Deux

1.5K 196 11
                                    

Pagi ini Adrien bangun dengan badan yang tak karuan rasanya. Sudah dua hari sejak pertemuan dengan oma opanya Ia begadang mengerjakan skripsi yang ternyata harus di revisi beberapa halaman di bab akhir

Dan siang ini pukul 13.00 Ia harus bertemu dosen pembimbingnya untuk pengumpulan paper final

Tubuhnya terhuyung saat berjalan menuju kamar mandi. Begitu tidak seimbangnya sampai berkali kali menabrak perabotan

"Shit!"

Adrien menjatuhkan ponselnya cukup keras, menimbulkan suara retak yang cukup keras

Dengan takut takut Ia mengambil ponsel nya. Malangnya, ponsel itu retak tak karuan. Ketika di nyalakan layarnya hanya berwarna putih

"Here we go again... " ucapnya pasrah

Kemudian meletakkan ponsel malangnya di atas meja dan berlalu ke kamar mandi

Selesai mandi dan berdandan, Adrien berjalan menuju salah satu kamar di apartment yang Ia fungsikan sebagai ruang kerja

Meja gambar yang penuh kertas hasil perjuangan Adrien terpampang nyata disana

Ia tak terfokus pada itu, dirinya berhenti di sebuah lemari kecil di samping meja gambar

Laci nomer 3 dibuka dan menampilkan banyak dosbox ponsel merk apple berbagai series

Itu adalah ponsel kiriman Opa Jung yang Ia terima, ini hanya seperempat dari sekian banyak ponsel. Sisanya Ia kembalikan ke Indonesia atau Ia jual di online shop, uangnya Ia gunakan untuk membantu orang orang kurang mampu di sana

Pilihannya terhenti pada Iphone 11pro berwarna hitam yang menarik hatinya

Segera Ia mengoperasikan ponselnya, mengatur berbagai macam data yang masih bisa di akses. Sepertinya membutuhkan waktu lama untuk recovery data yang ada di ponsel lama

Memindahkan nomor atau membeli nomor baru, recovery email dan sebagainya. Astagaaa

...

Tak terasa sudah pukul 10 pagi dan Adrien masih berkutik dengan ponselnya. Ia berhenti karena cacing cacing di perutnya meronta minta di beri makan

Segera Ia menyambar dompet, jaket, dan tas kemudian berangkat mencari sarapan yang sangat terlambat ini

Ponselnya bergetar beberapa kali
Beberapa pesan masuk menandakan recoverynya berhasil

Salah satu pesannya dari Jason, satu satunya teman yang dikenal Adrien di sana

Karena sama sama anak rantau dan tinggal sendiri jadi banyak hal yang mereka bisa bagi bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena sama sama anak rantau dan tinggal sendiri jadi banyak hal yang mereka bisa bagi bersama

Mereka adalah sohib, partner, kawan, dan sekaligus lawan. Pasalnya, Jason juga berprestasi dan berada di kelas yang sama dengan Adrien

Jason berdarah campuran Indonesia, Thailand, dan Amerika. Ia fasih dengan 3 bahasa negara tersebut yang membuat Adrien tak perlu repot berbicara dalam bahasa inggris

Sept Mille Deux Cent Quatre-vingt QuatreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang