di London
Sangat sibuk bukan? Padahal hanya di ceritakan
Aplikasi skype, google meet, google duo, dan kawan kawannya sudah menjadi starter pack jika ingin bersua dengan orang tersayangAkan tetapi ketika melakukan video call pasti hanya menjadi pendengar. Dirinya memang sulit mengungkapkan perasaan secara langsung. Bukan berarti tidak bisa sih, hanya butuh waktu lebih lama untuk mengungkapkannya
Adrien menyesap americano yang tadi dipesan, menikmati tiap rasa pahit namun nikmat yang menjalar di lidahnya. Aroma khas kopi dari cafe ini membuatnya betah berlama lama di sana
Menjadi mahasiswa berprestasi bukanlah hal mudah. Mendapat kesempatan kelas akselerasi bukanlah hal mudah
Dirinya selalu dicap ambisius, gila belajar, hingga kutu buku
Memang benar Ia akan gila belajar, tapi tak se kutu buku itu juga! Adrien masih sering mengabaikan tugas ketika deadline masih jauh dan memilih menyelesaikan beberapa film yang belum Ia tonton
Ia juga masih suka tertidur di kelas atau ketinggalan materi karena bangun kesiangan. Oh ayolah! Adrien hanyalah pemuda biasa yang kebetulan otaknya encer
Telepon pintarnya bergetar membuyarkan pikirannya, ada beberapa pesan masuk yang sedari tadi belum dibuka. Yang paling menarik perhatian adalah pesan dari Pak Nandi
KAMU SEDANG MEMBACA
Sept Mille Deux Cent Quatre-vingt Quatre
FanfictionDIJODOHIN; JAEHYUN the next chapter