Axel tak henti hentinya mengoceh. Kalimat mengungkapkan hati bahagia dan rindu masih terselip di tiap ocehannya
Tangan Axel meraba pipi tirus milik Adrien
Matanya berbinar, masih tak menyangka bisa bertemu sang kakak"Ini beneran kakak kan?"
"Bukan, ini hantu"
"Ih!"
"Ya emang siapa lagi sih Xel..."
"YAKAN ADEK SENENG GITU... NGGAK PERCAYA AKHIRNYA KETEMU KAKA LAGI"
Adrien tak menjawab, tangannya tengah mencubit pipi gembul menggemaskan adiknya
"Cerewet banget sih lo, diem"
"I don't care! I won't stop!"
"Yaudah terserah... "
Hening untuk beberapa detik kemudian Axel kembali mengoceh
"Kakak makin ganteng banget ya? Yakan Pak Nan?" tanya Axel pada Pak Nandi yang duduk di kursi pengemudi
"Iya" jawab Pak Nandi singkat
"Nggak ah biasa aja"
"Huh!? Kakak ni sama aja kaya daddy, merendah untuk meroket!"
Ucapan Axel memang benar
Baik Jaehyun maupun Adrien sepertinya sama sama suka merendah untuk meroketAdrien hanya tersenyum menanggapi ocehan adiknya. Eskpresinya memang datar namun hatinya sedang meng hangat, ruang kosongnya kembali ter isi
...
Mereka sampai di apartemen Adrien, Pak Nandi menyampaikan beberapa pesan dari Jaehyun bagi Adrien
"Axel akan tinggal disini sampai tuan muda menyelesaikan semua urusan di sini, jika ada yang diperlukan silahkan hubungi saya atau langsung pergi ke Sergey"
"Loh? Dia nggak sekolah apa?" tanya Adrien sambil memandang sang adik bingung
"Sekolah kok!" jawab Axel riang
"Daring?"
"Ebetulll kakak!" jawab si bungsu sambil mengacungkan jempol
"Hadeh yaudah deh... Makasih ya Pak Nan"
"thankyou Pak Nan!!! "
"Sama sama, saya permisi dulu"
...
Apartement yang biasanya sunyi kini sangat ricuh padahal penghuninya hanya bertambah satu. Rasanya ingin sekali mengikat tubuh mungil sang adik agar tidak berlarian kesana kemari namun mendengar ocehannya saja sudah membuat Adrien kehabisan tenaga
"Kak, ini buat apa?"
"Wihhh gilaa ornamennya keren banget di rumah kakak?"
"Ehhh kakk ini meja buat apa kok miring?"
"Kalo ini? Ini? Ini? Buat apaa?
"Kakakk?! Kakak!!!!! IHHH LIAT SINIII AXEL MAU TANYAAAA"
"Inii gimana bikinnya bisa kaya nyata banget??"
"Kakak kuliah seni kan ya? Eh? Apa kaya daddy?"
"Kakak!!! Ini di pegang bolehh?"
"Kak ini laptopnya bisa dipake liat youtube ngga?"
"Kakak ini kursinya beli dimana?"
"Ini yang gambar kakak ya? Kok bisa sih? Kok adek nggak bisa?"
"KAKKAKKKK!!!! ini penggarisnya yang booleh dipake yang mana?"
"Kak minta kertasnya dong!! Adek mau coba gambar kaya kakakkk!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sept Mille Deux Cent Quatre-vingt Quatre
FanfictionDIJODOHIN; JAEHYUN the next chapter