Dix

903 128 21
                                    

Jamuan makan telah usai, satu persatu meninggalkan ruang makan dan menuju kamar mereka untuk mengganti pakaian yang lebih santai

Sebuah hal baru bagi mereka yang merasa kaos lebih nyaman dibanding kemeja. Entah faktor suhu atau keadaan tubuh yang tak muda lagi

Contohnya saja Johnny yang abs-nya mulai luntur diganti lemak perut yang sedikit mencuat

Yaa memang di usia usia seperti ini sangat rawan memiliki perut buncit

Kembali di ruang makan. Tersisa Jason dan Adrien yang terdiam, larut dalam pikiran masing masing setelah beberapa menit yang lalu kembali memperdebatkan keikutsertaan Adrien malam ini

"Nggak usah deh Dri" ucap Jason membuka percakapan

"Terus? Gue biarin lo sendiri? Nggak men, nggak bisa" balas Adrien

"Asli ya coy, plan lo ga cukup bikin gue yakin. Sorry to say, tapi beneran, lo mending di sini aja"

"Lo ragu sama kemampuan gue?"

"Gue gapernah ragu kalo soal kemampuan lo Dri, gue cuma ragu sama rencana lo. Kurang tepat kalo lo ikut gue lawan razor secara langsung. The point is you, I just trying to save you"

"No still means no. Gue ikut"

Jason membuang nafas kesal. Ia tak tahu jika Adrien cukup susah di tahan

Adrien tak tahu siapa yang dihadapi. Jason sangat tahu jika ini kali pertama teman baiknya itu bertarung di lapangan

Jason hanya tak mau kehilangan satu satunya teman yang begitu baik

"Oke. Lo boleh ikut. Sekarang kita nyusul ke aula aja" ucap Jason pasrah

Adrien mengikuti langkah Jason tanpa protes meskipun ini adalah kediaman Opa nya, kini seolah olah Jason lah pemiliknya

Di aula, semua sudah siap. Bahkan sebagian team Tor sudah berada di kediaman keluarga Jason, tak lupa membekali diri dengan senjata lengkap nan canggih serta kemampuan diri yang sudah di upgrade

Ada Taeil yang memonitor pergerakan mereka sambil berkoordinasi dengan yang lain

Jaehyun dan Johnny sedang memikirkan sebuah ide penyerangan bila kediaman Jason yang nanti di serang

Masalah persenjataan dan monitor peralatan otomatis sudah di serahkan sepenuhnya pada Mark, Yuta, Jeno, dan yang lain. Bertambahnya usia juga menambah jumlah mereka yang makin mahir soal senjata

Tersisa Jason, Adrien, dan Opa Jung yang melihat di tengah ruangan

Adrien merasa sudah siap bila ikut ke lapangan, bertatap muka dengan Razor

"Oke, Jason bisa pulang dulu sekarang, ni mobil udah siap" ucap Doyoung yang makin ahli meng handle transportasi dan perpindahan

"Oke om, thanks a lot" ucap Jason

"You are welcome big guy, be carefull"

Malam ini, semua sudah siap. Orang orang dari keluarga Blake sudah bekerja sama dengan Sergey untuk melawan Razor

Yang di incar adalah Jason sebagai satu satunya penerus Blake sekaligus teman dekat Adrien yang penerus Sergey. Johnny memperkirakan bahwa Razor akan melakukan tarik ulur, menawarkan beberapa hal untuk memancing Jason dan beberapa hal lain yang pasti sudah pernah di alami Johnny dan kawan kawan 

"Gue butuh Jeno ikut ke rumah Blake" ucap Johnny pada Jaehyun 
"Oke, gue panggilin dulu" balas Jaehyun kemudian pergi ke ruangan persenjataan 

Jeno sedang mencoba beberapa panah yang baru saja Ia rakit sendiri, mengarahkannya pada sebuah apel yang di pegang salah satu anak buah Pakdhe Taeil bernama Tono

Sept Mille Deux Cent Quatre-vingt QuatreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang